Parameter fisika dan kimia

kecepatan arus sungai selama lima menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui volume air yang tersaring. Air yang tersaring dimasukkan ke dalam botol contoh dengan volume 30 ml, kemudian diawetkan menggunakan larutan Lugol 1 lebih kurang 3-4 tetes.

3.3.3 Parameter fisika dan kimia

Pengambilan contoh air untuk analisis fisika-kimia dilakukan bersamaan dengan pengambilan contoh perifiton dan fitoplankton. Parameter fisika dan kimia yang diukur adalah suhu, arus, DO, pH, kekeruhan, TSS, TDS, DHL, BOD 5 , COD, dan unsur hara nitrat, amonia, dan ortofosfat. Pengukuran suhu, arus, DO, dan pH dilakukan in situ, sedangkan pengukuran parameter lainnya dilakukan di laboratorium. Di samping parameter-parameter tersebut, terdapat beberapa perameter lain yang diukur yang berkaitan dengan hidrologi sungai. Parameter tersebut adalah: 1. Lebar badan sungai Pengukuran lebar badan sungai dilakukan secara langsung di lokasi dengan menggunakan tali berskala. Pengukuran lebar badan sungai dilakukan pada bagian tepi aliran sungai yang berbatasan dengan daratanbatas kedalaman maksimum yang dapat terjadi, dan diukur secara melintang dari sisi ke sisi sungai yang berseberangan di setiap lokasi penelitian. 2. Lebar sungai Pengukuran lebar sungai dilakukan secara langsung di lokasi dengan menggunakan tali berskala. Sama halnya dengan pengukuran lebar sungai, namun pengukuran lebar sungai dilakukan pada batas permukaan aliran sungai. 3. Kedalaman Pengukuran kedalaman dilakukan secara langsung dengan menggunakan tongkat berskala yang dimasukkan hingga dasar perairan. Pengukuran dilakukan secara melintang dengan jarak satu meter dari sisi ke sisi sungai yang berseberangan di setiap lokasi penelitian. 4. Kecepatan arus Pengukuran kecepatan arus dilakukan secara langsung di lokasi dengan menggunakan botol plastik berisi air yang diikatkan pada tali rafia sepanjang 10 meter, kemudian dihanyutkan mengikuti aliran sungai hingga tali menegang, kemudian dicatat waktunya dengan stopwatch. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali ulangan di sepanjang aliran sungai pada masing- masing stasiun penelitian. 5. Debit air Perhitungan debit air dilakukan dengan menggunakan rumus berikut. D = V x A Keterangan : D = Debit air m 3 detik V = Kecepatan arus mdetik A = Luas penampang saluran air m 2

3.4 Pengumpulan data