Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Organik dan Non Organik

47

6.2. Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Organik dan Non Organik

Seperti yang telah dijelaskan pada sebelumnya, komoditi yang akan dibahas adalah kopi arabika organik dan non organik. Pada umumnya jenis biaya yang dikeluarkan dalam usahatani komoditi ini adalah sama. Tetapi hanya terletak pada perbedaan jumlah biaya yang dikeluarkan pada kedua usahatani kopi tersebut. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam usahatani arabika terdiri dari biaya tunai yaitu: biaya bibit atau benih, biaya pupuk, biaya obat-obatan, pajak, biaya luar keluarga tenaga kerja, dan biaya tidak tunai yaitu biaya sewa lahan, biaya penyusutan dan biaya tenaga kerja dalam keluarga. Perbedaan biaya hanya terletak pada biaya perawatan, karena pertanian organik menggunakan bahan organik dalam perawatannya, sedangkan perawatan kopi non organik masih menggunakan bahan kimia. Semua biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi akan dihitung untuk mendapatkan atau melihat besarnya pendapatan atas biaya tunai dan juga besarnya pendapatan atas biaya total yang dikeluarkan. Disamping itu juga akan dihitung besarnya biaya imbangan return and cost dan biaya total total cost pada cost ratio R C pada kedua usahatani kopi arabika. Pendapatan usahatani kopi arabika organik penerimaan usahatani adalah perkalian antara total produk yang dihasilkan dengan harga pasar yang berlaku. Faktor yang menentukan besarnya penerimaan adalah jumlah produk yang dihasilkan dan besarnya harga dari produk yang dihasilkan. 48 Tabel 3. Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Kopi Arabika Organik Per Tahun No Jenis peralatan Jumlah satuan Hargasatuan Jumlah harga Umur ekonomis Penyusutan 1 Sprayer 2 265.000 530.000 6 88.333,33 2 Cangkul 4 30.000 120.000 5 24.000 3 Ember 3 9.000 27.000 2 13.500 4 Parang 1 9.000 9.000 2 4.500 Total nilai penyusutan peralatan 130.333,33 Tabel 3. Menunjukkan nilai penyusutan peralatan usahatani kopi arabika di Aceh Tengah sebesar Rp.130.333,33 per tahun. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan asumsi bahwa peralatan tidak dapat digunakan lagi setelah melewati umur ekonomis. Tabel 4. Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Organik di Aceh Tengah Per Musim Panen Tahun 2009 No Uraian Jumlah Satuan Harga Rp Nilai 1 Penerimaan 2.100 Kg 14.500 30.450.000 2 Biaya Tunai 4.872.500 - Bibit 2.500 Pohon 525 1.312.000 - Pupuk Kandang 458 Karung 3.000 1.740.400 - Natural Glio 5 Liter 41.600 208.000 - Pajak 12.000 12.000 - TK luar keluarga 80 HOK 20.000 1.600.000 3 Biaya tidak tunai 6.030.000,33 - sewa lahan 400.000 400.000 - penyusutan 130.333,33 130.333,33 - TK dalam keluarga 275 HOK 20.000 5.500.000 4 Total biaya 10.902.833,33 5 Pendapatan atas biaya tunai 25.577.500 6 Pendapatan atas biaya total 19.547.166,67 7 RC atas biaya tunai 6,24 8 RC atas biaya total 2,79 49 Tabel 4, menunjukan bahwa total produksi rata-rata kopi arabika organik yang dihasilkan sebesar 2.100 kg per tahun. Harga jual biji kopi kering sebesar 14.500 per kilogram, sehingga rata-rata penerimaan usahatani sebesar Rp. 30.450.000 per tahun. Biaya tunai Rp. 4.872.500, sedangkan biaya tidak tunai Rp. 6.030.000,33 dan pendapatan atas biaya tunai Rp. 25.577.500, Biaya total yang dikeluarkan petani dalam proses produksi sebesar Rp. 10.902.833,33 per tahun. Sehingga pendapatan atas biaya total Rp. 20.259.266,67. Sedangkan biaya RC atas biaya tunai sebesar 6,24 persen, artinya untuk setiap biaya yang dikeluarkan petani sebesar satu rupiah maka petani tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 6,24. Untuk RC atas biaya total sebesar 2,79 persen artinya untuk setiap biaya yang dikeluarkan petani sebesar satu rupiah maka petani tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,79. 50 Tabel 5. Pendapatan Usahatani Kopi Arabika Non Organik di Aceh Tengah Per Musim Panen Tahun 2009 No Uraian Jumlah Satuan Harga Rp Nilai 1 Penerimaan 1.950 Kg 12.500 24.375.000 2 Biaya Tunai 4.906.000 - Bibit 2.000 Pohon 500 1.000.000 - Pupuk Urea, NPK 450 2.500 1.125.000 - Pupuk kandang 250 Karung 3.000 300.00 - AERO 810 10 Liter 30.000 300.000 - Obat-obatan Pestisida 6,5 32.000 219.000 - Pajak 12.000 12.000 - TK luar keluarga 75 HOK 20.000 1.500.000 3 Biaya tidak tunai 5.830.333,33 - sewa lahan 400.000 400.000 - penyusutan 130.333,33 - TK dalam keluarga 265 20.000 5.300.000 4 Total biaya 10.736.333,33 5 Pendapatan atas biaya tunai 19.469.000 6 Pendapatan atas biaya total 13.638.666,67 7 RC atas biaya tunai 4,96 8 RC atas biaya total 2,27 Tabel 5, menunjukan bahwa total produksi rata-rata kopi arabika non organik yang dihasilkan sebesar 1.950 kg per hektar pertahun. Harga jual biji kopi kering sebesar 12.500 per kilogram, sehingga rata penerimaan tani sebesar Rp. 24.375.000 per tahun. Biaya tunai Rp. 4.906.000 , sedangkan biaya tidak tunai Rp. 5.830.333,33 dan pendapatan atas biaya tunai Rp. 19.469.000 , Biaya total yang dikeluarkan petani dalam proses produksi sebesar Rp. 10.736.333,33 per tahun. Sehingga pendapatan atas biaya total Rp. 13.638.666,67 . Sedangkan RC atas biaya tunai sebesar 4,96 persen, artinya untuk setiap biaya yang dikeluarkan petani 51 sebesar satu rupiah maka petani tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 4,96 . Untuk RC atas biaya total sebesar 2,27 persen artinya untuk setiap biaya yang dikeluarkan petani sebesar satu rupiah maka petani tersebut akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 2,27 .

6.3. Analisis Saluran Pemasaran