Perpindahan Tenaga Kerja Menentukan Variabel-variabel Endogen di Setiap Titik Waktu

4.1.3 Pendapatan Bersih

Kasus 1: Kecenderungan menabung daerah pedesaan rendah Parameter-parameter untuk menentukan pendapatan bersih masih menggunakan Tabel 4.1. Dalam kasus ini bahwa kecenderungan menabung daerah pedesaan rendah sehingga pendapatan bersih dari masing-masing daerah dapat dilihat pada gambar di bawah ini yang dihasilkan dari persamaan 3.5. Gambar 4.6 Pendapatan bersih masing-masing daerah saat kecenderungan menabung pedesaan rendah. Dari Gambar 4.6 nampak bahwa laju pendapatan bersih daerah pedesaan mengalami penurunan di awal waktu, kemudian mengalami kenaikan. Sedangkan laju pendapatan bersih daerah perkotaan mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun keduanya mengalami kenaikan akan tetapi kenaikan yang tertinggi untuk pendapatan bersih dari daerah perkotaan. Kasus 2: Kecenderungan menabung daerah pedesaan sedang Jika parameter-parameter yang ada pada Tabel 4.1 hanya diubah tingkat kecenderungan konsumsi di daerah pedesaannya, yakni diturunkan menjadi 52 dengan kata lain menaikkan kecenderungan untuk menabung menjadi 48 maka grafik laju pendapatan bersih juga mengalami perubahan seperti pada gambar berikut: Ket: Y 1 Y 2 10 20 30 40 50 60 t 50 100 150 200 250 Y t Gambar 4.7 Pendapatan bersih masing-masing daerah saat kecenderungan menabung pedesaan sedang. Dari Gambar 4.7 nampak bahwa laju pendapatan bersih daerah pedesaan mengalami kenaikan yang sangat tajam bila dibandingkan dengan laju pendapatan bersih daerah perkotaan. Meskipun keduanya mengalami kenaikan akan tetapi kenaikan yang tertinggi untuk pendapatan bersih dari daerah pedesaan. Kasus 3: Kecenderungan menabung daerah pedesaan tinggi Jika parameter-parameter yang ada pada Tabel 4.1 hanya diubah lagi tingkat kecenderungan konsumsi di daerah pedesaannya, yakni diturunkan menjadi 32 dengan kata lain menaikkan kecenderungan untuk menabung menjadi 68 maka grafik laju pendapatan bersih juga mengalami perubahan lagi seperti pada gambar berikut: Ket: Y 1 Y 2 10 20 30 40 50 60 t 50 100 150 200 250 300 350 Y t Gambar 4.8 Pendapatan bersih masing-masing daerah saat kecenderungan menabung pedesaan tinggi. Dari Gambar 4.8 nampak bahwa laju pendapatan bersih daerah perkotaan sangat lambat bahkan cenderung stagnan. Sedangkan laju pendapatan bersih daerah pedesaan mengalami kenaikan yang signifikan. Dengan demikian dari ketiga kejadian di atas dapat disimpulkan bahwa jika kondisi parameter-parameter pada Tabel 4.1 hanya diubah tingkat kecenderungan konsumsinya sudah bisa mempengaruhi pendapatan bersih masing-masing daerah. Jika semakin rendah kecenderungan konsumsi pada daerah pedesaan dengan kata lain semakin tinggi kecenderungan untuk menabungnya, maka pendapatan bersih daerah tersebut semakin naik secara nyata begitu pula sebaliknya. Pendapatan bersih total merupakan penjumlahan dari 1 Y dan 2 Y . Untuk lebih lengkapnya perhatikan gambar di bawah ini yang dihasilkan dari persamaan 3.5. Ket: Y 1 Y 2 10 20 30 40 50 60 t 1000 2000 3000 4000 Y t