lahan pertanian sehingga produktivitasnya meningkat. Bila 100 hektar tanah yang mendapat saluran irigasi dapat memproduksi output yang setara dengan 200
hektar tanah yang tidak mendapat saluran irigasi, maka pembuatan irigasi semacam itu sama saja dengan melipatgandakan kuantitas tanah yang belum
mendapat irigasi. Penggunaan pupuk buatan dan pembasmian hama dengan pestisida sehingga dapat menaikkan produktivitas lahan pertanian yang sudah ada.
Semua bentuk investasi tersebut merupakan cara untuk memperbaiki kualitas sumber daya alam yang ada saat ini. Akan tetapi pengaruhnya sama saja dengan
membuka lahan baru. Demikian juga investasi dalam sumber daya manusia yang dapat
memperbaiki kualitas pekerja sehingga mempunyai pengaruh yang sama atau bahkan lebih kuat terhadap produksi seiring dengan meningkatnya jumlah
manusia. Selain itu, perbaikan di bidang kesehatan secara signifikan juga dapat meningkatkan produktivitas. Dengan demikian konsep investasi di bidang sumber
daya manusia dan penciptaan modal manusia analog dengan perbaikan kualitas. Semua fenomena tersebut dan banyak yang lainnya merupakan bentuk-
bentuk investasi yang bertujuan untuk mengakumulasi modal. Akumulasi modal juga dapat menambah sumber daya baru misalnya membuka lahan tidur.
2.2.2 Populasi dan Pertumbuhan Angkatan Kerja
Pertumbuhan jumlah penduduk, dan yang pada akhirnya dihubungkan dengan kenaikan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai faktor positif
dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Jika angkatan kerja tersedia dalam jumlah yang lebih besar berarti tersedia juga lebih banyak pekerja yang produktif.
Akan tetapi masih diragukan apakah pertumbuhan penawaran tenaga kerja yang cepat di negara-negara berkembang sehingga menimbulkan surplus tenaga kerja
memberikan dampak positif atau negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal itu akan tergantung pada kemampuan sistem perekonomian untuk menyerap dan
mempekerjakan secara produktif tambahan tenaga kerja tersebut. Kemampuan ini sangat berhubungan dengan tingkat dan jenis akumulasi modal serta ketersediaan
faktor-faktor terkait seperti keterampilan manajerial dan administratif.
2.2.3 Kemajuan Teknologi
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan
tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah. Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu: kemajuan
teknologi yang bersifat netral, kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja, dan kemajuan teknologi yang hemat modal.
Kemajuan teknologi yang bersifat netral terjadi bila tingkat output yang lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor input yang
sama. Inovasi sederhana seperti yang berasal dari pembagian tenaga kerja dapat menghasilkan tingkat output total yang lebih tinggi dan tingkat konsumen yang
lebih besar bagi semua individu. Ditinjau dari analisis kemungkinan produksi, perubahan teknologi yang bersifat netral akan melipatgandakan output total secara
konseptual sama dengan melipatgandakan semua input-input produksi. Sebaliknya, kemajuan teknologi dapat dihasilkan dengan menghemat salah
satu dari modal atau tenaga kerja yakni tingkat output yang lebih tinggi dapat dicapai dengan kuantitas input modal atau tenaga kerja yang sama. Komputer,
internet, alat tenun otomatis, mesin bor berkecepatan tinggi, traktor, dan mesin bajak dan banyak jenis mesin serta peralatan modern lainnya dapat
diklasifikasikan sebagai produk dari kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja. Kemajuan teknologi yang hemat modal adalah fenomena yang relatif
langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju. Akan tetapi di negara-
negara berkembang di mana tenaga masih banyak yang menganggur, kemajuan teknologi yang menghemat modal adalah hal yang paling mereka butuhkan.
Kemajuan seperti itu dihasilkan dari metode produksi padat karya yang lebih efisien biaya yang lebih murah. Sebagai contoh, mesin pemotong rumput dan
mesin pengayak yang digerakkan oleh tangan atau roda, pompa yang digerakkan oleh kaki, dan penyemprot mekanik yang dipanggul di punggung bagi pertanian
berskala kecil. Kemajuan teknologi dapat juga berupa penambahan modal atau tenaga
kerja. Kemajuan teknologi yang meningkatkan tenaga kerja terjadi apabila
kualitas atau keterampilan tenaga kerja ditingkatkan, misalnya dengan penggunaan kaset vidio, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya dalam
pengajaran di kelas. Demikian juga, kemajuan teknologi yang meningkatkan modal dihasilkan dari penggunaan barang-barang modal yang ada secara lebih
produktif, misalnya mengganti bajak dari kayu dengan bajak dari baja.
2.3 Model Pertumbuhan Ekonomi