Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

dilakukan dengan data matriks X dikalikan dengan M menghasilkan data matriks baru yaitu X yang merupakan deviasi dari rata-rata individu. Keakuratan dari estimasi model dapat ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan akan keberadaan outlier dari data panel. Keberadaan outlier dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan perintah hadimvo yang tersedia dalam software STATA. Nilai elastisitas memudahkan dalam menjelaskan peningkatan penurunan suatu variabel independent terhadap variabel dependent dalam kondisi ceteris paribus apabila data yang digunakan berbeda dalam penggunaan satuan antara satu variabel dengan variabel lain. Pengukuran nilai elastisitas dilakukan dengan cara nilai koefisien parameter suatu variabel independent dikalikan dengan rata-rata variabel independent tersebut terhadap rata-rata variabel dependent.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Kebijakan Industri dalam Perekonomian Indonesia

Stabilisasi dan liberalisasi ekonomi pada akhir tahun 1960-an merupakan starting point bagi pembangunan ekonomi dan industri yang berkelanjutan di Indonesia. Pada masa pemerintahan Soekarno orde lama sampai dengan tahun 1966, pemerintah sangat mengintervensi dan memilih industri yang berorientasi ke dalam inward looking dalam mengembangkan strategi industrinya. Perhatian pemerintah terfokus pada pengembangan perusahaan BUMN Badan Usaha Milik Negara yang merupakan privatisasi perusahaan domestik dan nasionalisasi perusahaan asing serta bergerak di sektor manufaktur. Perusahaan BUMN tersebut didukung dengan kucuran kredit perbankan, subsidi, dan bantuan valuta asing valas. Akan tetapi minimnya cadangan devisa nasional menyebabkan pemerintah menerapkan kontrol devisa, yang pada akhirnya menyebabkan kelangkaan bahan baku dan suku cadang impor Kuncoro, 2007. Selama periode pemerintahan Soekarno sampai tahun 1966, Indonesia masih tergolong negara yang tertinggal dalam hal pembangunan least developing country . Perekonomian mengalami stagnasi akibat inflasi yang sangat tinggi, ketidakstabilan politik, defisit anggaran yang tak terselesaikan serta campur tangan pemerintah dalam pasar yang sangat kuat menghasilkan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi perkembangan industri nasional. Pada periode ini, investasi dalam sektor industri sangat kecil dan masih langkanya investasi asing Kuncoro, 2007. Reformasi pembangunan ekonomi pada masa pemerintahan Soeharto orde baru dalam hal transformasi ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi industri dimulai pada awal tahun 1970. Dengan otoritas yang dimiliki pemerintah, maka program pembangunan lima tahun PELITA dilaksanakan. Pada tiga periode awal PELITA, pemerintah menyiapkan perubahan dari ekonomi yang berbasis pertanian ke ekonomi yang berbasis industri. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menggunakan surplus hasil minyak oil booming dan menarik investasi dari luar negeri UU Penanaman Modal Asing No. I1967. Sejarah industri manufaktur Indonesia, dapat dikatakan baru dimulai pada