Pertanyaan pasar sasaran HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 2. PEMBERIAN NILAI PERINGKAT TERHADAP PELUANG Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 4 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam meraih peluang. Nilai 3 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih peluang. Nilai 2 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan sedang dalam meraih peluang. Nilai 1 , Jika perusahaan mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih peluang. Menurut BapakIbu bagaimana kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang berikut : PELUANG 4 3 2 1 Dukungan pemerintah daerah terhadap KUR Pangsa pasar market share untuk pembiayaan masih terbuka luas Perekonomian dan pendidikan masyarakat terus meningkat PEMBERIAN NILAI PERINGKAT TERHADAP ANCAMAN Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada besarnya ancaman dalam mempengaruhi keberadaan perusahaan. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 1, Jika faktor ancaman sangat kuat mempengaruhi perusahaan. Nilai 2, Jika faktor ancaman kuat mempengaruhi perusahaan Nilai 3, Jika faktor ancaman akan memberikan pengaruh biasa terhadap perusahaan. Nilai 4, Jika faktor ancaman tidak akan memberikan pengaruh terhadap perusahaan. Menurut BapakIbu Bagaimana perusahaan dipengaruhi oleh faktor ancaman berikut: ANCAMAN 4 3 2 1 Fluktuatifnya daya beli masyarkat Pesaing usaha sejenis yang semakin ketat Bank BPR Situasi politik, hukum dan peraturan daerah yang kurang kondusif Adanya program bantuan kredit langsung dari pemerintah dan BUMN seperti CSR Lampiran 3. PEMBERIAN NILAI PERINGKAT TERHADAP KEKUATAN Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kekuatan perusahaan dibandingkan pesaing utama atau rata-rata industri. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 4 , Jika faktor tersebut sangat baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 3 , Jika faktor tersebut baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 2 , Jika faktor tersebut cukup baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 1 , Jika faktor tersebut tidak lebih baik bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Menurut BapakIbu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata perusahaan dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki perusahaan berikut : KEKUATAN 4 3 2 1 Persyaratan kredit cukup mudah cepat Dukungan SDM secara kualitatif cukup memadai Positioning Bank ABC diantara Bank lainnya Tingkat kesehatan bank secara umum berada pada kondisi sehat dan memiliki tingkat likuiditas yang baik Teknologi online system Bank ABC Loyalitas nasabah dan debitur BNI Lampiran 4. PEMBERIAN NILAI PERINGKAT TERHADAP KELEMAHAN Petunjuk Pengisian Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kelemahan perusahaan dibandingkan pesaing utama atau rata-rata. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 1 , Jika faktor tersebut lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 2 , Jika faktor tesebut sedang bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 3 , Jika faktor tersebut tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Nilai 4 , Jika faktor tersebut sangat tidak lebih lemah bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Menurut BapakIbu bagaimana kondisi perusahaan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing utama atau rata-rata perusahaan dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki perusahaan berikut : KELEMAHAN 4 3 2 1 Jumlah tenaga analis kredit yang terbatas Proses kredit hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang tidak dapat diproses oleh Kantor Cabang Pembantu Terbatasnya jumlah outlet Bank ABC Lampiran 5. PEMBOBOTAN TERHADAP PELUANG DAN ANCAMAN Petunjuk Pengisian Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap KUR BNI. Contoh : 1. “Pangsa pasar” B pada barisvertikal lebih penting daripada “Dukungan pemda ” A pada kolomhorizontal, maka nilainya = 1 2. “Pasar pasar” B pada barisvertikal sama penting daripada “Dukungan pemda ” A pada kolomhorizontal, maka nilainya = 2 3. “Pasar pasarr” B pada barisvertikal tidak lebih penting daripada “Dukungan pemda ” A pada kolomhorizontal, maka nilainya = 3 Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 terhadap kolom dan harus konsisten. FAKTOR PENENTU A B C D E F G Dukungan pemerintah daerah terhadap KUR A Pangsa pasar market share untuk pembiayaan masih terbuka luas B Perekonomian dan pendidikan masyarakat terus meningkat C Fluktuatifnya daya beli masyarkat D Pesaing usaha sejenis yang semakin ketat Bank BPR E Situasi politik, hukum dan peraturan daerah yang kurang kondusif F Adanya program bantuan kredit langsung dari pemerintah dan BUMN seperti CSR G Lampiran 6. PEMBOBOTAN TERHADAP KEKUATAN DAN KELEMAHAN Petunjuk Pengisian Pemberian nilai didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan atau pengaruhnya terhadap KUR BNI. Contoh : 1. “dukungan SDM” B pada barisvertikal lebih penting daripada “persyaratan kredit” A pada kolomhorizontal, maka nilainya = 1 2. “dukungan SDM” B pada barisvertikal sama penting daripada “persyaratan kredit” A pada kolomhorizontal, maka nilainya = 2 3. “dukungan SDM” B pada barisvertikal tidak lebih penting daripada “persyaratan kredit” A pada kolomhorizontal, maka nilainya = 3 Catatan : Cara membaca perbandingan dimulai dari variabel pada baris 1 huruf cetak miring terhadap kolom 1 huruf cetak tegak dan harus konsisten. FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I Persyaratan kredit cukup mudah cepat A Dukungan SDM secara kualitatif cukup memadai B Positioning BNI diantara Bank lainnya C Tingkat kesehatan bank secara umum berada pada kondisi sehat dan memiliki tingkat likuiditas yang baik D Ternologi online system Bank ABC E Loyalitas nasabah dan debitur BNI F Jumlah tenaga analis kredit yang terbatas G Proses kredit hanya dapat dilakukan di Kantor Cabang tidak dapat diproses oleh Kantor Cabang Pembantu H Terbatasnya jumlah outlet Bank ABC I Lampiran 7. Lampiran 8. Hasil Pembobotan terhadap faktor internal A. Pakar 1 A B C D E F G H I Total Skor Persyaratan kredit cukup mudah dan cepat A 2 2 2 3 3 3 2 2 19 0,132 Dukungan SDM B 2 2 2 2 2 3 2 2 17 0,118 positioning BNI C 2 2 2 3 3 2 2 2 18 0,125 Tingkat kesehatan bank baik dan memiliki tingkat likuiditas baik D 2 2 2 1 2 2 1 2 14 0,097 sebaran outlet BNI E 1 2 1 3 2 2 1 3 15 0,104 Loyalitas nasabah F 1 2 1 2 2 2 2 2 14 0,097 pemasaran produk belum optimal G 1 1 2 2 2 2 1 2 13 0,090 proses kredit H 2 2 2 3 3 2 3 2 19 0,132 Covered area pemasaran I 2 2 2 2 1 2 2 2 15 0,104 Total 13 15 14 18 17 18 19 13 17 144 1,000 B. Pakar 2 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I Total Skor Persyaratan kredit cukup mudah dan cepat A 2 2 2 1 3 3 2 2 17 0,118 Dukungan SDM B 2 2 2 2 2 3 1 2 16 0,111 positioning BNI C 2 2 2 2 1 2 2 2 15 0,104 Tingkat kesehatan bank baik dan memiliki tingkat likuiditas baik D 2 2 2 1 2 2 1 2 14 0,097 sebaran outlet BNI E 3 2 2 3 3 2 1 3 19 0,132 Loyalitas nasabah F 1 2 3 2 1 1 2 3 15 0,104 pemasaran produk belum optimal G 1 1 2 2 2 3 1 2 14 0,097 proses kredit H 2 3 2 3 3 2 3 1 19 0,132 Covered area pemasaran I 2 2 2 2 1 1 2 3 15 0,104 Total 15 16 17 18 13 17 18 13 17 144 1,000 C. Pakar 3 FAKTOR PENENTU A B C D E F G H I Total Skor Persyaratan kredit cukup mudah dan cepat A 2 2 2 3 3 3 2 2 19 0,132 Dukungan SDM B 2 2 2 2 2 3 1 2 16 0,111 positioning BNI C 2 2 2 1 1 2 2 2 14 0,097 Tingkat kesehatan bank baik dan memiliki tingkat likuiditas baik D 2 2 2 1 2 2 1 2 14 0,097 sebaran outlet BNI E 1 2 3 3 3 2 1 3 18 0,125 Loyalitas nasabah F 1 2 3 2 1 1 2 3 15 0,104 pemasaran produk belum optimal G 1 1 2 2 2 3 1 2 14 0,097 proses kredit H 2 3 2 3 3 2 3 1 19 0,132 Covered area pemasaran I 2 2 2 2 1 1 2 3 15 0,104 Total 13 16 18 18 14 17 18 13 17 144 1,000 FAKTOR PENENTU Lampiran 9. Pembobotan terhadap faktor eksternal A. Pakar 1 A B C D E F G Total Skor Dukungan pemerintah daerah A 2 2 2 3 3 3 15 0,179 Pangsa pasar yang masih luas B 2 2 3 2 2 2 13 0,155 Perekonomian dan pendidikan masyarkat terus berkembang C 2 2 2 2 3 2 13 0,155 fluktuasi daya beli masyarakat D 2 1 2 3 2 3 13 0,155 Pesaing usaha sejenis semakin ketat E 1 2 2 1 2 3 11 0,131 Situsi politik, hukum dan peraturan pemda yang kurang kondusif F 1 2 1 2 2 2 10 0,119 Adanya program bantuan kredit langsung dari pemerintah kepada masyarakat miskin G 1 2 2 1 1 2 9 0,107 Total 9 11 11 11 13 14 15 84 1,000 B. Pakar 2 FAKTOR PENENTU A B C D E F G Total Skor Dukungan pemerintah daerah A 2 3 2 3 2 2 14 0,165 Pangsa pasar yang masih luas B 2 2 2 3 2 2 13 0,153 Perekonomian dan pendidikan masyarkat terus berkembang C 1 2 2 2 2 2 11 0,129 fluktuasi daya beli masyarakat D 2 2 2 2 2 2 12 0,141 Pesaing usaha sejenis semakin ketat E 1 2 2 2 2 2 11 0,129 Situsi politik, hukum dan peraturan pemda yang kurang kondusif F 2 2 2 2 2 2 12 0,141 Adanya program bantuan kredit langsung dari pemerintah kepada masyarakat miskin G 2 2 2 2 2 2 12 0,141 Total 10 11 13 12 14 12 12 85 1,000 C. Pakar 3 FAKTOR PENENTU A B C D E F G Total Skor Dukungan pemerintah daerah A 2 2 2 2 3 3 14 0,167 Pangsa pasar yang masih luas B 2 2 2 2 2 2 12 0,143 Perekonomian dan pendidikan masyarkat terus berkembang C 2 2 2 2 3 2 13 0,155 fluktuasi daya beli masyarakat D 2 2 2 2 2 3 13 0,155 Pesaing usaha sejenis semakin ketat E 2 2 2 2 2 3 13 0,155 Situsi politik, hukum dan peraturan pemda yang kurang kondusif F 1 2 1 2 2 2 10 0,119 Adanya program bantuan kredit langsung dari pemerintah kepada masyarakat miskin G 1 2 2 1 1 2 9 0,107 Total 10 12 11 11 11 14 15 84 1,000 FAKTOR PENENTU Lampiran 10. Nilai AS Attractiveness Score dari ketiga pakar Faktor Kunci P1 P2 P3 X P1 P2 P3 X P1 P2 P3 X P1 P2 P3 X P1 P2 P3 x P1 P2 P3 x P1 P2 P3 x P1 P2 P3 x Peluang A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 Peluang B 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 Peluang C 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 Ancaman D 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 Ancaman E 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 Ancaman F 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Ancaman G 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 Kekuatan A 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 Kekuatan B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Kekuatan C 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 Kekuatan D 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Kekuatan E 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Kekuatan F 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 Kelemahan G 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 2 3 Kelemahan H 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 Kelemahan I 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 Ket : P1 : Pakar 1 P2 : Pakar 2 P3 : Pakar 3 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bengkulu, pada tanggal 07 September 1978. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan H. Soekamto M SH dan Hj. Nurbaita Marsaid, S.Pd. Riwayat pendidikan formal penulis dimulai di SD Negeri 52 Bengkulu dan lulus pada tahun 1991, kemudian dilanjutkan ke SMP Negeri 4 Bengkulu dan lulus pada tahun 1993, selanjutnya meneruskan ke SMA Negeri 2 Bengkulu dan lulus tahun 1996. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikannya di Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan dengan mengambil jurusan Teknik Sipil dan lulus pada tahun 2001. Kemudian pada tahun 2011, penulis mengambil jenjang pendidikan Strata Dua S2 di Magister Profesional Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor MPI-IPB. Saat ini penulis bekerja pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Pusat Jakarta sejak tahun 2002. Saat ini penulis telah dikaruniai dua orang putra dari perkawinan dengan Werry Mariska, AMAK. Putra kami bernama Muhammad Nabil Athaillah berumur enam tahun dan Muhammad Farras Afif berumur empat tahun.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM dan koperasi, baik di sektor tradisional maupun moderen. Oleh karena itu, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2011, pelaku usaha terbesar dengan persentasenya mencapai 99,99 dari total pelaku usaha nasional dilakukan oleh UMKM. Pelaku UKM berjumlah 52,7 juta unit dan Koperasi berjumlah 177.483 unit. Disisi lain, akses UKM ke lembaga keuangan sangat terbatas baru 25 atau 13 juta pelaku UKM yang memperoleh akses ke lembaga keuangan. Untuk tenaga kerja, 97 diserap oleh pelaku UKM dan koperasi. Hal ini mengindikasikan UMKM memiliki peran besar dalam menopang perekonomian. Secara umum sektor UMKM dinilai memiliki kontribusi cukup dominan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satu alasan dan yang menjadi kelebihannya adalah sektor UMKM mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan dengan padat karya lapangan usaha dan lapangan kerja berorientasi ekspor dan substitusi impor perkokoh struktur industri dan perolehan devisa. Kontribusi UMKM terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto PDB yang menurut catatan Badan Pusat Statistik BPS sepanjang tahun 2011, berkontribusi 56,5 dan sisanya ditunjang oleh sektor-sektor usaha besar. Kondisi demikian menyiratkan terdapat potensi besar atas kekuatan domestik, jika dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka UMKM akan dapat tumbuh dan menjadi usaha menengah yang tangguh. Di sisi yang lain, UMKM masih dihadapkan pada masalah mendasar Hubeis, 2009 seperti: 1. Masih sulitnya akses pasar untuk produk-produk yang dihasilkan pelaku UMKM. 2. Masih lemahnya SDM dalam kewirausahaan dan manajerial. 3. Keterbatasan keuangan dan akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dari lembaga-lembaga keuangan formal, khususnya dari perbankan. Keterbatasan keuangan dan akses terhadap sumber-sumber pembiayaan, program pemerintah yang sejalan dengan pengembangan UMKM adalah program Kredit Usaha Rakyat KUR, yaitu kredit atau pembiayaan kepada usaha mikro kecil menengah dan koperasi UMKM-K dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Beberapat karakteristik KUR dapat dijelaskan berikut : Pertama, KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank penyalur. Kedua, pemerintah memberikan penjaminan terhadap risiko KUR 70 sementara sisanya 30 ditanggung oleh bank pelaksana. Ketiga, penjaminan KUR diberikan dalam meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Keempat, KUR disalurkan oleh bank pelaksana. Kelima, Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui peraturan menteri keuangan No. 135PMK.052008 tentang fasilitasi pinjaman KUR yang telah diubah dengan peraturan Menteri Keuangan No. 10 PMK.052009. PT. Bank ABC merupakan salah satu bank pelaksana penyaluran KUR yang kemudian disebut KUR Bank ABC. Hal ini didasarkan pada Inpres Presiden No. 6 tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Selain Bank ABC, KUR disalurkan oleh Bank Mandiri, BRI, Bukopin, BTN dan Bank Syariah Mandiri. Pada tahun 2010 bank pelaksana bertambah 3 tiga bank, yaitu Bank Jabar Banten BJB, Bank Jateng dan Bank Jatim, sehingga pelaksana KUR menjadi 9 sembilan bank dan pada tahun 2011, pemerintah melibatkan 13 Bank Pemerintah Daerah BPD. Sejalan dengan perkembangan bisnis perbankan masa depan di mana usaha kecil menjadi dasar dan prioritas pembangunan ekonomi, pembiayaan dalam bentuk KUR memiliki prospek yang cerah untuk bisnis perbankan di masa yang akan datang. Secara spesifik alasan dipilihnya produk KUR sebagai bahan kajian berikut : 1. Sumber pendapatan Bank masih didominasi oleh bunga pinjaman. 2. Dana yang dihimpun dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan jauh lebih besar dibandingkan kredit yang diberikan, sehingga pendapatan bunga lebih kecil dibanding biaya bunga dan overheadnya, akibatnya bank akan mengalami kerugian. 3. Kredit mikro memiliki tingkat risiko kemacetan yang lebih kecil dibandingkan dengan kredit WholesaleKorporasi. 4. Masyarakat pengguna khususnya sektor usaha kecil memiliki karakteristik berikut : a. Manajemen usaha masih bersifat sederhana dan lebih banyak menggunakan tenaga keluarga sebagai pembantunya. b. Tidak adanya jaminan tambahan. c. Tidak dapat membuat catatan administrasi usaha seperti neraca, rugilaba, dan aktivitas lainnya. d. Beranggapan bahwa berhubungan dengan Bank harus menghadapi birokrasi panjang. e. Bank hanya untuk pengusaha besar saja. f. Tidak memiliki ijin usaha. g. Aspek permodalan masih sangat minim. 5. Image para pemasar bisnis perbankan yang menjadi hambatan adalah bahwa para pengusaha kecil memiliki sifat, kelemahan dan karakteristik, yaitu cepat merasa puas, jangkauan pemasaran yang relatif sempit dan manajemen lemah. 6. Segmen kredit mikro memiliki peran strategis karena dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan jumlah kredit macet sangat kecil. Apabila menyoroti sektor perbankan, khususnya Bank ABC dalam penyaluran kredit UKM, Bank ABC telah didukung dengan jaringan yang cukup besar di pelosok tanah air, yaitu Sentra Kredit Kecil SKC, Unit Kredit Kecil UKC, Sentra Kredit Menengah SKM, Kantor Cabang Stand Alone SA, dan didukung lebih dari 1000 outlet layanan. Untuk meningkatkan layanan kepada