Metode dan Prosedur Analisis

26 Metode pengambilan contoh responden pada unit usaha, tenaga kerja, serta masyarakat sekitar dilakukan dengan metode purposive sampling. Responden tersebut dipilih dan disesuaikan dengan kriteria tertentu, yaitu berdasarkan keterwakilan dari jenis usaha yang terdapat di sekitar lokasi wisata, diantaranya seperti unit usaha kios makanan dan minuman, souvenir, dan asongan. Pengambilan contoh responden untuk masyarakat dan tenaga kerja sekitar juga melihat pertimbangan kriteria responden terpilih. Adapun kriteria yang dimaksud peneliti adalah jika masyarakatnya mengetahui tentang keberadaan TWA Grojogan Sewu dan memperoleh manfaat dari adanya kegiatan wisata.

4.4 Metode dan Prosedur Analisis

Analisis data yang bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk gambar atau grafik perhitungan matematik. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Matriks Metode Analisis Data 1. 2. 3. 4. Tujuan Penelitian Mengidentifikasi karakteristik pengunjung, unit usaha, tenaga kerja, dan masyarakat sekitar. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata ke TWA Grojogan Sewu. Mengestimasi dampak ekonomi yang timbul akibat adanya kegiatan wisata sekitar TWA Grojogan Sewu. Mengidentifikasi dampak lingkungan yang diterima oleh masyarakat sekitar akibat dari adanya kegiatan wisata di sekitar TWA Grojogan Sewu. Sumber Data Wawancara dengan menggunakan kuisioner. Wawancara dengan menggunakan kuisioner. Wawancara dengan menggunakan kuisioner. Wawancara dengan menggunakan kuisioner. Analisis Data Analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif . Analisis regresi berganda. Keynesian Income Multiplier . Analisis deskriptif kualitatif. 27

4.4.1 Analisis Deskriptif

Metode yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini adalah suatu metode dalam meneliti status manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa yang akan datang. Metode deskriptif menurut Whitney 1960 dalam Nazir 2003, merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Selain itu, metode deskriptif ini memiliki tujuan dalam membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode analisis ini digunakan untuk menjawab hampir seluruh tujuan penelitian yang akan dilakukan. Penjelasan secara deskriptif berdasarkan informasi dan data yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan langsung.

4.4.2 Analisis Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dari Permintaan Pariwisata TWA Grojogan Sewu.

Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan menggunakan pendekatan biaya perjalanan yang merupakan pendekatan untuk menilai barang dan jasa yang tidak memiliki harga seperti lingkungan, taman umum, dan juga tempat rekreasi. Menurut Hufschmid et.al 1987 pendekatan biaya perjalanan berhubungan dengan tempat khusus dan mengukur nilai dari tempat tertentu. Pendekatan ini dikembangkan untuk menilai manfaat yang diperoleh konsumen dalam memanfaatkan jasa lingkungan atau barang yang tidak memiliki nilai atau bernilai rendah. Dimana, inti dari pendekatan ini adalah bahwa biaya perjalanan ke suatu tempat wisata akan mempengaruhi jumlah kunjungan yang dilakukan oleh seseorang. 28 Pendugaan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu tiap individu per tahun kunjungan, yaitu: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + ε dimana: Y = Jumlah kunjungan per trip tahunan ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu jumlah kunjungantahun X1 = Umur responden tahun X2 = Pendapatan responden rupiah X3 = Jarak tempuh ke TWA Grojogan Sewu km X4 = Biaya perjalanan responden dari rumah ke lokasi wisata rupiah X5 = Jumlah tanggungan responden orang X6 = Dummy aksesibilitas menuju lokasi wisata X7 = Dummy daya tarik wisata ε = Error term b1-b7 = Koefisien regresi untuk faktor X1-X7 Hipotesis dari model regresi linear berganda jumlah kunjungan wisatawan adalah sebagai berikut: 1. Tanda koefisen untuk umur X 1 adalah negatif. Artinya semakin muda umur responden akan meningkatkan jumlah kunjungan. Hal ini sesuai dengan keadaan kondisi fisik di lokasi wisata yaitu di daratan tinggi dan berupa pegunungan. Sehingga kelompok yang berusia muda dan memiliki stamina kuat yang dapat menikmati obyek wisata ini. 2. Tanda koefisien untuk pendapatan X 2 adalah positif. Artinya semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang akan meningkatkan jumlah kunjungan. Pendapatan merupakan faktor yang menjadi pertimbangan untuk melakukan kegiatan rekreasi. Seseorang yang berpendapatan lebih tinggi akan lebih sering melakukan kegiatan wisata dibandingkan dengan seseorang yang berpenghasilan rendah. 29 3. Tanda koefisien untuk jarak X 3 adalah negatif. Artinya bertambahnya jarak tempat tinggal wisatawan ke lokasi wisata akan menurunkan rata-rata pendapatan yang diperoleh. Hal tersebut karena jika seseorang bertempat tinggal jauh dari kawasan, maka ia akan mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menuju lokasi wisata sehingga mengurangi frekuensi kunjungannya. 4. Tanda koefisien untuk biaya perjalanan X 4 adalah negatif. Artinya semakin besar biaya perjalanan yang dikeluarkan seseorang akan menurunkan jumlah kunjungannya. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa apabila harga semakin meningkat, maka konsumen akan mengurangi jumlah barang yang dikonsumsinya. 5. Tanda koefisien untuk jumlah tanggungan X 5 adalah negatif. Artinya peningkatan jumlah tanggungan akan menurunkan jumlah kunjungan wisatawan, dimana jika jumlah tanggungan semakin besar maka wisatawan akan semakin besar dalam mengeluarkan biaya perjalannya. 6. Tanda koefisien untuk aksesibilitas menuju lokasi wisata X 6 adalah positif. Artinya semakin baik kondisi perjalanan menuju lokasi wisata, wisatawan akan meningkatkan jumlah kunjungannya. 7. Tanda koefisien untuk daya tarik di lokasi wisata X 7 adalah positif. Artinya semakin menarik daya tarik yang ditawarkan oleh TWA Grojogan Sewu, maka akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

4.4.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor variabel bebas terhadap variabel terikat. 30 Asumsi model regresi linear berganda sangat mirip dengan asumsi model regresi linear sederhana, yaitu: 1. Spesifikasi model ditetapkan dalam persamaan: Y= β + β 1 X 1i + β 2 X 2i + β 3 X 3i + ..... + β k X ki + ε i 2. Peubah X k merupakan peubah non-stokastik fixed, artinya sudah ditentukan, bukan peubah acak. Selain itu tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah bebas X k . a. Komponen sisaan εi mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam konstan untuk semua pengamatan i. Eε i = 0 dan Var ε i = σ 2 . b. Tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antar sisaan εi sehingga Cov ε i , ε j = 0 untuk i≠j. c. Komponen sisaan menyebar normal.

4.4.2.2 Pemenuhan Asumsi Regresi Linear Berganda

Pemenuhan Asumsi dalam regresi linear berganda perlu dilakukan untuk mengetahui kebaikan dari suatu model. Adapun beberapa pengujian statistik yang perlu dilakukan ialah Firdaus, 2004:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah error term dari data observasi mendekati sebaran normal sehingga statistik t dapat dikatakan sah. Uji terseb ut dapat dilakukan dengan “normality test” pada residual hasil persamaan model. Jika dalam grafik hasil uji tersebut keberadaan tititk-titik pada garis berbentuk linear dan didapat P-value lebih besar dari taraf nyata, maka asumsi kenormalan dapat terpenuhi.

Dokumen yang terkait

Dampak Kegiatan Wisata Alam terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

3 37 12

Analisis Dampak Pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Pancar terhadap Masyarakat Sekitar Kawasan

6 24 212

Estimasi dampak ekonomi kawasan Taman Wisata Matahari Cilember, Kabupaten Bogor terhadap masyarakat sekitar

1 5 115

Pengembangan Wisata Flora Di Taman Wisata Alam Telogo Wamo Telogo Pengiion, Provinsi Jawa Tengah

0 11 42

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 14

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN WISATA DENGAN LOYALITAS PENGUNJUNG WISATA GROJOGAN SEWU TAWANGMANGU KARANGANYAR.

0 0 9

HUBUNGAN PERKEMBANGAN OBYEK WISATA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH SARANA PELAYANAN JASA DAN EKONOMI DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR (Studi Kasus di Obyek Wisata Grojogan Sewu, Taman Perkemahan Sekipan, Taman Pringgodani, Puncak Lawu dan Taman Ba

0 1 11

BAB IV ANALISIS DATA A. Dampak Keberadaan Taman Wisata Kampoeng Wisata Tabek Indah Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar - ANALISIS DAMPAK KEGIATAN TAMAN WISATA TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Taman W

0 0 23