Pertumbuhan Modal Menentukan Variabel-variabel Endogen di Setiap Titik Waktu
Gambar 4.1 Modal masing-masing daerah saat kecenderungan menabung pedesaan rendah.
Dari Gambar 4.1 nampak bahwa laju perubahan modal daerah pedesaan sangat lambat bahkan cenderung stagnan. Sedangkan laju perubahan modal
daerah perkotaan mengalami kenaikan yang signifikan. Kejadian seperti ini dapat dikatakan bahwa perubahan struktural belum terjadi.
Kasus 2: Kecenderungan menabung daerah pedesaan sedang
Jika parameter-parameter yang ada pada Tabel 4.1 hanya diubah tingkat kecenderungan konsumsi di daerah pedesaannya, yakni diturunkan menjadi 52
dengan kata lain menaikkan kecenderungan untuk menabung menjadi 48 maka grafik laju perubahan modal juga mengalami perubahan seperti pada gambar
berikut:
Ket: K
1
K
2
10 20
30 40
50 60
t 100
200 300
400 500
K t
Gambar 4.2 Modal masing-masing daerah saat kecenderungan menabung pedesaan sedang.
Dari Gambar 4.2 nampak bahwa laju perubahan modal kedua daerah mengalami kenaikan yang cukup berarti. Laju perubahan modal daerah pedesaan
pada waktu tertentu menyamai laju perubahan modal daerah perkotaan, namun dalam waktu yang panjang kembali berada pada posisi di bawahnya. Kejadian
seperti ini dapat dikatakan bahwa perubahan struktural hampir terjadi.
Kasus 3: Kecenderungan menabung daerah pedesaan tinggi
Jika parameter-parameter yang ada pada Tabel 1 hanya diubah lagi tingkat kecenderungan konsumsi di daerah pedesaannya, yakni diturunkan menjadi 32
dengan kata lain menaikkan kecenderungan untuk menabung menjadi 68 maka grafik laju perubahan modal juga mengalami perubahan lagi seperti pada gambar
berikut:
Ket: K
1
K
2
10 20
30 40
50 60
t 100
200 300
K t
Gambar 4.3 Modal masing-masing daerah saat kecenderungan menabung pedesaan tinggi.
Dari Gambar 4.3 nampak bahwa laju perubahan modal daerah perkotaan sangat lambat bahkan cenderung stagnan. Sedangkan laju perubahan modal
daerah pedesaan mengalami kenaikan yang signifikan. Kejadian seperti ini dapat dikatakan bahwa perubahan struktural sudah terjadi.
Dengan demikian dari ketiga kejadian di atas dapat disimpulkan bahwa jika kondisi parameter-parameter pada Tabel 4.1 hanya diubah tingkat
kecenderungan konsumsinya sudah bisa mempengaruhi terjadinya perubahan struktural. Jika semakin rendah kecenderungan konsumsi pada daerah pedesaan
dengan kata lain semakin tinggi kecenderungan untuk menabungnya, maka perubahan struktural semakin nyata terjadi dan begitu pula sebaliknya.
Modal total kedua daerah didapat dengan menjumlahkan
1
dan yakni
dari persamaan 3.13. Hasil diberikan pada Gambar 4.4 berikut ini:
Ket: K
1
K
2
10 20
30 40
50 60
t 2000
4000 6000
8000 10 000
K t
Gambar 4.4 Modal total kedua daerah. Dari Gambar 4.4 terlihat bahwa laju perubahan modal total sesudah terjadi
perubahan struktural mengalami kenaikan yang signifikan. Sedangkan laju perubahan modal total sebelum terjadi perubahan struktural relatif sama dengan
laju perubahan modal total saat perubahan struktural hampir terjadi. Keduanya mengalami kenaikan yang sangat lambat. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa modal total pada saat perubahan struktural sudah terjadi akan lebih besar dari modal total saat perubahan struktural belum terjadi. Sehingga untuk
mendapatkan modal total yang lebih besar sebaiknya dengan mendorong terjadinya perubahan struktural.