35
4.3.3. Analisis Marjin
Dalam Dahl dan Hammond 1997 marjin pemasaran didefinisikan sebagai perbedaan harga yang terjadi ditingkat petani dengan harga ditingkat pengumpul
secara matematis marjin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana : Msi = Marjin pemasaran pada lembaga pemasaran ke-i Psi = Harga penjualan lembaga pemasaran ke-i
Pbi = Harga pembelian lembaga pemasaran ke -i
Marjin pemasaran dapat pula diperoleh dengan menjumlahkan biaya pemasaran dan keuntungan setiap lembaga pemasaran. Secara matematis dapat
pula ditulis sebagai berikut:
Dimana : Ci = Biaya lembaga pemasaran ditingkat ke - i
I= Keuntungan lembaga pemasaran ditingkat ke – I Penyebaran marjin pemasaran dapat pula dilihat dari persentase
keuntungan terhadap biaya pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus:
Dimana : B = Keuntungan lembaga pemasaran ditingkat ke –I C = Biaya lembaga pemasaran ke - i
X 100 Msi = Psi - Pbi
Mi =Ci + I
36 Besarnya harga yang diterima petani terhadap konsumen akhir, dilakukan
dengan famer’s share yang dirumuskan sebagai berikut:
Dimana : Fs = famer’s share P = Harga yang diterima petani
K = Harga yang diterima Konsumen
4.3.4. Analisis Nilai Tambah
Kegiatan mengolah bahan baku biji kopi menjadi produk olahan seperti bubuk kopi mengakibatkan bertambahnya nilai komoditas tersebut. Untuk melihat
pertambahan nilai dari serta balas jasa yang diterima pelaku usahan maka analisis nilai tambah dari industri pengolahan bubuk kopi Ulee Kareng menggunakan
metode analisis Hayami yang umum digunakan untuk menganalisis nilai tambah pada subsistem pengolahan atau produksi sekunder. Kerangka analisis
perhitungan nilai tambah metode Hayami dapat dilihat pada tabel 1.
X 100
37
Tabel 1. Analisis Perhitungan Nilai Tambah Hayami No. Variabel
Nilai Output, Input, Harga
1. Output total produksi Kg periode
A 2.
Input bahan baku Kg periode B
3. Input Tenaga kerja HOK periode
C 4.
Factor konversi 1 2 D = A B
5. Keofesien tenaga kerja 3 2
E = C B 6.
Harga produk Rp Kg F
7. Upah rata-rata tenaga kerja per HOK Rp
HOK G
Pendapatan dan Keuntungan
8. Harga input bahan baku Rp Kg
H 9.
Sumbangan input lain Rp Kg I
10. Nilai produk 4 x 6 Rp Kg J = D X F
11. a. Nilai tambah 10 - 8 – 9 Rp Kg b. Rasio nilai tambah 11a 10
K = J – H – I L = K J
12. a. Pendapatan Tenaga kerja Rp Kg b. Imbalan tenaga kerja 12a 11a
M = E X G N = M K
13. a. Keuntungan 11a – 12a Rp Kg b. Tingkat keuntungan 13a 10
O = K – M P = O – J
Balas Jasa Untuk Faktor produksi
14. Marjin 10 - 8 Rp Kg a. Pendapatan tenaga kerja 12a 14
b. Sumbangan input lain 9 14 c. Keuntungan perusahaan 13a 14
Q = J – H R = M Q
S = I Q T = O Q
Sumber : Hayami et. al 1987
38 Informasi yang dihasilkan melalui metode analisis nilai tambah Hayami
yang digunakan pada subsistem pengolahan ini adalah sebagai berikut : 1.
Perkiraan besarnya nilai tambah Rp. 2.
Rasio nilai tambah terhadap nilai produk yang dihasilkan , menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai produk.
3. Imbalan bagi tenaga kerja Rp, menunjukkan besar upah yang diterima oleh
tenaga langsung. 4.
Bagian tenaga kerja dari nilai tambah yang dihasilkan , menunjukkan persentase imbalan tenaga kerja dari nilai tambah.
5. Keuntungan pengolahan Rp, menunjukkan bagian yang diterima pengusaha
pengolah, karena menanggung resiko usaha. 6.
Tingkat keuntungan pengolah terhadap nilai output , menunjukkan persentase keuntungan terhadap nilai tambah.
7. Marjin Pengolahan Rp, menunjukkan kontribusi pemilik faktor produksi
selain bahab baku yang digunakan dalam proses produksi. 8.
Persentase pendapatan tenaga kerja langsung terhadap marjin . 9.
Persentase keuntungan perusahaan terhadap marjin 10.
Persentase sumbangan input lain terhadap marjin
39
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAN