Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Wisatawan

8 diterima oleh pengelola dan masyarakat yang membuka usaha disekitar lokasi wisata. Aktivitas di lokasi wisata, akan menciptakan hubungan timbal balik antara pelaku wisata wisatawan, pengelola dan masyarakat sekitar dan ekosistemnya. Hubungan ini akan saling memberikan dampak positif ketika para pelaku wisata mendapatkan manfaat dalam berwisata dan ketika areal wisata tidak mengalami kerusakan secara ekologis. Oleh karena itu, areal wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu perlu dikelola dengan bijaksana guna mengoptimalkan wisata alam agar tetap berkelanjutan, maka perlu diketahui bagaimana karakteristik para pelaku wisata yang nantinya diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan dapat digunakkan sebagai salah satu dasar dalam menetapkan kebijakan pengelolaan di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik wisatawan, unit usaha, tenaga kerja, dan masyarakat sekitar Taman Wisata Alam Grojogan Sewu? 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu? 3. Bagaimana dampak ekonomi dan lingkungan yang timbul dari adanya kegiatan wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu terhadap masyarakat sekitar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, disusunlah beberapa tujuan penelitian guna menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian tersebut, yaitu: 9 1. Mengidentifikasi karakteristik wisatawan, unit usaha, tenaga kerja, dan masyarakat sekitar Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. 3. Mengestimasi dampak ekonomi dan mengidentifikasi dampak lingkungan yang timbul akibat dari adanya kegiatan wisata sekitar Taman Wisata Alam Grojogan Sewu.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1. Pemerintah dan para pihak yang terkait dalam menentukan kebijakan pengembangan sektor pariwisata dan melakukan perbaikan sarana dan prasarana wisata dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 2. Bagi pengelola wisata, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pengelolaan wisata berbasiskan lingkungan di masa yang akan datang. 3. Bagi para pelaku jasa pariwisata untuk memperoleh gambaran mengenai prospek dan peluang pariwisata di Kabupaten Karanganyar. 4. Bagi akademisi, sebagai bahan tambahan dan rujukan untuk penelitian- penelitian selanjutnya. 5. Bagi penulis sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Sarjana di Institut Pertanian Bogor. 10

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini dilakukan di sekitar Taman Wisata Alam Grojogan Sewu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. 2. Dampak ekonomi yang diteliti dilihat dari sisi pengeluaran wisatawan tourism expenditure terhadap perekonomian masyarakat sekitar dengan batasan wilayah adalah Kecamatan Tawangmangu. 3. Masyarakat sekitar yang menjadi responden yaitu masyarakat yang mengetahui adanya obyek wisata dan bertempat tinggal di sekitar lokasi tempat wisata. 4. Dampak ekonomi yang dirasakan dari adanya kegiatan wisata di TWA Grojogan Sewu hanya terbatas pada unit usaha dengan skala kecil yang berasal dari masyarakat sekitar lokasi wisata. 5. Dampak Multiplier Effect hanya dilihat sampai tenaga kerja terkait sektor wisata ditingkat lokal, tidak sampai ke supplier. 11

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Wisata Alam Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam, pasal 1 ayat 3, pengertian wisata alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam, di taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Sedangkan kawasan konservasi sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di laut yang mempunyai sistem penyangga kehidupan, pengawetan keaneka-ragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Pasal 31 dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 menyebutkan bahwa taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya dan wisata alam. Pasal 34 menyebutkan pula bahwa pengelolaan taman wisata dilaksanakan oleh pemerintah. Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam Soemarno, 2009. 12 Menurut Soewantoro 1977 dalam Milasari 2009, pada umumnya yang menjadi daya tarik utama wisata alam adalah kondisi alamnya, sedangkan fasilitas seperti rumah makan, pelayanan yang baik, dan sarana akomodasi merupakan faktor pendukung untuk melakukan wisata alam. Obyek wisata alam dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Flora dan Fauna Jenis flora dan fauna yang memiliki keunikan dan kekhasan, seperti Bunga Edelweiss dan Badak Bercula Satu. 2. Keunikan dan Kekhasan Ekosistem Sesuai dengan keadaan geografis kawasan yang sangat bervariasi, keberadaan ekosistem didalamnya akan menunjukan kekhasan sendiri. Contohnya seperti: ekosistem pantai, hutan, mangrove, dan daratan tinggi. 3. Gejala Alam Potensi obyek wisata berupa gejala alam, antara lain: kawah, sumber air panas, air terjun, danau, gletser, batu-batuan besar, dan gua. 4. Budidaya Sumberdaya Alam Potensi obyek wisata alam berupa budidaya sumberdaya alam, seperti sawah, perkebunan, kebun binatang, dan perikanan.

2.2 Wisatawan

Salah satu unsur yang juga perlu diperhatikan dalam kegiatan wisata adalah wisatawan. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan menurut Cohen 1974 dalam Pitana 2005, seseorang wisatawan adalah seorang pelancong yang melakukan perjalanan atas kemauan 13 sendiri untuk waktu sementara, dengan harapan mendapat kenikmatan dari hal-hal baru dan perubahan yang dialami selama dalam perjalanan yang relatif lama dan tidak berulang. Menurut Wahab 1977 motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti alasan kesehatan, kesenangan, pendidikan, agama, kebudayaan, hobi, olahraga, konferensi, seminar, dan lain- lain. Sedangkan menurut MacIntosh 1972 dalam Yoeti 2008 wisatawan melakukan perjalanan wisata di sebabkan oleh empat hal, yaitu: 1. Motivasi Fisik Perjalanan wisata yang tujuannya untuk mengembalikan keadaan fisik yang sudah lelah karena bekerja, mereka perlu beristirahat dan bersantai, melakukan kegiatan olahraga, agar setelah kembali dari perjalanan wisata dapat bersemangat kembali sewaktu masuk kerja. 2. Motivasi Kultural Perjalanan wisata dilakukan karena ingin melihat tingkat kemajuan suatu bangsa, wisatawan juga ingin melihat perbedaan yang dimiliki tempat tersebut dengan tempat yang lainnya. 3. Motivasi personal Perjalanan wisata dengan alasan ingin mengunjungi sanak keluarga yang sudah lama tidak bertemu. 4. Motivasi Status atau Prestise Perjalanan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatakan status dan prestise keluarga, dimana mereka memiliki kemampuan dibanding orang lain. 14

2.3 Permintaan Wisata

Dokumen yang terkait

Dampak Kegiatan Wisata Alam terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

3 37 12

Analisis Dampak Pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Pancar terhadap Masyarakat Sekitar Kawasan

6 24 212

Estimasi dampak ekonomi kawasan Taman Wisata Matahari Cilember, Kabupaten Bogor terhadap masyarakat sekitar

1 5 115

Pengembangan Wisata Flora Di Taman Wisata Alam Telogo Wamo Telogo Pengiion, Provinsi Jawa Tengah

0 11 42

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 14

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN WISATA DENGAN LOYALITAS PENGUNJUNG WISATA GROJOGAN SEWU TAWANGMANGU KARANGANYAR.

0 0 9

HUBUNGAN PERKEMBANGAN OBYEK WISATA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH SARANA PELAYANAN JASA DAN EKONOMI DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR (Studi Kasus di Obyek Wisata Grojogan Sewu, Taman Perkemahan Sekipan, Taman Pringgodani, Puncak Lawu dan Taman Ba

0 1 11

BAB IV ANALISIS DATA A. Dampak Keberadaan Taman Wisata Kampoeng Wisata Tabek Indah Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar - ANALISIS DAMPAK KEGIATAN TAMAN WISATA TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Taman W

0 0 23