Keawetan Kayu terhadap Rayap Kayu Kering C. cynocephalus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Keawetan kayu adalah daya tahan suatu jenis kayu tertentu terhadap organisme perusak kayu. Untuk menghasilkan kayu dengan keawetan yang tinggi maka dilakukan proses pengawetan. Salah satu faktor penting penentu penggunaan kayu dalam konstruksi adalah keawetan dari kayu tersebut.

4.1 Pengujian Keawetan Kayu

Setiap jenis kayu memiliki tingkat keawetan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya zat ekstraktif yang terkandung dalam kayu. Zat ekstraktif tersebut merupakan senyawa racun bagi organisme perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak dapat masuk atau tinggal di dalamnya dan merusak kayu.

4.1.1 Keawetan Kayu terhadap Rayap Kayu Kering C. cynocephalus

Di Indonesia hanya sedikit ditemukan jenis rayap kayu kering dimana yang umum ditemukan adalah C. cynocephalus. Adanya serangan rayap seringkali baru diketahui setelah kayu yang diserang menjadi keropos tanpa adanya pecahan pada permukaannya. Serangan rayap ini dapat dikenali dari adanya butiran-butiran kecil, lonjong, agak bertakik dan berwarna coklat muda. Penilaian pada pengujian keawetan kayu terhadap rayap kayu kering ini dapat dilihat dari tingkat mortalitas rayap dan penurunan berat kayu selama pengumpanan. Gambar 5 menunjukkan persentase mortalitas rayap pada pengujian keawetan kayu terhadap serangan rayap kayu kering. Berdasarkan nilai rataan mortalitas rayap, jenis kayu duku mempunyai nilai mortalitas rayap yang terbesar yaitu 70. Sedangkan kayu durian mempunyai nilai mortalitas yang terendah yaitu sebesar 61.3. Gambar 5 Nilai mortalitas rayap kayu kering pada uji keawetan. Untuk mengetahui pengaruh antara jenis kayu yang digunakan terhadap besarnya persentase mortalitas rayap, dilakukan analisis ragam seperti Tabel 9. Hasil analisis ragam tersebut menunjukkan bahwa perbedaan jenis kayu yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas rayap karena nilai Pr F lebih dari 0.05. Menurut Sumarni Muslich 2007, kayu durian termasuk dalam kelas awet IV terhadap serangan rayap kayu kering namun pada pengujian ini nilai mortalitas rayap yang diperoleh cukup tinggi. Hal ini selain disebabkan oleh adanya kandungan ekstraktif yang bersifat toxic pada kayu juga disebabkan oleh perlakuan pemindahan rayap dari koloni ke media pengamatan yang menyebabkan terjadinya stress pada rayap karena terkena cahaya. Tetapi dari pengujian ini jelas bahwa keawetan ketiga jenis kayu terhadap rayap kayu kering tidak berbeda nyata. Tabel 9 Analisis ragam mortalitas rayap kayu kering pada uji keawetan Sumber DB JK KT F Pr F Jenis Kayu 2 123.55555556 61.77777778 0.14 0.8715 Keterangan : = tidak nyata ; = nyata ; = sangat nyata Gambar 6 menunjukkan persentase penurunan berat kayu pada pengujian keawetan kayu terhadap rayap kayu kering. Nilai penurunan berat terbesar dicapai oleh kayu durian sebesar 7.9, sedangkan paling rendah pada kayu limus sebesar 4.7. Untuk mengetahui pengaruh antara jenis kayu yang digunakan terhadap 61.3 68 70 56 58 60 62 64 66 68 70 72 Durian Limus Duku M o rt a li ta s R a ya p Jenis Kayu besarnya persentase penurunan berat kayu juga dilakukan analisis ragam seperti Tabel 10. Gambar 6 Nilai penurunan berat kayu oleh rayap kayu kering pada uji keawetan. Tabel 10 Analisis ragam penurunan berat kayu oleh rayap kayu kering pada uji keawetan Sumber DB JK KT F Pr F Jenis Kayu 2 18.74694156 9.37347078 1.17 0.3735 Keterangan : = tidak nyata ; = nyata ; = sangat nyata Tabel 10 menunjukkan bahwa jenis kayu tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan berat kayu untuk keawetan oleh pengujian rayap kayu kering. Hal ini dapat dilihat dari nilai probability yang lebih besar dari 0.05. Berdasarkan hasil penelitian, jika dilihat dari nilai rataan mortalitas rayap dan penurunan berat kayu dapat dikatakan bahwa keawetan kayu terendah dicapai oleh kayu durian dengan nilai mortalitas terendah yaitu 61.3 dan penurunan berat kayu tertinggi sebesar 7.9. Jika dilihat dari analisis sidik ragam mortalitas rayap dan penurunan berat kayu, ketiga jenis kayu tersebut tidak berbeda nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat keawetan kayu durian, limus, dan duku terhadap rayap kayu kering tidak jauh berbeda. Berdasarkan klasifikasi kayu terhadap rayap kayu kering pada Tabel 6 menunjukkan bahwa kayu durian, limus, dan duku termasuk dalam kelas awet III yang artinya agak tahan terhadap rayap kayu kering. 7.9 4.7 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Durian Limus Duku P e n u ru n a n B e ra t Ka yu Jenis Kayu

4.1.2 Keawetan Kayu Terhadap Rayap Tanah C. curvignathus