Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada prioritas strategi yang telah dikembangkan oleh Bank ABC Cabang Pangkalpinang. Strategi dikelompokkan berdasarkan pada teknis administratif, pasar dan manajerial. Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa implikasi manajerial yang dapat digunakan oleh manajemen dalam menetapkan strategi peningkatan penyaluran KUR. Implikasi-implikasi manajerial tersebut meliputi: 1. Mempertahankan bunga kredit. Program kredit yang dijalankan pemerintah merupakan program kredit yang bersubsidi. Bentuk subsidi tersebut adalah penetapan suku bunga kredit program yang lebih rendah dari suku bunga di pasar umum. Dalam penetapan suku bunga KUR, pemerintah melalui agen bank-bank pemerintah menetapkan suku bunga 14 persen per tahun. Pembebanan bunga KUR 14 per bulan sangat rendah karena tidak adanya provisi biaya yang dipungut dari Bank. Ada berbagai faktor yang menjadi pertimbangan bagi pihak bank dalam melakukan seleksi pengajuan kredit. Dua jenis prinsip yang biasa diterapkan dalam mempertimbangkan pengajuan kredit analisis kredit, yaitu prinsip 5C dan prinsip 6A. 2. Meningkatkan mutu layanan produk KUR Hal-hal yang dapat dilakukan oleh Bank ABC dalam meningkatkan mutu layanan produk KUR diawali dengan peningkatan kapasitas account officer AO, proses persetujuan, syarat pemberian kredit dan proses pengendalian kredit. Indikator, kebutuhan, tindakan dan waktu pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Indikator, kebutuhan, tindakan dan waktu pelaksanaan Indikator Prioritas Kebutuhan Need Tindakan Action Waktu Pelaksanaan Kapasitas Account OfficerAO Memiliki account officer yang berkapasitas dalam menilai kredit Melakukan pelatihan kepada AO untuk mempertajam analisis kredit Jangka pendek Proses Persetujuan Kredit Persetujuan kredit tidak berbelit-belit Menjamin bahwa proses pengajuan dan pencairan kredit yang cepat Jangka pendek Syarat Pemberian Kredit Persetujuan kredit yang mudah Menjamin bahwa syarat pemberian kredit yang mudah Jangka pendek Proses Pengendalian Kredit Sistem internal control terhadap pekerjaan AO Merancang sistem pelaporan yang jelas untuk menghindari dan mengendalikan terjadinya penyele- wengan pemberian kredit Jangka pendek 3. Mempertahankan dan memperluas pasar dan meningkatkan kinerja pemasaran Selain peningkatan mutu layanan produk KUR, yang perlu dilakukan oleh Bank ABC untuk meningkatkan penyaluran KUR adalah memperluas pasar dan meningkatkan kinerja pemasaran. Memperluas pasar dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada pelaku-pelaku usaha yang direkomendasi oleh Dinas Koperasi dan UKM. Kinerja pemasaran ini dimaksudkan untuk memperoleh target yang diinginkan oleh Bank ABC cabang Pangkalpinang. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari telaah secara deskriptif dan analisis terhadap strategi peningkatan penyaluran KUR pada Bank ABC di Pangkalpinang didapatkan bahwa hal-hal yang dapat mengakselerasi penyaluran dana KUR, yaitu : 1. KUR merupakan produk kredit Bank ABC dengan plafond hingga Rp500 juta untuk usaha kecil yang feasible, namun belum bankable. Bank ABC menyalurkan KUR dengan tiga pola penyaluran, yaitu disalurkan langsung kepada debitur, disalurkan melalui koperasi, dan disalurkan melalui perusahaan inti untuk usaha plasmabinaan. 2. Berdasarkan hasil perhitungan pada faktor analisis internal didapatkan bahwa persyaratan kredit cukup mudah, serta cepat diakui sebagai faktor paling penting dalam kegiatan penyaluran KUR dan kegiatan proses kredit hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang tidak dilayani di kantor cabang pembantu menjadi faktor kelemahan bank ABC. Dukungan pemerintah daerah terhadap KUR merupakan peluang yang dapat diraih oleh bank ABC dalam peningkatan penyaluran KUR. Bank ABC juga memiliki ancaman, yaitu bank daerah yang ikut berpartisipasi dalam penyaluran KUR. 3. Berdasarkan hasil analisis strategi pemasaran yang telah dilakukan dengan menggunakan matriks IE, posisi peningkatan penyaluran KUR pada Bank ABC berada pada kotak kuadran II yang digambarkan sebagai daerah grow and build , strategi yang diterapkan adalah strategi intensif atau pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategy. Strategi yang dapat dilakukan hasil QSPM adalah a mempertahankan bunga kredit dan lamanya waktu angsuran; b mempertahankan komitmen terhadap mutu layanan produk dan mensosialisasikannya kepada seluruh pegawai; c mempertahankan dan menjaga mutu layanan bank ABC.

5.2. Saran

1. Perlunya kebijakan terhadap proses penanganan kredit yang dilakukan satu pintu. Hal ini diharapkan dapat mempermudah dan mengawasi kredit bermasalah. 2. Pembenahan dan pengembangan mutu sumberdaya manusia dalam hal penerapan sistem manajemen yang efektif, pemahaman terhadap teknik negosiasi dan penanganan proses KUR. 3. Menggali pangsa pasar potensial potensial market yang ada dengan cara mengoptimalkan kinerja bagian pemasaran melalui pelayana pasca kredit. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2011. Statistik Ekonomi Daerah Tahun 2008, 2009, 2010. Jakarta. Bank Indonesia . 2012. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2012. Jakarta BANK ABC. 2011. Annual Report BANK ABC tahun 2010. Jakarta. Compton ME. 1991. Dasar-Dasar Perbankan Terjemahan CV Akademika Pressindo, Jakarta. David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta. Glueck WF, LR Jauch. 1999. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Erlangga, Jakarta. Hubeis M, M. Najib. 2009. Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Juhaeri H. 2011. Kajian Kelayakan dan Strategi Pengembangan Kredit Usaha Rakyat di PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Tesis pada Pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kotler P. 2000. Marketing Management. The Millennium Edition, Prentice Hall International Edition, New Jersey. Kinnear TL, Taylor. 1991. Marketing Research An Applied Aproach, 4 th ed. Mc. Graw Hill, USA. Kiryanto, R. 2011. Membangun Ekonomi Rakyat melalui Kredit Usaha Rakyat. Bank dan Manajemen, Edisi No. 117. Jakarta. Kusnadi A, Zaenal S.M. 2002. Akuntansi Manajemen Komprehensif Tradisional dan Kontemporer. Universitas Brawijaya, Malang. Marendra W. 2011. Kajian Peran dan Kinerja Bank Pemerintah terhadap Pembiayaan Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM di Indonesia Perspektif Kredit Konsumsi sebagai Kredit Non UMKM. Tesis pada Program Studi Industri Kecil Menengah, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Salemba Empat, Jakarta. Mulyono TP. 2001. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. BPFE. Yogyakarta. Pearce JA, Robinson JRB. 1997. Manajemen Strategik; Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Binarupa Aksara, Jakarta. Rangkuti F. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rivai V, A. Permata. 2006. Credit Management Hand Book. Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Supriyono RA. 1993. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta Pembuatan Keputusan. BPFE, Yogyakarta.