Definisi Komoditi Kopi Budidaya Kopi Arabika

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Komoditi Kopi

Tanaman kopi masuk ke Indonesia tercatat pertama kali pada tahun 1696. Pada tahun 1699 bibit pohon kopi arabika tiba di pulau Jawa. Bibit-bibit tersebut berasal dari perkebunan kopi Hindia di pantai Malabar dan menjadi induk dari hampir semua kopi yang ditanam di kepulauan Indonesia Spillane,1990. Pada awal perkenalannya pada tahun 1696, tanaman kopi yang telah ditanam mati karena banjir ICO, 1996. Secara umum terdapat dua jenis kopi yang ditanam di daerah penelitian, yaitu kopi arabika organik dan kopi arabika non organik. Kedua jenis kopi ini dibedakan berdasarkan perawatannya, perbedaan kedua kopi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Kopi arabika adalah kopi yang paling baik dan tidak dapat tumbuh di sembarang tempat. Agar tumbuh dengan baik, sebaiknya tanah yang digunakan berkadar bahan organik tinggi.

2.2. Budidaya Kopi Arabika

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pembudidayaan kopi arabika diperlukan persyaratan dan teknik-teknik tertentu. Kopi arabika memiliki syarat tumbuh 1000 – 1700 mdpl dan rata- rata temparatur harian 18 – 28 derajat celcius. Untuk curah hujan rata-rata membutuhkan 2000 - 3000 mmtahun dan tingkat keasaman pH 5,5 – 6,5. Kesesuaian lingkungan tumbuh tanaman kopi berbeda- beda. Untuk jenis arabika rata-rata produksi kopi arabika 4,5-5,0 kuintal kw per hektar per tahun, jika dikelola secara intensif bisa berproduksi 20 kw per hektar per tahun. 11 Kopi dapat tumbuh dengan baik pada tanah vulkanik, khususnya di Jawa, Sumatera, dan Bali. Khususnya pulau Sumatera, kopi dibudidayakan pada virgin soils yang kaya bahan organik dan sangat subur. Sedangkan di pulau Jawa, kopi dibudidayakan pada tanah yang sudah kurang subur, karena tanah tersebut sudah ditanaman kopi sejak pemerintahan Hindia-Belanda ICO, 1996 . Kopi arabika merupakan kopi jenis yang paling diminati diseluruh dunia dibandingkan varietas lainnya. Keunggulan kopi arabika dibandingkan kopi lainnya diantaranya adalah : aroma yang lebih sedap, rasa yang lebih enak, dan memiliki kadar kafein yang lebih rendah Spillane, 1990 . Untuk penanaman kopi diperlukan beberapa persiapan diantaranya bahan tanaman dan areal. Persiapan bahan tanam meliputi persemaian, penanaman dan pemeliharaan. Adapun hal-hal yang harus dilakukan : a. Persemaian Untuk mendapatkan bahan tanaman diperlukan benih dan entres untuk sambungan dan stek. Benih yang akan digunakan untuk batang bawah harus dipilih dari buah kopi yang baik dan masak dari bahan yang dikehendaki. Untuk mendapatkan biji maka benih kulit dan daging buah dipisahkan dan lender dibersihkan dengan abu. Setelah itu benih diangin-anginkan selama kurang lebih dua sampai tiga hari. Benih yang tersedi kemudian disemaikan pada media yang sudah disiapkan. Tanaman persemaian harus dipacu kira-kira 30 cm dan bersih dari sisa-sisa akar dan batu-batu lain. Pada bagian atas bedengan diberi lapisan pasir tepat kira-kira 5 cm. bedengan harus diberi naungan dan setiap hari harus disiram 12 dengan air yang cukup, tetapi tidak tergenang. Setelah benih berusia tiga bulan harus dipindahkan ke tempat persemaian lapangan. b. Penanaman Persiapan lahan dilakukan pembersihan dari semak, membongkar tunggul atau akar pohon yang ada, kumpulkan bagian semak yang ada, kemudian diberakan dan dilakukan pengajiran. Jarak tanam berbentuk segi empat 2,5 x 2,5 m, pagar 1,5 x 2,5 m, untuk tumpang sari 2 x 4 m. Untuk lubang tanamnya dibuat tiga bulan sebelum ditanam dengan ukuraan 50 x 50 x 50 cm dan tanah galian dicampur dengan pupuk kandang ke dalam lubang setelah 2 – 4 minggu. Bibit kopi harus berumur 4 – 5 bulan, tinggi minimal 20 cm, jumlah minimal tiga pasang. Selain itu juga perlu ditanam pohon pelindung yang hendaknya sudah ditanam 1-2 tahun. Biasanya jenis pohon yang ditanam seperti lamtoro, dadap dan sengon. Pohon pelindung selain berguna untuk melindungi tanaman kopi juga berguna untuk memperpanjang umur produksi, menghindari penyakit, mengurangi biaya penyiangan, dapat menurunkan suhu air dan tanah pada musim panas. Penanaman kopi arabika dilakukan pada musim penghujan diharapkan agar tidak banyak tanah yang terlepas dan akar bibit tanaman dengan permukaan tanah. c. Pemeliharaan Penyulaman dilakukan pada bibit yang sudah mati untuk menjamin jumlah tegakan tanaman. Penyiangan dilakukan empat kali sebulan pada tanaman muda sedangkan tanaman dewasa dua kali sebulan yang bertujuan meratakan 13 unsur hara dan air. Pemupukan dua kali setahun yaitu awal musim hujan dan akhir musim hujan. d. Panen dan Pasca Panen Kopi arabika mulai berbuah pada umur tiga tahun. Buah yang sudah masak berwarna merah dan pemetikan dilakukan secara hati-hati jangan sampai ada bagian pohon yang rusak. Pengolahan hasil dibagi dua yaitu : a. Pengolahan secara kering yaitu buah kopi yang sudah kering selama diperam selama 24 jam, kemudian dijemur panas matahari dan diputar balikan agar keringnya merata. Selanjutnta kembali dijemur selama 10 sampai 14 hari untuk memisahkan kulit buah. b. Pengolahan secara basah, buah yang baru dipetik ditumbuk dengan lesung dan diberikan sedikit air supaya cepat keluar, selain itu juga untuk menghilangkan lendir-lendir yang masih memikat perlu diperam dulu dalam kaleng atau diisi air 3 sampai 4 hari lalu dicuci bersih.

2.3. Pengertian dan Kriteria Industri Kecil