Biaya Investasi dan Biaya Reinvestasi

76

6.4.2. Arus Biaya Outflow

Biaya yang dikeluarkan oleh petani kelapa sawit di Desa Sekoci meliputi biaya investasi dan biaya operasional. Biaya operasional dikategorikan atas biaya variabel dan biaya tetap. Berikut disajikan komponen arus biaya yang terjadi pada usaha perkebunan kelapa sawit petani di Desa Sekoci.

6.4.2.1. Biaya Investasi dan Biaya Reinvestasi

Biaya investasi yang dikeluarkan dalam pelaksanaan usaha perkebunan kelapa sawit oleh petani dalam penelitian ini antara lain : biaya sewa lahan, biaya pembelian bibit, biaya pembukaan lahan dan pengadaan peralatan. Pembukaan lahan dilakukan dengan melakukan penebangan pada pohon yang sebelumnya. Berikut disajikan rincian biaya investasi usaha peremajaan perkebunan kelapa sawit mandiri : Tabel 19 . Biaya Investasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Desa Sekoci 2 Ha Komponen HargaSatuan Rupiah Jumlah Umur Total Rupiah Bibit umur 1 tahun 23.000 273 batang 15 tahun 6.279.000 Pembelian pancang bambu 260 400 batang 104.000 Pembelian randap 65.000 6 botol - 1.040.000 Upah pemberian randap 15.000 2 HK - 30.000 Upah pengangkutan batang kelapa sawit 15.000 260 batang - 3.900.000 Parang 30.000buah 1 4 tahun 30.000 Cangkul 40.000buah 1 4 tahun 40.000 gancu 30.000buah 1 4 tahun 30.000 Saprotan 350.000buah 1 2 tahun 350.000 dodos 70.000buah 1 4 tahun 70.000 hegrek 125.000buah 1 4 tahun 125.000 Total 11.998.000 77 Pada usaha peremajaan perkebunan kelapa sawit mandiri, biaya investasi yang dikeluarkan dalam perencanaan usaha peremajaan perkebunan kelapa sawit oleh petani dalam penelitian ini antara lain : biaya sewa lahan, biaya pembelian bibit, biaya pembukaan lahan hingga biaya investasi peralatan-peralatan. Pada tanaman sebelumnya yang sudah tidak produktif, petani memberikan racun berupa Randap hingga tanaman tersebut mati. Racun Randap apabila bercampur dengan tanah dan air akan menjadi humus sehingga tidak mencemari tanah. 1 botol Randap berharga Rp 65.000,00 dan dapat digunakan untuk mematikan 16 pohon kelapa sawit. Pemberian Randap pada pohon kelapa sawit dilakukan dengan menuangkan kurang lebih satu tutup botol Randap ke akar pohon kelapa sawit dengan menggunakan pipa besi berbentuk silinder yang dapat dibeli dengan harga Rp 20.000,00. Upah pemberian randap untuk setiap hektar adalah sebesar Rp 15.000,00 sehingga total upah untuk memberi Randap ke kebun petani mandiri adalah sebesar Rp 30.000,00. Biaya investasi lain yang dikeluarkan petani mandiri antara lain cangkul, parang, hegrek, dodos, dan saprotan. Cangkul dan parang digunakan untuk membersihkan piringan disekitar pohon kelapa sawit. Dodos dan hegrek digunakan sebagai alat panen tandan buah segar TBS kelapa sawit secara manual. Dodos digunakan untuk memanen TBS dari pohon kelapa sawit hingga berumur 9 tahun. Untuk pohon kelapa sawit yang berumur lebih dari 9 tahun maka digunakan alat yang dapat menjangkau lebih panjang yakni hegrek. Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan usaha kebun kelapa sawit antara lain adalah gancu, cangkul, parang, saprotan, dodos, dan hegrek. Seluruh pengadaan peralatan dilakukan pada saat usaha akan dijalankan kecuali hegrek. Hegrek baru diadakan pada tahun ke-8 pada periode usaha atau ketika tanaman mencapai umur 9 tahun. Hal tersebut dikarenakan hegrek hanya digunakan ketika tanaman sudah tinggi sehingga kegiatan penunasan dan pemanenan tidak dapat lagi dilakukan dengan dodos. Daya tahan gancu, cangkul, parang, dodos, dan hegrek dapat mencapai 4 tahun bila disertai perawatan dengan cara dipepeh dan dipoles dipandai besi. Untuk saprotan daya tahannya hanya sampai 2 tahun dengan tidak disertai perawatan- 78 perawatan tertentu. Dalam usaha ini terdapat pula alat-alat yang harus di reinvestasi oleh petani mandiri yakni sebagai berikut : Tabel 20 . Biaya Reinvestasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Desa Sekoci 2 Ha Komponen Harga Satuan Rupiah Jumlah Total Rupiah Parang 30.000 3 buah 90.000 Cangkul 40.000 3 buah 120.000 Gancu 30.000 3 buah 90.000 Saprotan 350.000 5 buah 1.750.000 Hegrek 70.000 1 buah 70.000 Dodos 125.000 1 buah 125.000 Komponen yang harus direinvestasi oleh petani antara lain sewa lahan yang dilakukan setiap tahun dan peralatan seperti parang, cangkul, gancu, saprotan, dodos, dan hegrek dengan total biaya sebesar Rp2.245.000,00. Alat-alat seperti dodos, hegrek, cangkul, gancu dilakukan setiap 4 tahun sekali dan saprotan direinvestasi setiap 2 tahun sekali.

6.4.2.2. Biaya Operasional