Keawetan Kayu terhadap Jamur Pelapuk S. commune

Tabel 12 Analisis ragam penurunan berat kayu oleh rayap tanah pada uji keawetan Sumber DB JK KT F Pr F Jenis Kayu 2 214.39528053 107.19764027 3.82 0.0519 Keterangan : = tidak nyata ; = nyata ; = sangat nyata Berdasarkan uji lanjut Duncan pada Tabel 13, penurunan berat kayu limus dan kayu durian tidak berbeda nyata tetapi pada kayu limus berbeda nyata dengan kayu duku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keawetan kayu duku terhadap rayap tanah lebih tinggi dibanding kayu durian dan limus. Tabel 13 Uji Duncan penurunan berat kayu oleh rayap tanah pada uji keawetan Duncan Grouping Mean Jenis Kayu A 18.289 limus B A 16.468 durian B 9.515 duku Berdasarkan klasifikasi kayu terhadap rayap tanah pada Tabel 7 dapat diketahui bahwa kayu durian dan limus termasuk dalam kelas awet IV yang berarti ketahanan kayunya buruk terhadap rayap tanah dan duku termasuk dalam kelas awet III yang artinya ketahanan kayunya sedang terhadap rayap tanah.

4.1.3 Keawetan Kayu terhadap Jamur Pelapuk S. commune

Parameter keawetan kayu terhadap jamur pelapuk dapat dilihat dari penurunan berat pada contoh uji. Dari pengujian dapat diketahui bahwa nilai penurunan berat paling tinggi pada kayu limus yaitu sebesar 3. Nilai penurunan berat kayu durian 0.5, sedangkan kayu duku -0.7. Penurunan berat pada kayu duku bernilai negatif karena diduga ada hifa yang masuk kedalam contoh uji pada saat pengumpanan, sehingga nilai Berat Kering Tanur BKT akhir lebih besar daripada BKT awalnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Tambunan dan Nandika 1989, pada deteriorasi tingkat permulaan, hifa dapat tersebar ke seluruh kayu dalam segala arah, bertitik tolak dari tempat infeksinya lewat dari sel ke sel melalui lubang yang dibuatnya di tempat-tempat pertemuan antara hifa itu dengan dinding sel kayu atau melewati lubang-lubang alami kayu noktah. Gambar 9 Nilai penurunan berat kayu oleh jamur pelapuk pada uji keawetan. Untuk mengetahui pengaruh antara jenis kayu yang digunakan terhadap persentase penurunan berat kayu dilakukan analisis ragam yang disajikan pada Tabel 14. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jenis kayu berpengaruh sangat nyata terhadap serangan jamur pelapuk. Untuk itu dilakukan uji lanjut Duncan seperti pada Tabel 15. Tabel 14 Analisis ragam penurunan berat kayu oleh jamur pelapuk pada uji keawetan Sumber DB JK KT F Pr F Jenis Kayu 2 29.52995550 14.76497775 12.19 0.0027 Keterangan : = tidak nyata ; = nyata ; = sangat nyata Tabel 15 Uji Duncan penurunan berat kayu oleh jamur pelapuk pada uji keawetan Duncan Grouping Mean Jenis Kayu A 3.0363 limus B 0.4915 durian B -0.7295 duku 0.5 3 -0.7 -1 -0.5 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Durian Limus Duku P e n u ru n a n B e ra t Ka yu Jenis Kayu Dari Tabel 15 rataan penurunan berat pada kayu limus nyata lebih tinggi dibanding kayu durian dan duku. Sedangkan kayu durian dan kayu duku memiliki nilai rata-rata penurunan berat yang tidak berbeda nyata. Berdasarkan pengujian terhadap jamur pelapuk, kayu durian dan duku termasuk kelas awet I karena penurunan beratnya kurang dari 1, sehingga sangat tahan terhadap jamur. Sedangkan kayu limus termasuk kelas awet II yang berarti tahan terhadap jamur. Untuk mengetahui klasifikasi ketahanan kayu terhadap jamur dapat dilihat pada Tabel 1.

4.2 Pengujian Keterawetan Kayu