Pengertian Pertumbuhan Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

kualitas atau keterampilan tenaga kerja ditingkatkan, misalnya dengan penggunaan kaset vidio, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya dalam pengajaran di kelas. Demikian juga, kemajuan teknologi yang meningkatkan modal dihasilkan dari penggunaan barang-barang modal yang ada secara lebih produktif, misalnya mengganti bajak dari kayu dengan bajak dari baja.

2.3 Model Pertumbuhan Ekonomi

Seiring dengan perkembangan zaman, model tentang pertumbuhan ekonomi juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Namun pasca perang dunia kedua, model pertumbuhan ekonomi didominasi oleh empat aliran pemikiran yang terkadang bersaing satu sama lain. Keempat pendekatan itu adalah: 1 model pertumbuhan tahapan linear; 2 pola perubahan struktural; 3 revolusi ketergantungan internasional; dan 4 kontra revolusi pasar bebas neoklasik. Hal ini dikemukakan oleh Todaro dan Smith 2006. Model pertumbuhan ekonomi yang akan dibahas menggunakan pendekatan pola perubahan struktural yang dirumuskan oleh W. Arthur Lewis yang dikenal dengan Teori Pembangunan Lewis. Teori perubahan struktural memusatkan perhatiannya pada mekanisme yang memungkinkan negara-negara yang masih terbelakang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari pola perekonomian pertanian tradisional ke perekonomian yang lebih modern, lebih berorientasi ke kehidupan perkotaan, serta memiliki sektor industri manufaktur yang lebih bervariasi dan sektor jasa-jasa yang tangguh. Model perubahan struktur tersebut dalam analisisnya menggunakan perangkat-perangkat neoklasik berupa teori harga dan alokasi sumber daya, serta metode-metode ekonometri modern untuk menjelaskan terjadinya proses transformasi. Lewis mengemukakan dua asumsi perihal sektor pertanian tradisional di Pedesaan. Yang pertama adalah adanya “surplus tenaga kerja”. Kedua, bahwasanya semua pekerjaan di daerah pedesaan menghasilkan output yang sama sehingga tingkat upah real di daerah pedesaan ditentukan oleh produktivitas tenaga kerja rata-rata, bukan produktivitas tenaga kerja marjinal seperti pada sektor modern. Asumsikanlah bahwa ada sejumlah tenaga kerja pertanian yang menghasilkan produk pangan sebanyak , dan masing-masing