STRATEGI S – T HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyaluran KUR maupun kredit usaha kecil dan menengah, Bank ABC telah didukung dengan jaringan yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air, yaitu 51 sentra kredit kecil SKC, 114 unit kredit kecil UKC, 20 sentra kredit menengah SKM, 64 kantor cabang tunggal, 57 cabang syariah dan didukung 980 kantor layanan. Untuk meningkatkan layanan kepada debitor kredit usaha kecil, Bank ABC telah mengimplementasikan teknologi secara online sehingga memungkinkan proses aplikasi kredit usaha kecil menjadi lebih cepat dan mudah. Selain KUR Bank ABC, Bank ABC juga memiliki produk kredit lainnya yang ditujukan para usaha kecil, yaitu kredit Bank ABC Wirausaha, kredit Bank ABC Usaha Berkembang, dan kredit Bank ABC Usaha Maju. Dengan dukungan teknologi dan pelayanan petugas kredit di SKC maupun UKC diharapkan debitur merasa kenyamanan dan keamanan dalam memilah dan memilih layanan kredit yang cocok dengan kebutuhan. 2. Meningkatkan kerjasama dengan koperasi dan perusahaan avalis Program KUR telah digulirkan pada awal bulan November tahun 2007. Sedangkan tujuan pembentukan program KUR adalah untuk mempercepat pembangunan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan akses pembiayaan kepada UMKM dan koperasi serta penanggulangan kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja. Pemerintah dalam melakukan program KUR telah menganggarkan dana yang cukup besar yakni mencapai Rp 20 miliar untuk setiap tahunnya. Khusus penyaluran dengan pola linkage program , penyaluran kredit melalui channeling atau linkage program merupakan salah satu strategi Bank ABC dalam meningkatkan kredit usaha kecil, terutama untuk menjangkau usaha mikro, serta menggiatkan perkembangan lembaga keuangan yang ada di masyarakat, yaitu Koperasi dan BPR. Selain itu, pola penyaluran kredit kepada para usaha mikro melalui pola inti plasma bekerjasama dengan perusahaan inti avalis yang ikut berperan sebagai pembina usaha sekaligus sebagai penjamin usaha. Tabel 14. Pertumbuhan Baki Debet KUR KETERANGAN Tahun 2010 2011 2012 Baki Debet 3,323 7,494 11,497 PL Performing Loan 3,323 7,494 11,497 NPL Non Performing Loan - - - Kolektibility 100 100 100 Growth 126 53 Sumber : Bank ABC 2012

d. STRATEGI W – T

Kolom strategi W-T adalah strategi perusahaan untuk berusaha meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk berusaha menghindar dari ancaman yang ada. Beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah : 1. Mempertahankan bunga kredit dan lamanya angsuran Keberhasilan KUR tak lepas dari kualitas konsep skema penjaminan, dengan adanya penjaminan ini, dari sisi penetrasi KUR menjadi lebih kencang sebab nasabah yang tadinya tidak bankable tapi usahanya maju sekarang boleh dapat kredit. Pemerintah menerapkan sistem bunga baru pada KUR, yaitu pemberian bunga tetap flat dan akan dikenakan per bulan. Besarannya 0,95 untuk usaha mikro dan 0,57 untuk usaha ritel. Bunga KUR ritel sebesar 13-15 per tahun kini menjadi 6,84 setahun. Sementara bunga KUR mikro dari semula 22-24 menjadi hanya 11,4 per tahun. Lama angsuran kredit adalah 3 tiga tahun. 2. Memperbaiki jaringan pemasaran Program penyaluran KUR oleh bank ABC melalui beberapan jalur distribusi, baik pola langsung ke debitur, lingkage programe koperasi, BPR dan perusahan Avalis. Hal-hal yang perlu diperbaikan dalam penyaluran kredit adalah melalui kantor Cabang dan jarak UMKM yang masih jauh dengan SKC maupun UKC. Bank ABC berupaya untuk menjemput bola, yaitu berkunjung ke debiturnasabah memperkenalkan pola penyaluran dana KUR.

4.6 Prioritas Strategi

Berdasarkan hasil analisis SWOT, didapatkan delapan alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Selanjutnya adalah penentuan prioritas strategi. Prioritas strategi merupakan tahap akhir dari analisis formulasi strategi. Pemilihan strategi untuk menentukan strategi yang terbaik menurut prioritas dilakukan dengan menggunakan alat bantu analisis QSPM. Pembobotan dilakukan pada masing-masing faktor penentu internal dan eksternal yang dipergunakan sama dengan bobot yang digunakan pada matriks IFE dan EFE. Penilaian Alternative Score AS digunakan sebagai penentu daya tarik relatif dari berbagai alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT, didasarkan pada sejauhmana faktor tersebut mempengaruhi strategi yang dibuat. Responden dari alat analisis ini adalah Kepala Cabang, Manajer Kredit dan Dinas Koperasi dan UKM. Nilai AS dari ketiga pakar tersebut dapat dilihat pada Lapiran 10. Strategi yang diperoleh dari hasil matriks SWOT adalah sebagai berikut : Strategi 1 : Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada Strategi 2 : Mempertahankan komitmen terhadap mutu layanan produk dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai Strategi 3 : Melakukan promosi dengan efektif dan efisien Strategi 4 : Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan pasar Strategi 5 : Mempertahankan dan menjaga mutu layanan bank ABC Strategi 6 : Meningkatkan kerjasama dengan koperasi dan perusahaan Avalis Strategi 7 : Mempertahankan bunga kredit dan lamanya waktu angsuran Strategi 8 : Memperbaiki jaringan pemasaran Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat terlihat bahwa strategi terbaik yang diserahkan untuk dilakukan perusahaan adalah mempertahankan bunga kredit dan lamanya waktu angsuran dengan nilai TAS tertinggi, yaitu 7,380. Seluruh alternatif strategi dapat diperingkatkan sebagai berikut : a. Teknis administratif skim kredit dan layanan 1. Mempertahankan bunga kredit dan lamanya waktu angsuran TAS; 7,380 2. Mempertahankan komitmen terhadap mutu layanan produk dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai TAS;7,126 3. Mempertahankan dan menjaga mutu layanan bank ABC TAS; 6,896 b. Pasar analisis dan promosi 1. Memperluas dan mempertahankan pasar yang sudah ada TAS; 6,866 2. Meningkatkan kinerja pemasaran dalam menganalisis permintaan pasar TAS; 6,762 3. Memperbaiki jaringan pemasaran TAS; 6,761 4. Melakukan promosi dengan efektif dan efisien TAS; 6,696 c. Manajerial kemitraan 1. Meningkatkan kerjasama dengan koperasi dan perusahaan Avalis TAS; 6,199 Peringkat tersebut menunjukkan urutan prioritas strategi setelah dilakukan pembobotan. Strategi yang memiliki bobot yang paling besar adalah yang menjadi prioritas utama yang dapat dilaksanakan. Tetapi, apabila strategi yang menjadi prioritas utama belum atau tidak dapat dilaksanakan, maka dapat menggunakan strategi lain yang nilainya lebih rendah dari strategi utama dan seterusnya. Prioritas strategi tersebut dibuat sebagai langkah awal untuk memulai pelaksanaan strategi-strategi yang ada pembobotanya dilakukan oleh suatu perusahaan. Strategi pertama bukan menjadi penentu sukses untuk strategi setelahnya, tetapi memiliki hubungan yang saling mendukung. Keterbatasan yang dimiliki perusahaan menyebabkan semua strategi tidak dapat diterapkan dalam waktu yang bersama-sama.

4.7 Implikasi Manajerial

Skema Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR adalah skema kredit atau pembiayaan khusus diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan perbankan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.