56 pemasaran yang dikeluarkan pedagang kota dalam melakukan fungsi pemasaran
kopi dapat dilihat pada tabel
tabel 8
.
Tabel 8. Biaya Pemasaran pada Lembaga Pemasaran Kopi Arabiaka Organik dan Non Organik di Tingkat Pedagang Kota
Kopi arabika organik Kopi arabika non organik Biaya dan Pemasaran
Jumlah RpKg Jumlah RpKg
Harga beli 16.500
13.500 Harga jual
18.600 14.500
- Biaya pemetikan
- - -
Biaya pengemasan 50 40
- Biaya bongkar muat
35 30 -
Biaya sortasi 25 20
- Biaya retribusi
0,6 0,3 -
Biaya penyusutan 2 330 270
Total biaya 440,6
360,3 Sumber: Data primer diolah
Tabel diatas menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul kota diantaranya biaya pengemasan sebesar Rp. 50 untuk kopi organik
dan Rp. 40 untuk kopi non organik, sedangkan biaya bongkar muat yang dikeluarkan sebesar Rp. 35 kopi organik dan Rp. 30 untuk non organik. Biaya
sortasi Rp. 25 dan Rp. 20 pada kedua kopi tersebut. Biaya retribusi sebesar Rp. 0.6 dan Rp. 0.3 masing-masing kopi dan biaya penyusutan 2 persen. Total biaya
yang dikeluarkan pedagang pengumpul kota untuk kopi organik Rp. 440,6 dan Rp. 360,3 untuk kopi non organik.
6.6. Marjin Pemasaran
Analisis marjin pemasaran dilakukan untuk mengetahui efisiensi pemasaran suatu produk dari tingkat produsen sampai ke tingkat konsumen. Marjin
57 pemasaran adalah perbedaan harga yang terjadi di setiap lembaga pemasaran yang
terlibat. Besarnya marjin pemasaran ditentukan oleh besarnya biaya pemasaran yang terjadi dengan besarnya keuntungan di setiap lembaga pemasaran yang
terlibat dalam kegitan rantai distribusi suatu produk. Biaya pemasaran terdiri dari komponen biaya pengemasan, biaya pengangkutan, biaya bongkar muat, biaya
retribusi. Sedangkan keuntungan pemasaran diukur dari besarnya imbalan jasa yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan dalam pembelian dan penjualan
produk. Berikut ini uraian lebih rinci dapat dilihat pada tabel 9.
58
Tabel 9. Nilai Marjin Pemasaran Kopi pada Saluran kopi Arabika Organik dan Non Organik RpKg
No Unsur Marjin
Saluran kopi arabika organik
Saluran kopi arabika
non organik 1
2
3 Harga Jual Petani
Harga Beli Pedagang Pengumpul Desa Biaya pemetikan
Biaya pengemasan Biaya bongkar muat
Biaya retribusi Biaya penyusutan 2
Keuntuangan Marjin
Harga jual
Harga Beli Pedagang Pengumpul kota Biaya pemetikan
Biaya pengemasan Biaya bongkar muat
Biaya sortasi Biaya retribusi
Biaya penyusutan Keuntuangan
Marjin
Harga jual
14.500 14.500
75 50
45 0.6
290 1.539,4
2.000 16.500
16.500 -
50 35
25 0,6
330 1.659,4
2.100 18.600
12.500 12.500
65 45
35 0,3
250 604,7
1.000 13.500
13.500 -
40 30
20 0,3
270 639.7
1.000 14.500
Total Biaya pemasaran Total marjin
2.297.6 4.100
488.8 2.000
Famer’s share 77,95 86,20
Sumber : Data primer diolah
59 Tabel diatas menunjukkan marjin yang diterima saluran pemasaran kopi
arabika organik sebesar Rp. 4.100, nilainya lebih besar dibandingkan dengan marjin pemasaran yang diterima kopi non organik yaitu sebesar Rp 2.000. Apabila
dilihat dari jumlah marjin dan farmer’s share yang diterima petani saluran pemasaran, maka saluran pemasaran pemasaran kopi non organik sudah lebih
efisien dari pada saluran pemasaran kopi organik. Sedangkan farmer’s share yang diterima petani kopi non organik juga lebih besar besar dibandingkan dengan
petani kopi organik.
Tabel 10. Besar Biaya dan Keuntungan Pemasaran Kopi serta Penyebarannya
Biaya pemasaran Keuntuangan Pemasaran
Lembaga pemasaran Organik
Rpkg Non Organik
Rpkg Organik
Rpkg Non Organik
Rpkg Pedagang pengumpul desa
Pedagang pengumpul kota 450,6
440,6 395,3
390,3 1.539,4
1.659,4 604,7
639.7 Total
901,2 755,6
2.297,6 488,8
Tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan yang diterima saluran pemasaran kopi arabika organik oleh pedagang pengumpul desa dan kota lebih
besar daripada keuntungan yang diterima oleh pedagang pengumpul desa dan kota saluran pemasaran kopi arabika non organik.
Tabel 11. Rata-Rata Rasio Keuntungan dengan Biaya Pemasaran Kopi pada Saluran Kopi Arabika Organik dan Non Organik
Saluran pemasaran Keterangan
Keuntungan Biaya
Rasio BC Kopi arabika organik P. Pengumpul desa
P. Pengumpul kota 1.539,4
1.659,4 450,6
440,6 3,42
3,77
Total 2.297,6
901,2 7,19
Kopi arabika non organic
P. Pengumpul desa P. Pengumpul kota
604,7 639.7
395,3 390,3
1,53 1,64
60 Tabel diatas menunjukkan bahwa kopi arabika organik dan non organik di
tingkat pengumpul kota memperoleh rasio BC terbesar untuk kopi arabika organik. Rasio BC yang di terima oleh pedagang pengumpul kota sebesar 3,77,
artinya setiap Rp. 1,00 yang dikeluarkan pengumpul kota akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 3,77, sedangkan rasio terkecil diterima oleh pedagang
pengumpul desa. Untuk kopi arabika non organik Rasio BC yang di terima oleh pedagang pengumpul kota sebesar 3,77, artinya setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan
pengumpul kota maka akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 1,64. Sedangkan rasio terkecil diterima oleh pedagang pengumpul desa. Dapat disimpulkan
keuntungan terbesar diperoleh oleh pedagang pengumpul kota pada kedua saluran kopi tersebut.
6.7. Farmer’s share