Indeks keanekaragaman H’ Indeks keseragaman

Keterangan : N : Kelimpahan perifiton selcm 2 n : Jumlah perifiton yang diamati sel A s : Luas substrat yang dikerik 5 x 1 cm 2 untuk perhitungan perifiton A cg : Luas penampang permukaan cover glass mm 2 A a : Luas amatan mm 2 V t : Volume konsentrasi pada botol contoh 10 ml untuk perhitungan perifiton V s : Volume konsentrasi dalam cover glass ml

b. Kelimpahan fitoplankton

Perhitungan kelimpahan fitoplankton dilakukan untuk mengetahui berapa besar kelimpahan setiap genus tertentu yang ditemukan selama pengamatan. Nilai kelimpahan fitoplankton dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut modifikasi Eaton et al. 1995. Keterangan : N : Kelimpahan fitoplankton sell n : Jumlah fitoplankton yang diamati sel V s : Volume contoh air yang disaring l untuk perhitungan fitoplankton A cg : Luas penampang permukaan Sedgwick Rafter Caunting Cell mm 2 A a : Luas amatan mm 2 V t : Volume air yang tersaring 30 ml untuk perhitungan fitoplankton V s : Volume konsentrasi dalam Sedgwick Rafter Counting Cell ml

3.5.2 Indeks keanekaragaman H’, keseragaman E, dan dominansi C

a. Indeks keanekaragaman H’

Indeks Keanekaragaman digunakan untuk melihat tingkat stabilitas suatu komunitas atau menunjukkan kondisi struktus komunitas dari keanekaragaman jumlah jenis organisme yang terdapat dalam suatu area. Nilai keanekaragaman jenis yang ada dalam komunitas perifiton dan fitoplankton diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan modifikasi Indeks Shannon-Wiener Odum 1971, yaitu: Keterangan : H’ : Indeks keanekaragaman p i : n i N proporsi jenis ke-i n i : jumlah individu jenis ke-i N : jumlah total individu Menurut Wilhm dan Doris 1968 in Mason 1981, nilai indeks keanekaragaman populasi dapat menggambarkan kondisi perairan. Kriteria indeks keanekaragaman tersebut diklasifikasikan sebagai berikut. H’ 2,3026 : Keanekaragaman rendah, penyebaran jumlah individu tiap genus rendah dan kestabilan komunitas rendah. Komunitas mengalami gangguan faktor lingkungan. 2,3026 H’ 6,9078 : Keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap genus sedang dan kestabilan komunitas sedang. Komunitas mudah berubah. H’ 6,9078 : Keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap genus tinggi dan kestabilan komunitas tinggi. Faktor lingkungan yang baik untuk semua jenis dalam habitat.

b. Indeks keseragaman

Keseragaman adalah komposisi individu tiap genus yang terdapat dalam suatu komunitas. Hal ini didapat dengan cara membandingkan nilai indeks keanekaragaman dengan nilai maksimumnya. Indeks keseragaman digunakan untuk mengetahui berapa besar kesamaan penyebaran jumlah individu dalam suatu komunitas. Rumus indeks keseragaman Brower dan Zar 1990 dinyatakan sebagai berikut. Keterangan : E : Indeks keseragaman H’ : Indeks keanekaragaman H’ maks : Nilai keanekaragaman maksimum S : Jumlah genus Nilai indeks keseragaman E berkisar antara 0-1 Odum,1971. Semakin kecil nilai E, semakin kecil pula keseragaman populasinya. Artinya penyebaran individu tiap jenis tidak merata atau ada kecenderungan satu genus mendominasi. Sebaliknya, apabila nilai E mendekati 1 maka penyebaran individu tiap jenis cenderung merata atau memiliki tingkat keseragaman yang tinggi.

c. Indeks dominansi