Landasan Hukum Kebijakan Konversi Lahan
saat sebelum dijual.
7. Anneke
Puspasari, 2012,
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Alih
Fungsi Lahan
Pertanian dan
Dampaknya terhadap
Pendapatan Petani
Studi Kasus
Desa Kondangjaya,
Kecamatan Karawang Timur,
Kabupaten Karawang
1. Mengkaji laju alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Karawang
Timur 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi alih
fungsi lahan pada tingkat wilayah dan petani.
3. Menganalisis dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani di Desa
Kondangjaya 4. Menganalisis dampak alih fungsi lahan
pertanian di Desa Kondangjaya. 1. Analisis deskriptif
2. Analisis laju alih fungsi lahan 3. Analisis regresi linear berganda
4. Analisis regresi logistik 5. Uji beda rata-rata
1. Alih fungsi lahan yang terjadi pada tahun 2006-2011 sebesar 0,47.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah industri, proporsi luas lahan sawah,tingkat
usia, pendapatan dan pengalaman bertani. 3. Rata-rata pendapatan Rp 1.421.512,03
menjadi Rp 1.299.796,30 setelah terjadinya laju alih fungsi lahan.
4. Dampak alih fungsi lahan sawah terhadap lingkungan tidak terlalu dirasakan, sebab
responden kurang
peduli terhadap
lingkungan.
III KERANGKA PEMIKIRAN
Lahan merupakan sumberdaya alam yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Kehidupan sehari-hari manusia sangat bergantung terhadap lahan,
seperti tempat hidup, tempat mencari nafkah bahkan tempat yang menghasilkan sumber bahan makanan pokok. Dalam proses produksi pertanian, lahan
merupakan modal penting yang diperlukan. Permasalahan pertumbuhan penduduk dan pembangunan sektor ekonomi yang terjadi sangat mempengaruhi ketersediaan
lahan pertanian yang ada. Pembangunan sektor ekonomi yang ada dalam suatu wilayah, sangat
berpengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan salah satunya terjadi pada sektor industri. Pertumbuhan sektor industri yang sangat cepat menyebabkan
permintaan akan kebutuhan lahan akan semakin meningkat. Sehingga, lahan yang awalnya berupa lahan pertanian, khususnya sawah kini menjadi lahan yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, menyebabkan kebutuhan tempat tinggal serta sarana dan prasarana
sehari-hari akan meningkat. Adanya peningkatan kebutuhan tempat tinggal, mempengaruhi peningkatan permintaan terhadap lahan. Sehingga, lahan yang
sifatnya relatif tetap, dengan kebutuhan serta permintaan yang tidak terbatas, mengakibatkan adanya konversi lahan pertanian ke non-pertanian. Hal tersebut
mengakibatkan, jumlah lahan pertanian mengalami penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Pembangunan pada sektor industri, perumahan, tempat wisata, pergudangan, perdagangan, jaringan infrastruktur dan fasilitas umum lainnya sangat bergantung
pada lahan, salah satunya adalah lahan pertanian, sehingga menyebabkan peningkatan permintaan lahan. Penyempitan lahan pertanian akibat pembangunan
fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin meningkat akan berdampak langsung terhadap volume produksi padi oleh petani di wilayah
tersebut. Kondisi tersebut akan berdampak terhadap ketersediaan lahan bagi pengguna sektor pertanian dan sebagai lapangan usaha bagi petani akan semakin
sempit.