Tabel 2. Penggolongan kualitas air berdasarkan kandungan oksigen terlarut Sachmitz 1971 in Lumbantobing 1996.
Golongan Kandungan oksigen terlarut ppm
Kualitas air
I 8 atau perubahan terjadi dalam waktu pendek
Sangat baik II
6,0 Baik
III 4,0
Kritis IV
2,0 Buruk
V 2,0
Sangat buruk
2.7.7 Kebutuhan oksigen biokimia BOD
Biochemical Oxygen Demand BOD
5
menunjukkan banyaknya oksigen yang dikonsumsi oleh mikroba aerob dalam proses respirasi untuk menguraikan
bahan organik yang terdapat dalam botol BOD yang diinkubasi pada suhu sekitar 20
o
C selama lima hari, dalam keadaan tanpa cahaya Boyd 1988. Secara tidak langsung BOD
5
menggambarkan jumlah bahan organik yang dapat diuraikan secara biologi dan merupakan indikator dari jumlah oksigen terlarut yang
digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan pencemar organik Eaton et al. 1995. BOD hanya menggambarkan bahan organik yang dapat
didekomposisi secara biologis biodegradable. Pada perairan alami, yang berperan sebagai sumber bahan organik adalah tanaman dan hewan yang telah
mati. Perairan alami memiliki nilai BOD antara 0,5-7,0 mgl Jeffries dan Mills 1996 in Effendi 2003. Selain itu buangan hasil limbah domestik dan industri
juga dapat mempengaruhi nilai BOD Effendi 2003. BOD
5
dalam suatu perairan dapat digunakan sebagai petunjuk terjadinya pencemaran. Lee et al. 1978 in
Supartiwi 2000 mengklasifikasikan besarnya tingkat pencemaran perairan untuk kehidupan organisme akuatik berdasarkan BOD
5
seperti tercantum pada Tabel 3. Tabel 3. Kriteria kualitas air berdasarkan BOD Lee et al. 1978 in Supartiwi
2000
BOD
5
mgliter Kualitas Air
3 3,0 – 4,9
5,0 – 15 15
Tidak tercemar Tercemar ringan
Tercemar sedang Tercear berat
2.7.8 Kebutuhan oksigen kimiawi COD
COD merupakan gambaran jumlah oksigen total yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat didegradasi secara
biologis biodegradable maupun yang sukar didegradasi secara biologis non biodegradable, menjadi CO
2
dan H
2
O Boyd 1988. Keberadaan bahan organik tersebut dapat berasal dari alam ataupun aktivitas manusia melalui rumah tangga
dan industri. Nilai COD pada perairan tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mgl, sedangkan pada perairan yang tercemar dapat lebih dari 200 mgl
UNESCOWHOUNEP 1992 in Effendi 2003. Nilai BOD dan COD ini secara tidak langsung merupakan gambaran
kadar bahan organik, yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroba aerob untuk mengoksidasi bahan organik menjadi sel baru mikroba, karbondioksida, air
dan bahan anorganik Davis dan Cornwell 1991 in Effendi 2003. Kemudian hasil oksidasi atau pun dekomposisi mikroba berupa bahan anorganik inilah yang
dapat dimanfaatkan oleh perifiton dan fitoplankton untuk pertumbuhannya atau sebagai makanannya Basmi 1992. Nilai BOD di perairan dapat dipengaruhi oleh
suhu, kepadatan plankton, dan keberadaan mikroba Boyd 1988.
2.7.9 Unsur hara