Permintaan Wisata Dampak Ekonomi Wisata Alam

14

2.3 Permintaan Wisata

Permintaan dalam wisata tourist demand dapat dibagi dua, yaitu potential demand dan actual demand. Potential demand adalah sejumlah orang yang berpotensi untuk melakukan perjalanan wisata dimana seseorang tersebut memiliki waktu luang dan punya tabungan yang relatif cukup. Sedangkan yang dimaksud dengan actual demand adalah seseorang yang sedang melakukan perjalanan wisata pada suatu daerah tempat wisata tertentu. Menurut Schmoll 1977 dalam Yoeti 2008 wisatawan bertindak sesuai dengan kehendak hatinya dan bebas memilih daerah tujuan wisata yang akan dikunjunginya, obyek dan atraksi wisata yang akan dilihatnya atau fasilitas apa yang diinginkan dan dibutuhkannya. Perjalanan wisata misalnya, bukanlah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, akan tetapi mereka melakukan perjalanan dengan perasaan emosional. Permintaan wisata tidak hanya ditentukan pada waktu yang diperlukan saat perjalanan wisata dilakukan. Namun, sebelumnya sudah mendapatkan informasi terlebih dahulu, mengenai daerah tempat wisata yang akan dikunjungi, hotel di sekitar tempat wisata, transportasi, dan berapa perkiraan uang yang harus dibawa. Hal ini terlebih dahulu akan diperhitungkan wisatawan sebelum mereka memutuskan untuk pergi.

2.4 Dampak Ekonomi Wisata Alam

Kegiatan wisata alam adalah suatu kegiatan wisata yang memanfaatkan keberadaan sumberdaya alam sebagai atraksi utama. Kegiatan wisata alam ini secara langsung akan menyentuh dan melibatkan lingkungan serta masyarakat sekitar sehingga membawa dampak terhadapnya. Dampaknya akan menyentuh berbagai aspek kenidupan masyarakat dan dampak yang paling sering mendapat 15 perhatian adalah dampak sosial ekonomi, dampak sosial budaya dan dampak lingkungan Wijayanti, 2009. Analisis dampak ekonomi kegiatan pariwisata umumnya berfokus pada perubahan penjualan, penghasilan, dan penempatan tenaga kerja yang terjadi akibat kegiatan pariwisata. Pada dasarnya analisis dampak ekonomi pariwisata menelusuri aliran uang dari belanja wisatawan, yaitu: 1 Kalangan usaha dan badan-badan pemerintah selaku penerima pengeluaran wisatawan, 2 Bidang usaha lainya selaku pemasok supplier barang dan jasa kepada usaha pariwisata, 3 Rumah tangga selaku penerima penghasilan dari pekerjaan dibidang periwisata dan industri penunjangnya, 4 Pemerintah melalui berbagai pajak dan pungutan resmi dari wisatawan, usaha dan rumah tangga Milasari, 2010. Pengaruh total pariwisata terhadap ekonomi wilayah dapat berupa dampak langsung direct effect yang diterima unit usaha dari pembelanjaan pengunjung, dampak tidak langsung indirect effect berupa pengeluaran yang dikeluarkan unit usaha untuk pembayaran upah tenaga kerja pada unit usaha, sedangkan dampak ikutannya induced effect berupa perubahan dalam aktivitas ekonomi wilayah yang dihasilkan dari pembelanjaan tenaga kerja tersebut untuk kebutuhan konsumsinya Vanhove, 2005. Dampak langsung Dampak Tidak Langsung Dampak lanjutan Sumber: Linberg 1996 dalam Wijayanti 2009 Gambar 1. Dampak dan Kebocoran pada Perekonomian Masyarakat Sekitar dari Pengeluaran Wisatawan. Pengeluaran Wisatawan Industri Wisata Pendapatan Rumah tangga Input Impor Kebocoran Sektor pendukung 16 Menurut Clement dalam Yoeti 2008 ketika wisatawan mengunjungi suatu tempat tujuan wisata, wisatawan tersebut pasti akan membelanjakan uang mereka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan selama melakukan kunjungan. Uang yang dibelanjakan tersebut tidak berhenti beredar, tetapi berpindah dari tangan yang satu ke tangan yang lain selama periode tertentu. Hal inilah yang dinamakan efek pengganda Multiplier effect. Efek pengganda Multiplier effect memiliki beberapa prinsip, yaitu uang yang dibelanjakan wisatawan berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain dan tidak pernah berhenti beredar dalam kegiatan ekonomi dimana uang itu dibelanjakan, semakin cepat uang itu berpindah tangan maka pengaruhnya akan semakin besar dalam perekonomian setempat sehingga nilai koefisien multiplier akan semakin tinggi, uang tersebut akan hilang dari peredaran jika uang itu tidak lagi berpindah tangan tetapi berhenti dari peredaran, pengukuran terhadap besar kecilnya uang yang dibelanjakan wisatawan itu dilakukan setelah melalui beberapa kali transaksi dalam periode tertentu Yoeti, 2008. Masih menurut Yoeti 2008, terdapat biaya yang tidak dikeluarkan didalam lokasi wisata atau disebut dengan “kebocoran”. Kebocoran ekonomi dari pengeluaran wisatawan dimulai sebelum wisatawan tersebut mencapai tempat tujuan wisatanya. Kebocoran ekonomi dari pariwisata kemungkinan dapat digambarkan sebagai total pendapatan yang gagal didapatkan di sistem ekonomi daerah tujuan wisata, dari total pengeluaran wisatawan. Faktor lain yang dapat meningkatkan kebocoran ekonomi dan mengurangi keuntungan profit ekonomi dari pariwisata untuk masyarakat sekitar obyek wisata diantaranya seperti tingkat kepemilikan asing dari industri pariwisata serta bagi hasil kepada pemegang 17 saham yang tinggal di luar daerah tersebut, serta membeli bahan baku yang berasal dari luar daerah tujuan wisata.

2.5 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Dampak Kegiatan Wisata Alam terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

3 37 12

Analisis Dampak Pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Pancar terhadap Masyarakat Sekitar Kawasan

6 24 212

Estimasi dampak ekonomi kawasan Taman Wisata Matahari Cilember, Kabupaten Bogor terhadap masyarakat sekitar

1 5 115

Pengembangan Wisata Flora Di Taman Wisata Alam Telogo Wamo Telogo Pengiion, Provinsi Jawa Tengah

0 11 42

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 14

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN WISATA DENGAN LOYALITAS PENGUNJUNG WISATA GROJOGAN SEWU TAWANGMANGU KARANGANYAR.

0 0 9

HUBUNGAN PERKEMBANGAN OBYEK WISATA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH SARANA PELAYANAN JASA DAN EKONOMI DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR (Studi Kasus di Obyek Wisata Grojogan Sewu, Taman Perkemahan Sekipan, Taman Pringgodani, Puncak Lawu dan Taman Ba

0 1 11

BAB IV ANALISIS DATA A. Dampak Keberadaan Taman Wisata Kampoeng Wisata Tabek Indah Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar - ANALISIS DAMPAK KEGIATAN TAMAN WISATA TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Taman W

0 0 23