Aksesibilitas Persepsi Responden Wisatawan terhadap Lokasi dan Fasilitas di

59

1. Usia

Usia tidak berpengaruh nyata atau pengaruhnya kecil terhadap permintaan wisata karena memiliki taraf nyata lebih dari 10, variabel ini memiliki koefisien negatif. Hal ini menunjukan bahwa semakin bertambah usia seseorang maka peluang rata-rata kunjungannya akan semakin menurun. Kegiatan wisata merupakan kebutuhan bagi setiap orang baik tua maupun muda, dengan melakukan kegiatan wisata dapat menghilangkan kejenuhan akibat aktivitas sehari-hari yang dilakukan dan menjadi hak bagi setiap orang untuk dapat berwisata. Oleh karena itu, variabel usia tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisata ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan lapangan dimana wisatawan didominasi oleh kisaran usia 17 – 26 tahun.

2. Aksesibilitas

Aksesibilitas memiliki koefisien positif yang dibuat dalam bentuk dummy dimana semakin besar angka maka nilai yang diberikan akan semakin baik. Ini menunjukan bahwa dengan semakin mudah kondisi dan akses menuju ke lokasi wisata maka akan semakin besar peluang rata-rata kunjungan wisatawan. Berdasarkan pengamatan dilapangan, sebagian besar responden wisatawan akan datang kembali ke lokasi wisata, oleh karena itu variabel aksesibilitas tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah kunjungan wisatwan.

6.2.4 Persepsi Wisatawan terhadap Wisata di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu

Persepsi merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Dimana setiap individu memiliki penilaian sendiri terhadap keberadaan suatu obyek tertentu. Persepsi dari wisatawan Taman Wisata Alam Grojogan Sewu 60 dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain mengenai lokasi dan fasilitas, serta kondisi lingkungan yang ada di sekitar lokasi wisata.

1. Persepsi Responden Wisatawan terhadap Lokasi dan Fasilitas di

Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. Taman Wisata Alam TWA Grojogan Sewu memiliki potensi wisata untuk dapat dikembangkan lebih lanjut dikemudian harinya, karena memiliki panorama alam yang indah dan menarik serta udara yang masih sejuk yang merupakan salah satu daya tarik wisata dari obyek wisata. Selain itu, TWA Grojogan Sewu memiliki berbagai fasilitas yang mendukung sebagai tempat wisata. Berdasarkan pengamatan di lapangan melalui wawancara langsung dengan responden wisatawan, fasilitas yang ada di TWA Grojogan Sewu sudah memadai dan cukup baik kondisinya Tabel 15. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya fasilitas –fasilitas yang ada harus tetap dijaga dan diperbaiki apabila ada yang mengalami kerusakan karena umur teknisnya sudah tidak layak lagi atau perlu pembaharuan, guna meningkatkan kepuasan para wisatawan yang datang berwisata. Tabel 15. Persepsi Responden Wisatawan Mengenai Lokasi dan Fasilitas di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu Proporsi No Keterangan Sangat Baik Baik Buruk Sangat Buruk Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Toilet Tempat Sampah Mushola Gazebo Warung Makan Kios Cederamata Panorama Alam Keamanan Aksesibilitas Pengelola wisata 2 1 5 4 5 6 55 4 12 8 68 60 81 69 78 77 45 42 80 87 27 38 14 27 17 7 54 7 5 3 1 1 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2012 61 Responden yang berkunjung sebagian besar memberikan penilaian baik terhadap sarana dan prasarana yang terdapat di TWA Grojogan Sewu seperti toilet, tempat sampah, mushola, gazebo, warung makan, dan kios cenderamata. Mereka memberikan kesan yang positif karena sarana dan prasarana yang ada sudah cukup memadai dan baik namun harus terus ditingkatkan kebersihannya. Panorama alam yang ditawarkan tempat wisata ini berupa pemandangan air terjun dengan ketinggian 81 m, keindahan alam, hutan pinus, suara kicauan burung, udara yang masih sangat sejuk karena letaknya di daerah pegunungan sehingga para wisatawan sangat menikmati suasana alam di obyek wisata ini. Hal ini terlihat dari seluruh responden memberikan penilaian positif yaitu sangat baik dan baik terhadap panorama alam yang ada di lokasi wisata. Aspek keamanan di lokasi wisata harus lebih diperhatikan, mengingat Taman Wisata Alam Grojogan Sewu merupakan obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Sebagian besar responden wisatawan yaitu sebesar 54, menyatakan bahwa keamanan di lokasi wisata masih buruk. Sebagian besar responden merasa terganggu saat berwisata dengan ulah para kera ekor panjang yang berkeliaran secara bebas dan terkadang berperilaku agresif dengan menyerang mereka, terutama ketika mereka sedang membawa makanan atau minuman. Hal inilah yang membuat responden wisatawan terkadang merasa kurang aman karena mengganggap masih kurangnya perhatian dan penjagaan dari jasa keamanan seperti pengelola yang sering patroli di sekitar lokasi untuk memastikan kegiatan wisata. Salah satu faktor yang penting dalam kegiatan wisata adalah aksesibilitas atau kondisi jalan menuju lokasi wisata, dimana aksesibilitas dapat mempengaruhi seseorang untuk datang berkunjung. Sebagian besar responden atau sebesar 80 62 responden menyatakan bahwa aksesibilitas menuju lokasi wisata sudah baik, hal ini dikarenakan keadaan jalannya sudah cukup baik dan bebas dari kemacetan, walaupun medannya cukup berat dengan kondisi fisik yang menanjak dan berlika- liku karena letaknya yang di daerah pegunungan. Namun, sebesar 7 responden menyatakan kondisi aksesibilitas buruk, hal ini dikarenakan responden tersebut merasa kurang nyaman karena medannya yang menanjak dan berlika-liku, terutama ketika kendaraan mereka berhadapan dengan kendaraan besar seperti bus-bus besar yang selalu melewati jalan utama ke lokasi wisata. Adapun pelayanan yang diberikan pengelola kepada wisatawan, sebagian besar wisatawan memberikan penilaian baik yaitu sebesar 87. Namun, sebesar 5 responden menyatakan bahwa pelayanan yang diberikan masih kurang baik buruk. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dari pihak pengelola tempat wisata untuk tetap membangun dan mempertahankan citra yang baik, sehingga wisatawan merasa nyaman dan tertarik untuk melakukan kunjungan kembali ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu.

2. Persepsi Responden Wisatawan terhadap Tiket Masuk

Dokumen yang terkait

Dampak Kegiatan Wisata Alam terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

3 37 12

Analisis Dampak Pengembangan Taman Wisata Alam Gunung Pancar terhadap Masyarakat Sekitar Kawasan

6 24 212

Estimasi dampak ekonomi kawasan Taman Wisata Matahari Cilember, Kabupaten Bogor terhadap masyarakat sekitar

1 5 115

Pengembangan Wisata Flora Di Taman Wisata Alam Telogo Wamo Telogo Pengiion, Provinsi Jawa Tengah

0 11 42

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 14

ANALISIS PEDAGANG KAKI LIMA DI OBYEK WISATA GROJOGAN SEWU KECAMATAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pedagang Kaki Lima Di Obyek Wisata Grojogan Sewu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar 2009 - 2013.

0 4 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN WISATA DENGAN LOYALITAS PENGUNJUNG WISATA GROJOGAN SEWU TAWANGMANGU KARANGANYAR.

0 0 9

HUBUNGAN PERKEMBANGAN OBYEK WISATA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH SARANA PELAYANAN JASA DAN EKONOMI DI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR (Studi Kasus di Obyek Wisata Grojogan Sewu, Taman Perkemahan Sekipan, Taman Pringgodani, Puncak Lawu dan Taman Ba

0 1 11

BAB IV ANALISIS DATA A. Dampak Keberadaan Taman Wisata Kampoeng Wisata Tabek Indah Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar - ANALISIS DAMPAK KEGIATAN TAMAN WISATA TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Taman W

0 0 23