Kegiatan Produksi Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAN

45

5.5. Kegiatan Produksi Perusahaan

Kita ketahui bahwa dalam suatu organisasi atau perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Semua pekerja tersebut di gaji menurut bidang kerjanya masing-masing. Sementara itu produksi usaha bubuk Kopi Ulee Kareng dapat digambarkan sebagai berikut: Input Proses Output Modal Tenaga kerja Bahan Baku Mesin Informasi Menggoreng Penggilingan Kasar Halus Pengemasan Bubuk Kopi Organik Bubuk Kopi non Organik Umpan Balik Gambar 4. Alur Produksi Bubuk Kopi Ulee Kareng Bahan baku merupakan input dasar proses produksi, dimana bahan baku kopi diperoleh dari Takengon Aceh Tengah. Proses produksi adalah sebagai berikut, biji kopi digonseng. Proses penggorengan ini membutuhkan waktu selama tiga jam. Setelah itu biji kopi dimasukkan ke dalam bak mesin penampung untuk kemudian digiling, kemudian mesin diatur kehausannya. Selanjutnya akan keluar bubuk kopi tersebut dari mesin dan siap dikemas untuk dipasarkan. 46 Vl. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Suatu usahatani akan dikatakan menguntungkan jika selisih antara penerimaan dengan pengeluaran bernilai positif. Semakin besar selisih antara penerimaan dan pengeluaran, maka semakin menguntungkan suatu usahatani. Selisih tersebut akan dinamakan pendapatan atas biaya tunai jika penerimaaan totalnya dikurangkan dengan pengeluaran tunai. Sedangkan pendapatan total usahatani diperoleh dari selisih antara penerimaan hasil produksi dengan pengeluaran total usahatanitotal farm expense. Pengeluaran total usahatani kopi ini terdiri dari biaya tetap fixed cost dan biaya variabel variabel cost. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk tanaman dan besarnya berubah- ubah sebanding dengan besarnya produksi tanaman,biaya tersebut seperti biaya pupuk, tenaga kerja. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang besarnya tetap tidak terpengaruh oleh besarnya biaya produksi seperti sewa lahan dan penyusutan alat. Analisis yang akan dihitung pada usahatani ini dibedakan atas pendapatan usahatani kopi arabika organik dan arabika non organik. Petani arabika organik adalah petani yang menanam tanaman kopi secara organik dalam kegiatan usahataninya. Sedangkan petani kopi non organik adalah petani yang menanam kopinya secara biasa yaitu masih menggunakan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman kopi dalam proses produksi usahataninya. Setelah itu akan dilakukan analisis perbandingan antara pendapatan usahatani kopi arabika organik dan pendapatan usahatani non organik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan biaya produksi dan perbedaan penerimaan masing-masing petani kopi tersebut. 47

6.2. Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Organik dan Non Organik