30
D. Sistem Kompensasi
1. Pengertian kompensasi
Pemberian kompensasi sangat penting bagi karyawan, karena besar kecilnya kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan,
maka apabila sistem kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk karyawan, akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan
pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan. Tujuan kompensasi dilakukan perusahaan antara lain
untuk menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan diantara karyawan, mempertahankan pegawai, memperoleh karyawan yang lebih bermutu, dan
sistem kompensasi haruslah dapat memotivasi para karyawan. Oleh karena itu, kompensasi merupakan faktor yang penting untuk dapat bekerja lebih
produktif dan berkualitas. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM
yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka Handoko, 2011:122. Kompensasi adalah semua pendapatan
yang berbentuk uang, barang langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan
Hasibuan, 2010:118. Kompensasi berbentuk uang artinya kompensasi di bayar dalam bentuk uang kartal kepada karyawan bersangkutan. Kompensai
berbentuk barang artinya kompensasi dibayar dengan barang.
31 Kompensasi adalah sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas
jasa untuk kerja mereka. Mondy, Noe, dan Premeaux 1993 dalam Handoko 2011 menyatakan bahwa kompensasi merupakan segala bentuk yang
diterima oleh seorang karyawan sebagai kembalian atas usaha-usaha mereka, baik dalam bentuk kompensasi financial langsung maupun kompensasi
finansial tidak langsung. Kompensasi merupakan salah satu fungsi manajemen personalia yang paling penting dan mendasar dalam satu
organisasi. Program kompensasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan: 1
terpenuhinya sisi legal dengan peraturan dan hukum yang sesuai, 2 efektifitas biaya untuk organisasi, 3 keseimbangan individu, internal,
eksternal untuk seluruh karyawan, dan 4 peningkatan keberhasilan kinerja organisasi.
Sementara yang dimaksud dengan kompensasi finansial adalah sesuatu yang diterima oleh karyawan dalam bentuk gaji atau upah, bonus, premi,
pengobatan, asuransi, dan lain-lain yang sejenis yang dibayar organisasi. Pemberian kompensasi merupakan bagian manajemen yang sangat prinsip
dan signifikan demi kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan. Namun sebelum bentuk kompensasi diberikan dan diterima oleh para karyawan harus
melalui suatu proses jaringan dari berbagai sub proses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan atas pekerjaan yang dilakukannya. Balas jasa ini
juga dapat digunakan untuk memotivasi karyawan agar bekerja dengan lebih giat sehingga tercapai prestasi kerja yang diinginkan. Robert W. Braid
32 menyatakan “uang mungkin tidak memotivasi semua orang sepanjang waktu,
tetapi kita tidak boleh lupa bahwa pegawai harus diberi penghargaan finansial untuk performa produktif, jika itu hendak berlanjut. Bagi pegawai, upah
adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Oleh karenanya dunia
usaha harus mempunyai sistem kompensasi finansial dan penghargaan yang adil bagi karyawannya.
Menurut Handoko 2011 tujuan pemberian kompensasi adalah: 1. Memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, kompensasi perlu
ditetapkan cukup tinggi agar menarik para pelamar, karena organisasi- organisasi bersaing dalam pasar tenaga kerja, tingkat pengupahan harus
sesuai dengan kondisi suplai dan permintaan tenaga kerja. Terkadang tingkat gaji yang relatif tinggi diperlukan untuk menarik para pelamar
yang cakap dan sudah bekerja di berbagai organisasi lain. 2. Mempertahankan sumber daya manusia yang ada sekarang, bila tingkat
kompensasi tidak kompetitif niscaya banyak karyawan yang baik akan keluar.
3. Menjamin keadilan, administrasi pengupahan dan penggajian perusahaan untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan dan konsisten internal dan
eksternal sangat penting diperhatikan dalam tingkat kompensasi. 4. Kepuasan kerja, dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik, status, sosial, dan egoistiknya sehingga ia memperoleh kepuasan kerja dan jabatanya.
33 5. Motivasi, jika balas jasa yang diberikan cukup besar manajer akan mudah
memotivasi karyawannya. 6. Disiplin, dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan- peraturan yang berlaku.
Imbalan atau kompensasi finansial dalam dunia usaha atau industri dapat memberi pengaruh yang paling penting dan signifikan bagi keputusan para
karyawan untuk tetap bertahan dan bekerja secara maksimal di organisasi atau perusahaan tersebut sehingga masalah ini bisa dikatakan permasalahan
krusial. Oleh sebab itu, sistem kompensasi akan memberi dua tujuan penting yaitu mendorong bagi karyawan untuk merasa memiliki dalam organisasi dan
mendorong untuk berprestasi yang lebih tinggi lagi. Siagian 2012
menyatakan: “bagi karyawan imbalan sudah dikaitkan dengan harkat dan martabatnya dan tidak hanya dipandang sebagai alat
pemuasan kebutuhan materi saja. Oleh sebab itu dalam mengembangkan dan menerapkan sistem imbalan kedua kepentingan organisasi dan karyawan
harus diperhitungkan dan diselaraskan. Dengan kata lain, suatu sistem imbalan yang baik adalah sistem yang menjamin kepuasan para karyawan
yang ada dalam organisasi tersebut dan dipihak lain organisasi mendapatkan, memelihara dan mempekerjakan para karyawan yang produktif bagi
kepentingan organisasi dan tercapainya tujuan yang diinginkan”.
34 Kompensasi atau balas jasa dikatakan layak dan memadai bila sesuai
dengan kondisi dan regulasi yang berlaku di wilayah kerja tersebut. Imbalan atau kompensasi finansial tersebut tentunya harus menjawab kebutuhan setiap
karyawan yang memajukan organisasi atau perusahaan. Sounders menyebutkan bahwa secara filosofis tujuan pemberian kompensasi adalah
untuk menarik dan memotivasi, serta mempertahankan para karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik. Untuk tujuan ini perusahaan
menggunakan tiga komponen kompensasi utama yaitu; gaji, insentif, bonus serta imbalan lainnya yang bukan dalam bentuk uang.
Tujuan utama gaji dan upah yang efektif adalah menarik dan menahan jenis pegawai yang mampu diperlakukan mencapai sasaran perusahaan dari
pada memotivasi dan meningkatkan produktivitas mereka. Program seperti itu harus ada untuk memastikan bahwa setiap pegawai diperlakukan adil
dalam persoalan penggajian. Kisaran gaji harus ditetapkan untuk setiap jabatan yang berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing, nilai
relatif dalam pasar gaji dan gaji yang dibayar ditempat lain. Susunan gaji harus ditinjau kembali untuk setiap tahun dan disesuaikan. Kompensasi
finansial langsung terdiri dari pembayaran pokok karyawan dalam bentuk gaji dan upah disamping pembayaran prestasi kerja. Pembayaran insentif seperti
komisi dan bonus serta pembayaran tertangguh seperti tabungan hari tua termasuk dalam kompensasi finansial langsung.
Kompensasi finansial tidak langsung terdiri dari; program perlindungan seperti asuransi jiwa atau asuransi pensiun dan program pembayaran diluar
35 jam kerja seperti liburan hari besar, atau cuti. Selain itu ada juga pemberian
fasilitas perusahan sebagai kompensasi finansial tidak langsung seperti kendaraan, ruang kantor, rumah tinggal dan lain-lain. Semua pembayaran
yang tidak tercakup dalam kompensasi finansial langsung disebut tunjangan. Kompensasi yang diterima karyawan berupa kompensasi langsung, seperti
gaji, upah, bonus, premi, biaya pengobatan, asuransi, dan sejenisnya yang diterima dalam waktu tertentu sesuai aturan yang berlaku dalam suatu
lembaga atau perusahaan, sedangkan imbalan non-finansial dapat berupa program rekreasi, penyediaan kafetaria di sekitar tempat kerja dan penyediaan
tempat ibadah. Bilamana kompensasi dapat dikelola dengan baik dan benar oleh para manajer atau pimpinan perusahaan, maka kompensasi sangat
membantu organisasi mencapai tujuan yang diharapkan. Kompensasi yang baik dan benar dapat memperoleh dan mempertahankan tenaga kerja yang
produktif.
2. Dimensi dan indikator kompensasi