40 arabika di kabupaten itu pada tahun 2008 seluas 46.493 hektare ha dengan
produksi biji kopi 27.444 ton. Produktivitas kopi itu meningkat dari tahun 2007 dengan luas lahan yang sama hanya mampu memproduksi 22.575 ton biji kopi per
tahun. Sebagian besar para petani sudah mulai menggarap budidaya kopi sistem organik, meskipun masih ada yang menggunakan bahan-bahan kimia dalam
proses perawatan tanaman hingga prosessing biji kopi menjadi kopi hijau green coffee.
5.2. Karakteristik Petani Responden Kopi Arabika
Karakteristik petani responden akan diuraikan berdasarkan umur petani, tingkat pendidikan, luas lahan, pengalaman berusahatani kopi dan jumlah anggota
keluarga.
Tabel 2. Karakteristik Petani Responden
No Jenis Karakteristi Kategori
Jumlah Persentase
1 Jenis kelamin
Laki-laki 10 100
100 30-40 1
10 40-50 7
70 2 Umur
50-60 2 10
20 100
SD 8 80
SMP 1 10
SMA 1 10
Diploma - -
3 Tingkat
pendidikan
Strata I -
10
- 100
1-3 4 40
3-5 6 60
4 Jumlah
tanggungan 5-7 -
10 -
100 0,5-1,0 ha
7 70
1,0-2,0 ha 3
10 5
Luas lahan 2,0-3,0 ha
- 10
- 100
6 Kepemilikan lahan
Pribadi 10 10 100
100 Pokok 6
60 7 Jenis
lahan Sampingan
4 10
40 100
Wiraswasta 3 50
PNS 2 33,33
8 Usaha sampingan
Buruh 1
6 16,67
100
41 Hasil wawancara dari petani responden, menunjukkan bahwa rata-rata
umur petani 45 tahun dengan kisaran antara 35 tahun sampai dengan 65 tahun. Petani yang berusia 40 tahun sampai 50 tahun ada 7 orang, sedangkan yang
berusia 40 tahun berjumlah satu orang dan yang berusia diatas 50 tahun berjumlah 2 orang.
Sebagian besar petani menempuh pendidikan secara formal, rata-rata responden yang lulus SD berjumlah 8 orang, SMP berjumlah 1 orang, yang lulus
SMA 3 orang dan lulusan sarjana 1 orang. Jumlah tanggungan keluarga antara 3 sampai 5 orang berjumlah 3 orang berjumlah 7 orang responden, yang mempunyai
tanggungan 3 orang berjumlah 3 responden. Sebagian besar petani responden bermata pencarian pokok yaitu bertani kopi adalah sebagai mata pencarian mereka
sehari-hari. Rata-rata petani memiliki lahan pribadi dari warisan orang tuanya rata-rata 1-2 hektar. Rata-rata luas lahan garapan dan produksi kopi arabika
organik dan non organik yang dihasilkan responden dapat dilihat Lampiran 5 .
5.3. Gambaran Umum Perusahaan
Peluang usaha untuk setiap jenis barang biasa muncul kapan dan dimana saja, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Demikian halnya dengan
usaha industri bubuk kopi, dimana kopi merupakan komoditi khas hasil yang dimiliki Nanggroe Aceh Darussalam dewasa ini. Usaha bubuk Kopi Ulee Kareng
Banda Aceh. Bergerak dibidang penggilingan dan penjualan bubuk kopi itu sendiri.
Bapak Feriansyah, adalah pemilik dan sekaligus pengelola usaha Bubuk Kopi Ulee Kareng ini. Usaha keluarga ini bermula dari orang tua Pak Fery berupa
penggilingan bubuk kopi sederhana, sekitar tahun 80-an. Pada saat ini usaha mulai
42 melakukan peningkatan usaha bubuk kopi tersebut dengan memindahakan pabrik
ke kota Banda Aceh. Pemindahan lokasi juga diiringi dengan menambah kapasitas pergilingan kopi. Dengan memperoleh surat izin usaha dagang indusrti kecil dari
Departemen perindustrian perusahaan mulai memberi nama dengan merek bubuk kopi Kopi Ulee Kareng. Berbekal penuh keyakinan dan jiwa wiraswata, Pak Fery
memulai mengembangkan usahanya hingga taraf yang lebih baik, berusaha mengenalkan bubuk kopinya kepada masyarakat banyak.
Ternyata usaha tersebut tidaklah sia-sia, karena dengan memanfaatkan kesempatan yang ada, beliau berhasil mengangkat bubuk Kopi Ulee Kareng dan
menginformasikannya kepada masyarakat umum melalui berbagai media dengan melakukan promosi baik secara lansung maupun tidak lansung.
Apa yang dilakukan oleh Pak Fery adalah suatu tindakan pengetahuan dan ilmu manajemennya masih belum seberapa. Beliau salah seorang pekerja keras,
walaupun terjadi bencana alam tsunami tapi itu tidak pernah menjadikan penghalang bagi beliau untuk berbuat memajukan usaha keluarganya, hingga saat
ini usaha pengolahan dan penjualan bubuk kopi terus berjalan. Usaha bubuk kopi ini berkembang pesat dan membawa kemajuan dalam dunia bisnis perusahaan
indusri kecil bubuk kopi di Kota Banda Aceh.
5.4. Struktur Organisasi Perusahaan