Uji Asumsi Klasik ANALISIS DAN PEMBAHASAN

101 Dependen Prestasi Kerja sebesar 0,785. Karena seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan variabel independen dan variabel dependen terbut memilki nilai Cronbach’s Alpha lebih sebesar dari 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini adalah reliabel.

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Menurut Ghozali 2011:160 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Sumber: Data diolah SPSS Berdasarkan gambar 4.50 tampilan Normal P-P Plot Regression Standardized terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. 102 Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas, analisis regresi layak digunakan meskipun terdapat sedikit plot yang menyimpang dari garis diagonal. Priyatno 2013:53 menjelaskan untuk uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat nilai signifikansi residual. Jika signifikansi lebih dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal. Tabel 4.51 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N 43 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .96362411 Most Extreme Differences Absolute .126 Positive .126 Negative -.121 Kolmogorov-Smirnov Z .827 Asymp. Sig. 2-tailed .501 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data diolah SPSS Berdasarkan output pada tabel 4.51 di atas terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,501. Ini artinya bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal itu berarti nilai residual terstandarisai dinyataka menyebar secara normal. 103 2. Uji Multikolinieritas Menurut Priyatno 2013:56 multikolinieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya multikolinearitas dengan cara melihat Tolerance dan VIF Variance Infaltion Factor. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin keci nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa Tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.52 Uji Multikoloneritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 Constant 1.026 2.561 .400 .691 Motivasi_kerja .263 .048 .396 5.521 .000 .566 1.768 Kemampuan_kerja .420 .080 .360 5.248 .000 .617 1.621 Kompensasi .296 .054 .369 5.483 .000 .641 1.560 a. Dependent Variable: Prestasi_kerja Sumber: Data diolah SPSS Berdasarakan tabel 4.52 di atas terlihat bahwa nila tolerance masing- masing variabel yaitu Motivasi Kerja 0,566 , Kemampuan Kerja 0,617, 104 Kompensasi 0, 641. Ini artinya bahwa semua nilai tolerance variabel independen lebih besar dari angka 0,1. Dan nilai Variance Inflation Factor VIF masing-masing variabel yaitu Motivasi Kerja 1,768, Kemampuan Kerja 1,621, Kompensasi 1,560. Hasil perhitungan nilai VIF tidak ada satu variabel independen yang lebih besar dari nilai VIF 10. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala multikolonieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Ghozali 2011:139 menejelaskan, uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Tabel 4.53 Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.465 1.776 1.388 .173 Motivasi_Kerja -.030 .033 -.189 -.911 .368 Kemampuan_Kerja -.010 .055 -.036 -.179 .859 Kompensasi -.004 .037 -.021 -.109 .914 a. Dependent ariable:ABRESID Sumber: Data diolah SPSS 105 Gejala heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefsien regresi dari masing-masing variabel terhadap nilai absolut residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha Sig. α maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila t-hitung t-tabel Berdasarkan tabel 4.53 diatas dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ini karena Sig.Variabel motivasi kerja terhadap residual sebesar 0,368 0,05. Sig.Variabel kemampuan kerja terhadap residual sebesar 0,859 0,05. Sedangkan Sig. Variabel kompensasi terhadap residual sebesar 0,914 0,05.

E. Uji Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Intrinsik Dan Motivasi Ekstinsik Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kisaran

6 101 128

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan PT Makmur Sejahtera Wisesa Tanjung Tabalong - Kalimantan Selatan).

0 6 15

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 3 16

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, KONFLIK KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Konflik Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Pada Pt. Bank Buk

0 4 15

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Disiplin Kerja, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Di Surakarta).

0 2 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

0 1 9

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Solo.

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH (Studi Kasus di BNI Syariah KC Semarang) SKRIPSI

0 6 119

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

0 1 98