Dampak Konversi Lahan Pertanian Terhadap Pendapatan Petani
perundang-undangan. Dalam RPPK, program pembukaan lahan pertanian dalam lima tahun ke depan diarahkan ke dalam tiga bentuk, yaitu :
1. Pemanfaatan lahan terlantar lahan alang-alang dan semak belukar dengan mengembangkan tanaman semusim maupun tahunan, terutama di daerah
transmigrasi. 2. Pengendalian konversi lahan pertanian. Mempertahankan lahan irigasi
yang telah menghabiskan investasi besar dalam pencetakkan dan pembangunan jaringan irigasinya.
3. Perluasan areal sawah dan lahan kering terutama di luar Jawa. Adanya
penganekaragaman pangan
masyarakat bertujuan
untuk menurunkan konsumsi beras yang dirintis sejak awal tahun 60-an. Namun, pada
kenyataannya posisi beras menjadi pangan pokok di semua provinsi semakin kuat dan meninggalkan pangan lokal seperti jagung dan umbi-umbian. Hal tersebut
diakibatkan karena rasa beras lebih enak, mudah diolah, konsep makan, ketersediaannya melimpah dan harga yang murah. Sehingga adanya
penganekaragaman lokal tidak berpengaruh besar terhadap ketahanan pangan. Berbagai strategi yang terkait dengan upaya penganekaragaman konsumsi
pangan antara lain adalah 1 Diversifikasi usaha rumah tangga diarahkan untuk meningkatkan pendapatan produsen, terutama petani, peternak, dan nelayan kecil
melalui pengembangan usahatani terpadu; 2 Diversifikasi usaha atau produksi pangan dan diversifikasi konsumsi pangan melalui pengembangan diversifikasi
usahatani terpadu bidang pangan, perkebunan, peternakan, perikanan; 3 Pengembangan pangan lokal sesuai dengan kearifan dan kekhasan daerah untuk
meningkatkan diversifikasi pangan lokal; 4 Pengembangan sumberdaya manusia di bidang pangan dan gizi dilakukan melalui pendidika, pelatihan dan penyuluhan
secara komprehensif.
VII SIMPULAN DAN SARAN