15
B. Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatuaktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali
diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki sesuatu faktor yang
mendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah
kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Kinerja perusahaan dapat dinilai dari motivasi kerja karyawannya. Motvasi kerja yang salah satunya
disebabkan oleh pemberian kompensasi yang sesuai dapat terlihat dari kinerja karyawan tersebut dalam menjalankan tugasnya.
PT. Bank BNI Syariah perlu mengembangkan suatu cara agar mampu menciptakan suatu lembagaterprcaya dan pilihan masyarakat yang unggul
dalam layanan dan kinerja sesuai harapan bagi masyarakat luas. Untuk melakukan hal ini tentu bukan hal yang mudah, tetapi memerlukan kerja
keras dan dorongan individu untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan, yaitu motivasi kerja. Apabila pegawai termotivasi, maka pegawai
akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena dapat memuaskan keinginannya. Pada dasarnya motivasi dapat memacu pegawai
untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan pokok perusahaan. Menurut Robbins dan Judge 2013:202 motivasi
adalah ―The processes that account for an individual’s intensity, direction, and
16 persistence of effort toward attaining a goal.‖atau “Proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan dari usaha individu terhadap pencapaian tujuan.”
Motivasi kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang mnyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai
dan menggunakan prilaku tertentu. Idealnya, perilaku ini akan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi Newstrom, 2011:109
Diberikannya motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu saja mempunyai tujuan antara lain: mendorong semangat dan girah karyawan,
meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan, meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan loyalitas dan kestabilan
karyawan, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik,
meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan kesejahterahan karyawan, mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan
terhadap tugas dan pekerjaannya. Sunyoto, 2012, p.17-18. Berdasarkan beberapa pengertian tentang motivasi diatas bahwa setiap tindakan
pimpinan dalam organisasi menstimulasi suatu reaksi pada karyawannya, maka ia tidak punya pilihan apakah ia memotivasi mereka atau tidak.
Persoalan pokok adalah bagaimana ia melakukan, apakah tindakan- tindakannya bersifat efektif sehingga pihak karyawan bekerja secara
menguntungkan bagi organisasi atau karyawan bekerja tidak efektif sehingga mengganggu kelancaran organisasi tersebut.
17 Irham Fahmi 2012:143 menyatakan bahwa motivasi adalah
“Aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan- kebutuhan
yang diinginkan.” Berdasarkan definisi-definisi diatas, motivasi dapat digambarkan
sebagai potensi dalam diri seseorang yang dinyatakan melalui perilaku- perilaku yang dilakukannya dalam proses pencapaian tujuan.
2. Teori Motivasi