Proses Penyaluran KUR Bank ABC

a. Atas kredit yang diberikan dijamin oleh Perusahaan Penjaminan PT. Asuransi Kredit Indonesia Akrindo atau Perusahaan Umum Perum Jaminan Kredit Indonesia Jamkrindo. b. Premi Penjaminan Imbal Jasa Penjaminan menjadi beban Pemerintah dan ditagihkan oleh Perusahaan Penjamin. 15. Agunan a. Agunan Pokok 1 Kelayakan usaha dan obyek yang dibiayai oleh debitur 2 Pengikatan: sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Agunan Tambahan 1 Besarnya nilai agunan tarnbahan minimal 30 dari maksimum kredit. 2 Pengikatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Ketentuan agunan tambahan tidak dipersyaratkan untuk KUR Mikro.

2.5. Proses Penyaluran KUR Bank ABC

Proses analisa pemberian KUR Bank ABC di unit bisnis yang berlaku saat ini, yaitu : Bank ABC, 2010 1. Sales Agent SA akan memasarkan produk dengan cara mengunjungi tempat calon debitur yang usahanya layak untuk diberikan kredit sesuai dengan skim KUR Bank ABC. Bila data debitur telah dinyatakan layak, maka data calon debitur tersebut dikumpulkan sesuai dengan persyaratan minimal yang harus dipenuhi dan dibuatkan neraca keuangan. Bila data sudah lengkap, SA melakukan pengecekan calon debitur tersebut melalui fasilitas on line SID BI yang menunjukkan status calon debitur apakah telah memiliki fasilitas kredit di tempat lain beserta kolektibilitasnya. Selain itu, perlu dilakukan pengecekan pada Daftar Hitam Nasional DHN. Jika calon debitur mempunyai riwayat pembayaran dengan koletibilitas satu maka proses selanjutnya akan dilakukan data entry. 2. Dokumen-dokumen tersebut diberikan kepada Penyelia Kredit Standard PKS. PKS kemudian melakukan checking kelengkapan data dan memeriksa kelayakan dari data-data yang telah dikumpulkan SA. Apabila masih terdapat data yang kurang lengkap maka PKS berhak menugaskan kembali SA untuk melengkapi kekurangannya. 3. Sales Agent membuat Surat Permohonan Penilaian Jaminan kepada Appraisal Independent AIAnalis Kredit Standard ROAKS Silang untuk dilakukan proses taksasi nilai agunan. Data entry juga menginput data milik calon debitur ke dalam sistem eLO Electronic Loan Origination, serta melakukan verifikasi ulang atas info BI milik calon debitur beserta seluruh pengurusnya melalui fasilitas SID BI dan dimintakan DHN ke PNC Cabang. 4. PKS melakukan validasi terhadap data yang telah diinput oleh Data Entry pada sistem eLO dan meneruskan hasil validasi tersebut kepada Penyelia Analisa Kredit Standar PAKS untuk dilakukan verifikasi dan assignment ke Analisa Kredit Standar ROAKS 5. Analis Kredit Standard ROAKS akan memverifikasi kelengkapan dan keabsahan data dari tim Sales Agent SA dan memeriksa hasil input dari Data Entry DE sesuai dengan persyaratan dalam proses verifikasi data. 6. Penyelia Analis Kredit Standar PAKS bersama dengan ROAKS Analis Kredit Standar melakukan pengecekan atas berkas permohonan milik calor debitur dengan cara melakukan On The Spot OTS untuk memverifikasi atau memeriksa kebenaran data dan kondisi usahanya. Hasil verifikasi ini harus memuat informasi mengenai aspek umum, aspek manajemen, aspek legalitas, aspek usaha, aspek pemasaran, aspek teknisproduksinya dan juga aspek keuangan usahanya, serta kelayakan jaminan yang diberikan. Hasil dari OTS tersebut dituangkan dalam Formulir Analisa Keuangan, Formulir Kunjungan Setempat FKS dan Call Memo. Selain itu jaminan yang telah selesai ditaksasi oleh Appraisal Independent juga dijadikan acuan, apakah jaminan yang menjadi second way out tersebut dapattidak mencakup besarnya maksimum kredit yang diajukan calon debitur. 7. Analis Kredit Standard ROAKS menyusun Formulir Analisa Keuangan FAK, melakukan analisa penyusunan proyeksi arus kas dalam skenario yang wajar untuk menentukan kebutuhan modal kerja, menyusun schedule. penarikan atau pelunasan kredit dan jangka waktu kredit, menyusun FKS Formulir Kunjungan Setempat, Berita Acara Transaksi Agunan BATA, dan Plotting jaminan. ROAKS juga melakukan input proses Appraisal, proses Analisa Kredit, Call Memo dan Proses scoring terhadap data-data calon debitur tersebut pada sistem eLO. Sistem eLO akan secara otomatis menilai scoring apakah calon debitur tersebut dikategorikan layak atau tidak layak dalam pemberian kredit. Selain itu, ROAKS juga mengisi checklist kepatuhan terhadap prosedur pemberian dan analisa kredit di sistem eLO. 8. Jika sistem eLO menilai permohonan calon debitur tersebut dikategorikan layak maka hasil analisa dan scoring tersebut akan dituangkan kedalam dalam MPK Memorandum Pengusulan Kredit. Jika hasil scoring ternyata reject ditolak, maka ROAKS membuat Surat Penolakan yang kemudian disampaikan melalui SA kepada calon debitur. 9. Analis Kredit Standard ROAKS akan menyusun semua berkas permohonan kredit, analisa kredit dan dokumen calon debitur sebagai advis untuk dimintakan persetujuan kepada Pejabat Pemutus Kredit PPK. Bila dalam tahap validasi, verifikasi, analisa serta pengambilan keputusan dimana data-data calon debitur tersebut dinyatakan tidak layak oleh PPK, maka ROAKS membuat Surat Penolakan yang kemudian disampaikan melalui SA kepada calon debitur. 10. Bila dinyatakan layak, ROAKS membuat dan mencetak Surat Keputusan Kredit SKK untuk diminta persetujuannya kepada Wakil Pemimpin SKC dan diteruskan kepada unit ADC untuk dilanjutkan ke tahap pembuatan Perjanjian Kredit PK, pembukaan rekening pinjaman serta order asuransi jiwa dan kebakaran. Sebelum PK dicetak, calon debitur harus menyerahkan surat-surat asli file asli barang-barang yang dijadikan jaminan serta menyiapkan biaya provisi dan administrasi. 11. PK ditandatangani oleh calon debitur dihadapan NotarisPPAT dan pegawai Bank. Bila telah selesai ditandatangani dan syarat-syarat disposisi telah dipenuhi, maka dilakukan pencairan kredit dan penutupan asuransi jiwa dan kebakaran. 12. ROAKS harus selalu memantau pembayaran angsuran dan pembayaran bunga dari kredit yang diberikan kepada debitur. ROAKS harus memelihara tingkat kolektibilitas debitur agar selalu berada di performing loan kolektibiliti 1 dan 2.

2.6. Konsep SWOT