Analisis Pendapatan Usahatani Analisis Saluran Pemasaran

33 Begitu juga untuk responden industri kopi bubuk Ulee Kareng yang di wawancarai sebanyak 3 responden, Untuk tenaga kerja diwawancarai 3 responden dan lembaga pemasaran Agen, grosir dan swalayan yang terlibat masing-masing diwawancarai 2 responden.

4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis pengolahan data secara kuantitatif dan kualitatif kemudian dijelaskan secara deskriptif. Analisis dilakukan dengan memasukkan data primer yang telah diolah ke dalam tabel yang telah disiapkan. Baik data primer dan sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian akan ditabulasikan dan ditampilkan dalam tabel dan gambar setelah diolah sesuai dengan kebutuhan data. Analisis dalam penelitian ini meliputi analisis pendapatan usahatani, analisis nilai tambah, analisis saluran dan manjin pemasaran.

4.3.1. Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis pendapatan mempunyai tujuan dan kegunaan bagi petani maupun pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan utama analisi pendapatan usahatani yaitu pertama menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usahatani dan kedua menggambarkan keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan. Bagi seorang petani analisis pendapatan memberikan gambaran untuk mengukur apakah kegiatan usahataninya saat ini berhasil atau tidak. Pendapatan usahatani selain diukur dengan nilai mutlak juga dianalisa nilai efisiensinya. Salah satu ukuran efisiensi adalah penerimaan untuk setiap rupiah yang dikeluarkan revenue cost ratio. Bahwa usahatani dikatakan menguntungkan apabila nilai RC rasio 34 lebih besar dari 1. Dan usahatani dikatakan tidak menguntungkan jika nilainya kurang dari 1. Pendapatan usahatani dibedakan menjadi pendapatan atas biaya tunai yaitu biaya yang benar-benar dikeluarkan petani serta pendapatan atas biaya total dimana semua input milik keluarga juga diperhitungkan sebagai biaya. Pendapatan dihitung sebagai penerimaan dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan petani secara tunai. Biaya yang diperhitung atau biaya tidak tunai adalah biaya yang dibebankan kepada usaha tani untuk penggunaan tenaga kerja dalam keluarga, penyusutan alat-alat pertanian dan imbangan sewa lahan. Biaya tidak tunai digunakan untuk menghitung berapa petani jika harus membayarkan sewa lahan dan menyewa tenaga kerja dalam keluarga. Tenga kerja keluarga dinilai berdasarkan upah yang berlaku pada waktu anggota keluarga menyumbang kerja pada usahatani tersebut. Untuk perhitungan penyusutan alat-alat pertanian digunakan metode penyusutan garis lurus, dengan asumsi setelah melewati umur teknisnya alat-alat tersebut tidak dipakai lagi.

4.3.2. Analisis Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran akan dianalisis secara kuantitatif dengan mengamati lembaga pemasaran yang terlibat. Lembaga pemasaran ini berperan sebagai perantara dalam penyampaian barang dari produsen ke konsumen dan arus barang yang melalui lembaga-lembaga yang menjadi perantara membentuk saluran pemasaran. 35

4.3.3. Analisis Marjin