Penelitian Terdahulu yang Relevan

strategi mana yang lebih baik. Oleh karena itu, tidak semua strategi yang. dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk diterapkan. Matriks SWOT digunakan secara luas dalam perencanaan strategik, maka analisis tersebut memiliki beberapa keterbatasan David, 2009, yaitu: a. Analisis SWOT tidak menunjukan cara untuk mencapai suatu keunggulan kompetitif. Matriks itu harus dijadikan titik awal untuk mendiskusikan mengenai bagaimana strategi yang diusulkan dapat diterapkan dan berbagai pertirnbanqan biaya-manfaat yang pada akhirnya dapat mengarah pada keunggulan kompetitif. b. Analisis SWOT merupakan penilaian statis atau terpotong-potong dan tunduk oleh waktu. Matriks SWOT seperti mempelajari gambar film dimana pameran utama dilihat dan penataannya setting. Tetapi tidak mungkin dapat memahami alur ceritanya. c. Analisis SWOT dapat membuat perusahaan memberi penekanan yang lebih pada satu faktor internal atau eksternal tertentu dalam, merumuskan strategi. Terdapat interrelasi di antara faktor-faktor internal dan eksternal utama yang tidak ditunjukan dalam SWOT namun penting dalam penggunaan strategi.

2.6.2. Matriks QSPM

Teknik yang dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak adalah matriks QSPM atau matriks perencanaan strategis kuantitatif David, 2009. Tujuan matriks ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, dan untuk menetapkan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan terlebih dahulu atau menentukan prioritas dari alternatif stategi yang ada.

2.7. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Marendra 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Peran dan Kinerja Bank Pemerintah terhadap Pembiayaan Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM di Indonesia Perspektif Kredit Konsumsi sebagai Kredit Non UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk : 1 mengevaluasi kinerja riil penyaluran kredit bank pemerintah kepada sektor usaha mikro dan kecil; 2 Memaparkan perspektif kredit konsumsi sebagai kredit yang tidak dapat digolongkan dalam kredit UMKM; 3 Menilai pengaruh suku bunga kredit dan Non Performing Loan NPL bank pemerintah terhadap kinerja penyaluran UMKM bank pemerintah. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder melalui studi pustaka diantaranya data Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah SEKDA, Statistik Perbankan Indonesia SEKI, Bank Indonesia dan Statistik UMKM, Kementerian Koperasi dan UMKM. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menggambarkan kondisi berikut : 1. Kinerja pembiayaan bank pemerintah pada sektor UMKM masih belum optimal dan belum memberikan kontribusi, serta peran nyata terhadap upaya pengembangan UMKM melalui bantuan permodalan disebabkan oleh a penyaluran kredit bank pemerintah masih rendah, yaitu 11 dari total kredit perbankan; b bank pemerintah menempati urutan ketiga dalam penyaluran kredit untuk UMKM setelah BPR dan bank swasta. 2. Berdasarkan hasil kajian, outstanding kredit UMKM yang disalurkan oleh bank pemerintah didominasi oleh kredit konsumsi 60. 3. Hasil analisis faktor rataan suku bunga kredit dan jumlah NPL bank pemerintah terhadap kinerja penyaluran kredit UMKM bank pemerintah menunjukkan bahwa kedua faktor tersebut tidak secara bersama-sama simultan berpengaruh namun hanya secara parsial rataan suku bunga yang berpengaruh signifikan. Juhaeri 2011 meneliti tentang kajian kelayakan dan strategi pengembangan KUR di PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Penelitian ini bertujuan 1 Menganalisa karakteristik dan perilaku UKM serta kesesuaiannya dengan skim kreditpola pembiayaan yang paling tepat; 2 Menganalisa hambatan dan kendala dalam penyaluran KUR Bank BNI kepada para pelaku UKM; 3 Menyusun strategi efektif untuk meningkatkan pangsa KUR Bank BNI. Penelitian ini dilakukan dengan kuesioner kepada 100 orang debitur KUR di 10 sepuluh kota di Indonesia. Metode analisis dalam kajian ini adalah 1 analisis deskriptif kuantitatif; 2 Khi Kuadrat; 3 Analisis SWOT dan Matriks Boston Consulting Group BCG. Dari hasil kajian didapatkan keterbatasan dalam administrasi dan manajerial usaha merupakan kesesuaian dengan karakteristik dan perilaku UKM di 10 kota di Indonesia. Hasil observasi menunjukkan bahwa KUR sesuai dengan UKM adalah 84 dan yang menyatakan setuju masih ada kendala 79. Kedua kondisi demikian diperkuat oleh uji Khi Kuadrat. Berdasarkan analisa SWOT, yang menjadi kekuatan KUR Bank BNI adalah posisi coorporate image Bank BNI yang kuat, jaringan kantor Bank BNI yang tersebar luas dan dukungan modal yang memadai. Faktor kelemahan yang dimiliki adalah kurangnya outlet pemprosesan kredit, kurangnya promosi KUR dan kurangnya tenaga pemprosesan kredit. Peluang yang dimiliki adalah pangsa pasar pembiayaan KUR, kebijakan otonomi daerah dan kebijakan pemerintah terhadap UKM. Sedangkan faktor ancaman diantaranya outlet BRI tersebar luas sampai kepelosok, dukungan Pemda terhadap BPD dan agresivitas BPR. Berdasarkan kondisi di atas, maka matriks IE yang mengacu pada hasil total nilai matriks IFE 3,15 dan nilai matriks EFE 3,21. Posisi pembiayaan KUR Bank BNI untuk UKM terletak pada sel I, yaitu growth. Strategi yang sesuai untuk diterapkan pada sel ini adalah strategi intensif penetrasi pasar. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penyaluran KUR Bank BNI sesuai rekomendasi strategi penetrasi pasar berupa : 1 Meningkatkan ekspansi kredit lebih intensif dan prudent melalui penambahan outlet pemprosesan kredit; 2 Perbaikan fitur KUR Bank BNI berupa suku bunga bersaing dan jaminan yang lebih fleksibel; 3 menjalin kemitraan dengan BPR dan mengalokasikan sumber daya yang ada. Wiyono et. al 2003 meneliti analisa strategi pola pembiayaan kredit mikro pada bank Bank BNI : Solusi Pemenuhan Permodal Bagi Usaha Kecil. Tujuan kajian ini adalah 1 Mengidentifikasi potensi pasar pada segmen mikro; 2 Menganalisis karakteristik dan perilaku pengusaha mikro; dan 3 menganalisis keberadaan Bank BNI dalam segmen pasar mikro. Penelitian ini dilakukan pada Unit Layanan Mikro ULM Bank BNI, yaitu 6 ULM di Sumatera, 10 ULM di Jawa, 2 ULM di Sulawesi dan 2 ULM di Bali. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner yang didistribusikan kepada 500 responden sebagai pelaku dan petugas ULM. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk menjawab tujuan penelitian tersebut. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pangsa pasar Bank BNI memasuki sektor mikro cukup besar. Hal ini didasarkan pada nama besar Bank BNI sudah dikenal di masyarakat. Segmen pasar yang dibidik oleh Bank BNI adalah para pengusaha mikro di daerah perkotaan atau pinggiran kota, dengan alasan kemudahan infrastruktur dan biaya operasional yang murah serta potensi pasar yang banyak. Dalam menjalankan bisnisnya di sektor mikro, Bank ABC secara mendasar menggunakan pendekatan 2 dua strategi pemasaran, yaitu a memasarkan produk-produk kredit mikro secara organik proses dan pengelolaan debitur mikro dikelola sendiri oleh Bank BNI; dan b melakukan kemitraan dengan lembaga keuangan mikro lainnya anorganik, seperti BPR, Koperasi dan lainnya. Faktor-faktor yang berpengaruh dan harus dipertimbangkan dalam membangun usaha layanan mikro adalah a pengusaha mikro umumnya membutuhkan dana yang pengembaliannya dapat dicicil secara fleksibel, b jaminan kredit berupa hak sewa lokasi usaha umumnya kurang dapat diterima oleh operasional perbankan konvensional. Model jaminan seperti ini perlu disikapi dengan baik dan dapat dijadikan sebagai jaminan alternatif yang berfungsi sebagai moral obligation, c Proses kelayakan analisis kredit sebagian besar didasarkan dari kinerja usaha dan karakter dari calon debitur tanpa meninggalkan faktor prudential banking, dan d Untuk lebih mengefektifkan pemasaran produk-produk perkreditan mikro, petugas-petugas bank harus memahami budaya para pengusaha mikro di suatu lokasi dan petugas bank berasal dari tenaga lokal lebih disukai, karena proses komunikasi bahasa, budaya dan pemahaman daerahnya lancar. Perbedaan penelitian ini dari yang sebelumnya adalah cakupan masalah yang dibahas, alat analisis yang digunakan dan rekomendasi hasil penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perbedaan penelitian sebelumnya No. Nama, tahun dan judul Cakupan masalah Alat analisis Rekomendasi 1 Marendra 2011 Kajian Peran dan Kinerja Bank Peme- rintah terhadap Pembiayaan Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Indonesia Pers- pektif Kredit Kon- sumsi sebagai Kre- dit Non UMKM. 1 Kinerja riil penyalu- ran kredit bank pemerin- tah kepada sektor usaha mikro dan kecil; 2 Pers- pektif kredit konsumsi sebagai kredit yang tidak dapat digolongkan dalam kredit UMKM; 3 Pe- ngaruh suku bunga kredit dan NPL bank pemerin- tah terhadap kinerja penyaluran UMKM Data sekunder : data Statistik Eko- nomi dan Keuang- an Daerah SEK- DA, Statistik Perbankan Indo- nesia SEKI, Bank Indonesia dan Statistik UMKM, Kemen- terian Koperasi dan UMKM. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan regresi liniar berganda No. Nama, tahun dan judul Cakupan masalah Alat analisis Rekomendasi 2 Juhaeri 2011 Kajian kelayakan dan strategi pengembangan kredit usaha rakyat di PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. 1 Karakteristik dan perilaku UKM, serta kesesuaiannya dengan skim kredit pembiayaan yang paling tepat; 2 Hambatan dan kendala dalam penyaluran KUR Bank BNI kepada para pelaku UKM; 3 Strategi efektif untuk meningkatkan pangsa KUR Bank BNI. Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada 100 orang debitur KUR di 10 sepuluh kota di Indonesia. 1 Analisis deskriptif kuantitatif; 2 Khi Kuadrat; 3 Analisis SWOT dan Matriks BCG. 3 Wiyono et. al 2003 Strategi pola pembiayaan kredit mikro pada bank Bank BNI : Solusi Pemenuhan Permodal Bagi Usaha Kecil. 1 potensi pasar pada segmen mikro; 2 karakteristik dan peri- laku pengusaha mikro; dan 3 keberadaan Bank BNI dalam segmen pasar mikro. Penelitian ini dilakukan pada ULM Bank BNI, yaitu 6 ULM di Sumatera, 10 ULM di Jawa, 2 ULM di Sulawe- si dan 2 ULM di Bali. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada 500 responden sebagai pelaku dan petugas ULM. Analisis deskriptif kuantitatif 4 Nugraha 2013 Strategi Pening- katan Penyaluran KUR pada Bank ABC Cabang Pangkalpinang 1 pola penyaluran KUR Bank ABC Cabang Pangkalpinang 2 faktor internal dan eksternal dalam menyalurkan KUR Bank ABC Cabang Pangkalpinang, 3 Merekomendasikan alternatif strategi bisnis prioritas terpilih bagi KUR Bank ABC Cabang Pangkalpinang Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung, kue- sioner dan wawancara dengan pihak manajemen perusahaan Analisis deskriptif kuantitatif, SWOT dan QSPM

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran Sektor UKM memiliki peran dan fungsi sangat strategik dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia, tetapi kredit perbankan untuk sektor ini dinilai masih rendah, rataanya 34,20 selama tiga tahun terakhir. Sedangkan untuk penyebaran berdasarkan provinsi periode 2007-Juli 2011 penyaluran KUR tertinggi Jawa Tengah 15,2 dan terendah Bangka Belitung 0,3. Penelitian ini terdiri dari dua proses yang sesuai tahapan manajemen strategi berdasarkan perumusan strategi dan perencanaan strategi. Proses perumusan strategi dimulai dari mempelajari visi, misi dan tujuan Bank ABC Pangkalpinang yang telah diimplementasikan melalui strategi yang sudah dilakukan. Untuk mempelajari strategi yang tepat perlu dilakukan analisis terhadap lingkungan Bank ABC Pangkalpinang baik lingkungan ekternal maupun internal. Hasil analisis internal dituangkan ke dalam matriks EFE dan hasil analisis internal dituangkan ke dalam matrik IFE. Langkah selanjutnya, adalah merumuskan strategi utama perusahaan dengan matriks IE. Skor total dari matrik IFE dan EFE dipetakan pada matrik IE untuk melihat posisi perusahaan dan untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat perusahaan. Proses penentuan prioritas tersebut menggunakan matriks QSPM, kemudian hasil penentuan tersebut direkomendasikan kepada pihak manajemen. Secara garis besar, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

3.2 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Bank ABC Cabang Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung. Lokasi dipilih secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa penyerapan dana KUR di provinsi Bangka Belitung rendah dan Bank ABC Cabang Pangkalpinang merupakan salah satu perbankan yang menyalurkan KUR sehingga perlu melakukan perencanaan yang strategis untuk meningkatkan penyaluran dana KUR secara baik dan tepat sasaran. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai bulan Mei 2013.

3.3 Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data terdiri dari data kuantitatif, misalkan berupa data ketersediaan dana dan asset, serta data kualitatif, misalkan kecendrungan perubahan visi dan misi, dan tujuan perusahaan. Sumber data yang akan diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder. Untuk data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada manajemen bank ABC yang dinilai memiliki peranan yang besar dalam pengambilan keputusan dan dinas koperasi dan UKM, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur, data business plan dan BPS. Bentuk Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1-7.

2. Teknik Pengambilan Pakar

Teknik pengambilan pakar dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu berdasarkan suatu tujuan atau kriteria tertentu. Kriteria sampel dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan penelitian. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data kuesioner dari pihak internal Bank ABC Cabang Pangkalpinang meliputi Kepala Cabang dan Manajer Kredit, sedangkan pengumpulan data eksternal dilakukan dengan wawancara dengan pihak terkait di luar unit bisnis usaha, yaitu Dinas Koperasi dan UMKM Pangkalpinang. Dengan demikian jumlah responden kunci dalam penelitian adalah 3 orang. Per u m usa n s tr at eg i Eval ua si st ra teg i Visi, Misi dan Tujuan Lingkungan Internal Analisis Fungsional : Pemasaran, Keuangan, Operasi, SDM Strategi Perusahaan Matriks IFE Analisis Lingkungan Matriks IE Prioritas Inisiatif Strategi Melalui Matriks QSPM Rekomendas Gambar 4. Kerangka Pemikiran Lingkungan Eksternal Analisis Lingkungan Industri Matriks EFE Penyaluran KUR Bank ABC Identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyaluran KUR