Rayap Kayu Kering dan Rayap Tanah Jamur Pelapuk

3.3 Metode

Pengujian keawetan kayu dan uji efikasi bahan pengawet terhadap rayap kayu kering dan ratap tanah didasarkan pada Metode Standar Pengujian Efikasi Pestisida yang dikeluarkan oleh Komisi Pestisida Departemen Pertanian tahun 1995. Sedangkan pengujian keawetan kayu terhadap jamur pelapuk didasarkan pada BS EN 113 dalam Huang et. al 2004. Contoh uji yang digunakan dalam semua pengujian berasal dari satu log pada setiap jenis kayu. Log yang digunakan berukuran panjang 1,5-2 m dengan diameter 34-45 cm yang berasal dari daerah Cibereum Petir, Dramaga-Bogor. Pengujian keawetan kayu dan uji efikasi terhadap rayap kayu kering dan rayap tanah dilaksanakan di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi PPSHB IPB. Pengujian keawetan terhadap jamur pelapuk di Bagian Pathologi Hutan Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB. Sedangkan pelaksanaan pengujian keterawetan kayu dilakukan di Laboratorium Peningkatan Mutu Kayu Departemen Hasil Hutan Fakultas kehutanan IPB.

3.3.1 Pengujian Keawetan Kayu

3.3.1.1 Rayap Kayu Kering dan Rayap Tanah

Untuk pengujian keawetan kayu menggunakan bagian teras dari kayu durian, limus, dan duku. Contoh uji untuk rayap kayu kering berukuran 2 cm x 5 cm x 0.5 cm. Contoh uji dioven pada suhu 103 ± 2 o C selama 2 hari untuk mengetahui berat awalnya. Setelah itu contoh uji tersebut dimasukkan ke dalam wadah kaca, kemudian diganjal pada 2 sisi dengan menggunakan sedotan plastik agar rayap tersebut tidak jatuh ke dasar wadah kaca. Kemudian rayap kayu kering yang sehat dan aktif sebanyak 50 ekor dimasukkan ke dalam kaca tersebut, lalu ditutup dengan kain kasa dan disimpan di tempat yang gelap selama 12 minggu. Contoh uji untuk rayap tanah berukuran 2 cm x 2 cm x 0.5 cm. Sebelum diumpankan, contoh uji dioven terlebih dahulu. Setelah itu, contoh uji dimasukkan ke dalam botol pengujian yang telah berisi pasir sebanyak 30 gram. Selanjutnya 200 ekor rayap terdiri dari 90 rayap pekerja dan 10 rayap prajurit yang sehat dan aktif dimasukkan kedalam botol pengujian, kemudian ditutup dengan alumunium foil dan disimpan di tempat gelap selama 4 minggu. Penilaian tingkat keawetan kayu pada rayap kayu kering dan rayap tanah dapat dilihat dari tingkat mortalitas rayap dan penurunan berat contoh uji kayu selama pengumpanan. Mortalitas rayap dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : M = Mortalitas rayap N1 = Jumlah total rayap sebelum pengumpanan ekor N2 = Jumlah rayap yang mati setelah pengumpanan ekor Sedangkan untuk uji penurunan berat dihitung dengan rumus : Keterangan : P = Penurunan berat W1 = Berat kayu kering tanur sebelum diumpankan gram W2 = Berat kayu kering tanur setelah diumpankan gram

3.3.1.2 Jamur Pelapuk

Contoh uji untuk jamur pelapuk berukuran 1 cm x 1 cm x 0.5 cm. Dalam pembiakan jamur, media yang digunakan adalah PDA Potatose Dextrose Agar. Adapun proses untuk menghasilkan 1000 ml PDA adalah dengan merebus 200 gram kentang yang diiris berbentuk dadu sampai lunak. Kemudian diambil air rebusannya, ditambah 16 gram agar-agar bubuk, 20 gram dextrose, 1 kapsul kloramfenikol dan diaduk dengan pemanasan sampai merata. Selanjutnya media PDA yang masih cair tersebut dimasukkan ke dalam botol-botol pengujian sebanyak 20-25 ml dan ditutup botolnya. Kemudian contoh uji yang sudah diketahui berat kering tanurnya dan media tersebut di autoklaf pada suhu 121 o C dan tekanan 15 psi selama 30 menit dengan tujuan untuk mensterilkan media. Setelah itu didinginkan pada bidang datar sampai media di dalam botol padat. Isolat jamur S. commune ditumbuhkan pada media PDA dalam cawan petri digunakan sebagai jamur uji. Alat-alat yang digunakan dalam inokulasi terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan oven pada suhu 170 o C selama 1 jam. Proses inokulasi jamur ke dalam botol uji dilakukan dalam laminar airflow dan diinkubasi pada suhu ruangan selama 12 minggu. Contoh uji kayu diumpankan pada jamur dalam botol uji. Setiap botol uji diisi dengan 3 contoh uji kayu dengan jenis berbeda. Jadi jumlah botol uji ada 5 buah sesuai ulangan pengujian. Keawetan kayu dari jamur pelapuk dapat dilihat berdasarkan penurunan berat contoh uji selama pengumpanan.

3.3.2 Pengujian Keterawetan Kayu