Deskripsi Data Sikap Bahasa Indonesia Siswa MTs Al-Falah Jakarta

Sangat Tidak Setuju - - Jumlah 40 100 Responden menggunakan bahasa Indonesia dalam proses belajar di dalam kelas. Hal tersebut dapat dilihat dari data di atas. Banyaknya responden yang memberikan jawaban sangat setuju 25 dan setuju 40. Jika dijumlahkan hasilnya adalah 65. Sementara itu sebanyak 32.5 responden menyatakan sikap ragu-ragu pada pernyataan di atas. Hasil persentase dari jawaban tidak setuju hanya diperoleh 2.5 menunjukkan ada responden yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam proses belajar di kelas. Responden tersebut merasa bahwa bahasa Betawi lebih mudah untuk digunakan dalam berkomunikasi. Berdasarkan hasil di atas, maka diperoleh jawaban sikap positif terhadap pernyataan ke-4. Tabel 4.8 Anda lebih sering menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan teman No. Jawaban Frekuensi Persentase 5 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 13 14 11 1 2.5 32.5 35 27.5 2.5 Jumlah 40 100 Data di atas menunjukkan bahwa sebanyak 30 jawaban responden menggunakan bahasa Indonesia yang dijumlah dalam pilihan tidak setuju 27.5 dan sangat tidak setuju 2.5. Kemudian sebanyak 35 jawaban responden yang dirangkum dalam pilihan sangat setuju dan setuju. Sementara itu, pada pilihan ragu-ragu ditemukan sebanyak 35 jawaban responden. Data tersebut memperlihatkan adanya persentase yang seimbang antara setuju dan netral. Hal tersebut menunjukkan bahwa antara responden yang menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi di antara teman-teman dengan yang memakai 2 bahasa yakni bahasa Indonesia dan Betawi mempunyai persentase yang sama. Responden yang mencampurkan bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Betawi merasa bahwa ketika sedang berkomunikasi dengan teman terjadi begitu saja. Terkadang mereka melihat keadaan lawan tuturnya. Jika lawan tuturnya menggunakan bahasa Betawi, maka mereka akan mengikutinya menggunakan bahasa Betawi. Tabel 4.9 Sekolah harus menetapkan pemakaian bahasa Indonesia dalam percakapan di lingkungan sekolah No. Jawaban Frekuensi Persentase 6 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 10 14 11 5 - 25 35 27.5 12.5 - Jumlah 40 100 Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa sebanyak 60 responden setuju dengan pernyataan sekolah harus menetapkan pemakaian bahasa Indonesia dalam percakapan di lingkungan sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa jawaban dari jumlah pilihan sangat setuju 25 dan setuju 35 sudah melebihi setengah dari jumlah seluruh responden. Responden menyadari bahwa pentingnya menetapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam percakapan di lingkungan sekolah. Responden merasa dengan adanya kebijakan tersebut semakin giat mempelajari bahasa Indonesia dan semakin mencintai bahasa sendiri. Apabila sekolah menetapkan pemakaian bahasa Indonesia dalam percakapan di lingkungan sekolah, maka bahasa Indonesia akan semakin disukai dan dikuasai oleh siswa. Terdapat 27.5 responden yang menjawab ragu-ragu dan 12.5 responden menjawab tidak setuju. Responden yang menjawab tidak setuju merasa bahwa bahasa Indonesia boleh saja digunakan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan sekolah, akan tetapi bahasa Inggris sebagai bahasa asing juga boleh menjadi salah satu kebijakan kebahasaan di sekolah. Mereka merasa bahwa bahasa Inggris juga penting untuk dijadikan kebijakaan kebahasaan di sekolah. Mereka menyadari bahwa dalam arus globalisasi ini bahasa Inggris penting untuk dipelajari. Namun tidak menyadari apakah mereka sudah menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa negaranya. Hasil sikap yang positif terlihat pada jawaban pernyataan ke-6. Tabel 4.10 Berbahasa Indonesia yang baik di sekolah merupakan hal yang penting No. Jawaban Frekuensi Persentase 7 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 16 20 4 - - 40 50 10 - - Jumlah 40 100 Data di atas menunjukkan adanya jawaban setuju secara keseluruhan dari responden. Persentase menunjukkan 90 dari rangkuman pilihan jawaban setuju 50 dan sangat setuju 40 pada pernyataan berbahasa Indonesia yang baik di sekolah merupakan hal yang penting. Angka tersebut berada dalam jumlah yang besar, sementara 10 jawaban responden ada pada pilihan ragu-ragu. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya kesadaran responden untuk memelihara dan menjaga bahasa Indonesia. Dengan adanya kebijakan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia maka responden setuju untuk menjaga bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat diperoleh sikap positif. Tabel 4.11 Anda suka membaca buku berbahasa Indonesia No. Jawaban Frekuensi Persentase 8 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 9 16 14 1 - 22.5 40 35 2.5 - Jumlah 40 100 Sebanyak 40 responden setuju dan 22.5 responden sangat setuju atas pernyataan suka membaca buku berbahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan jumlah responden yang memberikan jawaban setuju secara keseluruhan mencapai pada 62.5. Sementara itu 35 responden memilih menjawab ragu-ragu. Kemudian 2.5 responden menyatakan sikap negatif karena lebih senang membaca buku bahasa Inggris, kegiatan tersebut dapat melatihnya menguasai kosakata bahasa Inggris. Berlandaskan data di atas, maka dapat diperoleh hasil positif dari pernyataan ke-8. Tabel 4.12 Dalam berkomunikasi di jejaring sosial, anda lebih sering menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah daripada bahasa Indonesia No. Jawaban Frekuensi Persentase 9 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju 4 15 19 1 10 37.5 47.5 2.5 Sangat Tidak Setuju 1 2.5 Jumlah 40 100 Bersumber dari data di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab setuju 37.5 dan sangat setuju 10 terhadap pernayataan kesembilan, jika dijumlah akan mencapai persentase sebanyak 47.5. Kemudian, responden yang memberikan pilihan jawaban ragu-ragu mencapai 47.5. Hal tersebut menunjukkan adanya keseimbangan persentase antara pilihan jawaban setuju dan ragu-ragu. Sementara itu, responden yang menyatakan tidak setuju melalui pilihan jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju hanya sebanyak 5. Keadaan tersebut mengartikan bahwa responden menunjukkan keseimbangan antara yang menggunakan bahasa daerah, atau bahasa asing dalam berkomunikasi di jejaring sosial diwakili oleh jawaban sangat setuju dan setuju, dengan responden yang juga tidak hanya menggunakan bahasa daerah dan bahasa asing tetapi juga bahasa Indonesia diwakili oleh jawaban ragu-ragu. Responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut merasa bahwa dengan berbahasa Indonesia di media sosial akan membantu menjadikan bahasa Indonesia menjadi terkenal. Dengan berbahasa Indonesia di emdia sosial akan memperbanyak kosakata bahasa Indonesia yang masih belum diketahui responden. Tabel 4.13 Sebagai putra-putri Indonesia, Anda merasa memiliki Bahasa Indonesia No Jawaban Frekuensi Persentase 10. Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 17 21 2 - - 42.5 52.5 5 - - Jumlah 40 100 Data di atas terlihat bahwa responden yang memiliki jawaban positif, yakni setuju 42.5 dan sangat setuju sebesar 52.5 dengan total keduanya mencapai 95. Angka tersebut menunjukkan persentase yang sangat besar. Sementara itu, hasil atas jawaban ragu-ragu hanya sebesar 5. Sebagai anak Indonesia, responden merasa memiliki bahasa Indonesia. Mereka menyadari bahwa bahasa Indonesia adalah identitas negara, maka sebagai warga negara yang baik rasa memiliki bahasa Indonesia harus tumbuh dalam diri. Hal tersebut menunjukkan adanya kebanggaan responden terhadap bahasa Indonesia. Berdasarkan data di atas, maka diperoleh hasil positif untuk pernyataan ke-10. Tabel 4.14 Anda lebih senang belajar bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia No. Jawaban Frekuensi Persentase 11 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 4 3 19 13 2.5 10 7.5 47.5 32.5 Jumlah 40 100 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pernyataan responden lebih suka belajar bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia menunjukkan persentase yang cukup kecil, dan pada pernyataan sebaliknya menunjukkan persentase yang besar. Hasil atas jawaban tidak setuju sebesar 47.5 dan sagat tidak setuju 32.5. Secara keseluruhan responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut adalah 80. Sementara itu, hasil dari jawaban sangat setuju 2.5 dan setuju 10. Maka diperoleh jawaban setuju secara keseluruhan dari responden hanya mencapai persentase 12.5. Responden yang berada pada pilihan jawaban ragu-ragu yakni sebesar 7.5. Pada data di atas terlihat sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari persentase responden yang menyukai bahasa Indonesia lebih besar dari bahasa Inggris. Responden yang lebih menyukai bahasa Inggris mengakui bahwa mereka lebih tertarik belajar bahasa tersebut, bukan karena lebih mudah dari bahasa Indonesia. Sementara itu jawaban ragu-ragu ada karena kedua bahasa tersebut disenangi oleh responden. Berlandaskan data di atas, maka diperoleh hasil positif terhadap pernyataan ke-11. Tabel 4.15 Anda takut jika bahasa Indonesia dimiliki oleh bangsa lain No. Jawaban Frekuensi Persentase 12 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 15 13 4 6 2 37.5 32.5 10 15 5 Jumlah 40 100 Bersumber pada data di atas, dapat diketahui responden yang memberikan jawaban setuju 32.5 dan sangat setuju 37.5 terhadap pernyataan takut jika bahasa Indonesia dimiliki oleh bangsa lain. Keseluruhan dari jawaban positif mempunyai jumlah persentase sebesar 70. Jawaban ragu-ragu memperoleh persentase sebanyak 10. Sementara itu jawaban tidak setuju hanya mencapai 15 dan sangat tidak setuju 5. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa responden mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Sebagai ciri khas bangsa Indonesia, responden tidak rela jika bahasa Indonesia dimiliki oleh bangsa lain. Secara keseluruhan pada data di atas, diperoleh sikap positif terhadap pernyataan ke-12. Tabel 4.16 Anda sering menonton film berbahasa Indonesia No. Jawaban Frekuensi Persentase 13 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 15 22 1 2 - 37.5 55 2.5 5 - Jumlah 40 100 Data di atas menunjukkan bahwa dari seluruh responden terdapat 92.5 yang berada pada jawaban positif yakni sering menonton film berbahasa Indonesia. Jawaban sangat setuju memperoleh persentase sebanyak 37.5 dan setuju sebanyak 55. Persentase yang besar tersebut menunjukkan bahwa responden masih lebih tertarik menonton film berbahasa Indonesia daripada bahasa asing. Padahal pada era globalisasi ini, responden sebagai remaja dapat dengan mudah mengakses film-film berbahasa asing, seperti Inggris dan Korea. Responden yang bersikap positif terhadap pernyataan di atas merasa bahwa film berbahasa Indonesia lebih mudah dimengerti. Sementara itu, 5 responden menjawab lebih suka film berbahasa asing. Mereka merasa dengan menyukai film berbahas Inggris dapat menambah pengetahuan kosakata. Kemudian pilihan jawaban ragu-ragu mendapat persentase 2.5 yang menyatakan bahwa responden sering menonton film baik berbahasa Indonesia maupun berbahasa asing. Berdasarkan hasil data di atas maka terdapat sikap yang positif terhadap pernyataan tersebut. Tabel 4.17 Anda suka jika ada orang asing berbahasa Indonesia No. Jawaban Frekuensi Persentase 14 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 15 22 1 2 - 37.5 55 2.5 5 - Jumlah 40 100 Data di atas memperlihatkan adanya jawaban positif dari responden mengenai pernyataan bahwa responden suka jika ada orang asing belajar bahasa Indonesia. Pilihan jawaban sangat setuju memperoleh 37.5 yang berarti responden sangat menyukai jika ada orang asing belajar bahasa Indonesia. Pilihan jawaban setuju memperoleh 55 yang berarti responden juga menyukai jika ada orang asing belajar bahasa Indonesia. Kedua persentase tersebut mengartikan bahwa sebanyak 92.5 responden menyukai jika orang asing belajar bahasa Indonesia. Hasil dari jawaban ragu-ragu mendapat 2.5. Sementara itu, hasil jawaban tidak setuju sebesar 5. Responden menjelaskan bahwa dengan adanya orang asing yang berbahasa Indonesia maka menunjukkan ketertarikannya pada bahasa Indonesia dan perlahan akan membuat bahasa Indonesia menjadi dikenal di dunia internasional. Dapat disimpulkan bahwa terdapat sikap positif terhadap pernyataan ke-14. Tabel 4.18 Anda lebih sering mendengarkan lagu berbahasa Indonesia daripada lagu berbahasa Inggris No. Jawaban Frekuensi Persentase 15 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 4 6 25 5 - 10 15 62.5 12.5 - Jumlah 40 100 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jawaban dengan persentase terbesar dari responden berada pada pilihan Ragu-Ragu. Sebesar 62.5 responden memilih jawaban ragu-ragu yang artinya dalam mendengarkan lagu tidak hanya yang berbahasa Indonesia, tetapi juga berbahasa Inggris. Sementara itu jumlah persentase dari pilihan jawaban sangat setuju dan setuju sebesar 25. Pilihan jawaban yang menunjukkan jawaban tidak setuju terhadap pernyataan di atas hanya sebesar 12.5. Responden merasa bahwa dengan mendengarkan lagu berbahasa Inggris maka akan memperkaya kosakata bahasa Inggris. Tabel 4.19 Saya merasa percaya diri jika berbahasa Indonesia dengan baik No. Jawaban Frekuensi Persentase 16 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 9 11 16 4 - 22.5 27.5 40 10 - Jumlah 40 100 Berdasarkan pada data di atas, persentase sebesar 22.5 responden menyatakan sangat setuju, 27.5 responden menyatakan setuju terhadap pernyataan ke 16. Itu berarti sebanyak 50 responden merasa percaya diri ketika berbahasa Indonesia dengan baik. Jika dilihat persentase jawaban yang lain, responden yang memilih ragu-ragu berada pada 40 dan 10 responden yang memilih jawaban tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden yang merasa percaya diri jika berbahasa Indonesia lebih banyak dari responden yang ragu-ragu. Responden yang bersikap positif terhadap pernyataan di atas merasa bangga jika berbahasa Indonesia. Selain terkesan formal, berbahasa Indonesia membuat penuturnya menjadi berwibawa. Sementara itu, responden yang memilih jawaban tidak setuju merasa bahwa bahasa Indonesia terlalu kaku dan tidak banyaknya kosakata yang dikuasai membuat mereka merasa tidak percaya diri ketika berbahas Indonesia. Tabel 4.20 Berbahasa Indonesia lebih baik tidak dilakukan di luar lingkungan sekolah tempat bermain, tempat wisata, kantin, dll. No. Jawaban Frekuensi Persentase 17 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 6 3 13 17 1 15 7.5 32.5 42.5 2.5 Jumlah 40 100 Sebanyak 42.5 responden menjawab tidak setuju dan 2.5 menjawab sangat tidak setuju terhadap pernyataan berbahasa Indonesia lebih baik tidak dilakukan di luar lingkungan sekolah. Jawaban ragu-ragu memperoleh persentase sebesar 32.5. Kemudian responden yang menjawab sangat setuju sebesar 15 dan persentase setuju sebesar 7.5. Jika dilihat dari jumalah persentase dari masing-masing jawaban maka dapat dikatakan bahwa responden yang tidak setuju jika berbahasa Indonesia lebih baik tidak dilakukan di luar lingkungan sekolah berada pada persentase paling banyak. Maka berarti responden menyadari bahwa berbahasa Indonesia dilakukan di mana saja, tidak hanya di dalam kelas pada saat kegiatan belajar. Dapat disimpulkan bahwa terlihat sikap positif terhadap pernyataan di atas. Tabel 4.21 Anda senang belajar bahasa Indonesia karena menurut Anda bahasa Indonesia mudah dipelajari No. Jawaban Frekuensi Persentase 18 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 7 21 12 - - 17.5 52.5 30 - - Jumlah 40 100 Bersumber pada data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 17.5 responden memberikan jawaban sangat setuju dan 52.5 memberikan jawaban setuju. Secara umum diperoleh 70 responden yang merasa mudah mempelajari bahasa Indonesia. Mereka yang menjawab sangat setuju merasa bahasa Indonesia memang mudah dipelajari. Sementara itu responden yang setuju merasa meskipun materi pelajaran bahasa Indonesia berbeda tingkat kesulitannya, namun mereka tetap merasa senang mempelajari bahasa Indonesia, terlebih guru menyampaikan materi dengan baik. Sementara itu, 30 diperoleh jawaban ragu-ragu yang berarti responden merasa biasa saja dalam mempelajari bahasa Indonesia. Hal itu juga terkait dengan beberapa materi yang mereka tidak sukai karena dinilai sulit. Tabel 4.22 Berbahasa Indonesia di kelas menunjukkan kepribadian yang baik No. Jawaban Frekuensi Persentase 19 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 11 25 4 - - 27.5 62.5 10 - - Jumlah 40 100 Data di atas menunjukkan adanya jawaban yang positif dari pernyataan berbahasa Indonesia di kelas menunjukkan kepribadian yang baik. Sebanyak 62.5 responden menjawab setuju dan 27.5 menjawab sangat setuju. Sementara itu, 10 yang tersisa memilih jawaban ragu-ragu. Itu berarti sebanyak 90 responden setuju atas pernyataan di atas. Responden menyadari bahwa ketika menggunakan bahasa Indonesia di dalam kelas, mereka merasa menunjukkan kepribadian yang baik. Berdasarkan data di atas, maka diperoleh hasil yang positif dari pernyataan ke-19. Tabel 4.23 Anda merasa sedih jika ada teman yang tidak mau berkata santun dalam berkomunikasi No. Jawaban Frekuensi Persentase 20 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 8 15 16 1 - 20 37.5 40 2.5 - Jumlah 40 100 Data di atas menunjukkan responden yang setuju dengan pernyataan di atas sebesar 37.5 dan 20 sangat setuju. Sementara itu jawaban ragu-ragu dipilih responden sebanyak 40, dan 2.5 responden memilih tidak setuju. Maka dari data tersebut dapat diketahui bahwa 57.5 responden merasa sedih jika ada teman yang tidak berkata santun dalam berkomunikasi. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh jawaban positif atas pernyataan ke-20.

C. Analisis Data

Tabel 4.24 Keseluruhan Data No. Pernyataan SS S RR TS STS 1 Jika berbicara dengan orang yang lebih tua, Anda menggunakana bahasa Indonesia yang baik 6 17 16 1 - 2 Jika berbicara dengan guru di sekolah, Anda menggunakan bahasa Indonesia yang benar 17 20 2 1 - 3 Anda memperhatikan pola kalimat ketika menulis 6 16 17 1 - 4 Anda menggunakan bahasa Indonesia yang benar dalam proses belajar di kelas 10 16 13 1 - 5 Anda lebih sering menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan teman 1 13 14 11 1 6 Sekolah harus menetapkan memamakai Bahasa Indonesia dalam percakapan di lingkungan sekolah 10 14 11 5 - No. Pernyataan SS S RR TS STS 7 Berbahasa Indonesia yang baik di sekolah merupakan hal yang penting 16 20 4 - - 8 Anda suka membaca buku berbahasa Indonesia 9 16 14 1 - 9 Dalam berkomunikasi di jejaring sosial, anda lebih sering menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah daripada bahasa Indonesia 4 15 19 1 1 10 Sebagai putra-putri Indonesia, Anda merasa memiliki Bahasa Indonesia 17 21 2 - - 11 Anda lebih senang belajar bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia 1 4 3 19 13 12 Anda takut jika Bahasa Indonesia dimiliki oleh bangsa lain 15 13 4 6 2 13 Anda sering menonton film berbahasa Indonesia 15 22 1 2 - 14 Anda suka jika ada orang asing berbahasa Indonesia 15 22 1 2 - 15 Anda lebih sering mendengarkan lagu berbahasa Indonesia daripada lagu berbahaa Inggris 4 6 25 5 - 16 Saya merasa percaya diri jika berbahasa Indonesia yang baik 9 11 16 4 - No. Pernyataan SS S RR TS STS 17 Berbahasa Indonesia lebih baik tidak dilakukan di luar lingkungan sekolah tempat bermain, tempat wisata, kantin, dll. 6 3 13 17 1 18 Anda senang belajar bahasa Indonesia karena mudah menurut Anda bahasa Indonesia dipelajari 7 21 12 - - 19 Berbahasa Indonesia di kelas menunjukkan kepribadian yang baik 11 25 4 - - 20 Anda merasa sedih jika ada teman yang tidak mau berkata santun dalam berkomunikasi 8 15 16 1 - Jumlah 187 310 120 78 18 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sikap bahasa siswa MTs. Al-Falah terhadap bahasa Indonesia terbagi kepada ciri-ciri sikap bahasa menurut Garvin dan Mathiot adalah sebagai berikut:

1. Ciri-ciri Sikap Bahasa

a Kesetiaan Bahasa Apabila responden mempertahankan bahasanya, yakni bahasa Indonesia dan mencegah adanya pengaruh bahasa lain, maka responden memiliki kesetiaan terhadap bahasa Indonesia. Dari 40 responden, sebanyak 26 responden dengan rincian 10 responden sangat setuju dan 16 responden setuju, mengaku menggunakan bahasa Indonesia dalam proses belajar di kelas. Kemudian 13 responden yang memilih jawaban ragu-ragu. Menurut pengamatan saya, responden yang terkadang menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan belajar di kelas karena unsur ketidasengajaan. Pengaruh lingkungan di luar sekolah membuat bahasa daerah terbawa dalam situasi belajar yang formal. Mereka mengakui bahwa tanpa disadari menggunakan kedua bahasa tersebut dalam proses belajar di dalam kelas. Hasil wawancara guru menyatakan bahwa siswa terkadang menggunakan bahasa Betawi, di sekolah ini lebih banyak siswa berlatar belakang budaya Betawi, meskipun ada beberapa siswa yang berasal dari suku Sunda, Jawa, dan Sumatra. Penggunaan bahasa Betawi di rumah karena pengaruh lingkungan rumah dan bermain. Begitupun siswa yang berlatar belakang suku selain Betawi. Umumnya siswa tersebut sudah tinggal di Jakarta sejak kecil. Mereka sudah lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Betawi daripada budaya orangtuanya. Pada saat di luar jam belajar, siswa lebih sering menggunakan bahasa sehari-hari karena lebih komunikatif dan situasinya tidak resmi. 1 Pada pernyataan responden lebih sering menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi dengan teman, diperoleh jawaban yang seimbang antara setuju dan ragu-ragu. Jawaban tersebut adalah sebanyak 14 responden memilih setuju dan 14 responden memilih ragu-ragu, sementara itu sisanya sebanyak 12 responden memilih tidak setuju. Responden yang merasa setuju dalam berkomunikasi dengan teman cenderung menggunakan bahasa Betawi, karena di sekolah lebih banyak teman-teman dengan latar belakang masyarakat Betawi. Mereka lebih merasa dekat jika menggunakan bahasa Betawi yang sudah dikuasainya. Selain itu, dengan menggunakan bahasa keseharian juga menjadikan suasan lebih santai. Akan tetapi, ketika dalam kegiatan belajar, siswa tetap menggunakan bahasa Indonesia. Kemudian responden yang menjawab ragu-ragu memberikan 1 Wawancara dengan guru bahasa Indonesia MTs. Al-Falah Jakarta, pada tanggal 06 Oktober 2016, di ruang guru lokal 4. alasan bahwa dalam berkomunikasi di luar kelas dengan teman- teman terjadi begitu saja. Terkadang mereka melihat keadaan lawan tuturnya. Namun begitu mereka tetap berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan teman. Hasil wawancara guru menunjukkan bahwa siswa menggunakan bahasa Indonesia dan memperhatikan kaidah bahasa dengan temannya ketika diskusi kelompok. Namun pada saat situasi nonformal atau di luar jam belajar, siswa kurang memperhatikan kaidah bahasa. 2 Ketika berkomunikasi di jejaring sosial sebanyak 19 responden, dengan rincian 4 responden sangat setuju dan 15 responden setuju memberikan jawaban bahwa mereka lebih sering menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah daripada bahasa Indonesia. Sementara itu, terdapat 19 responden lainnya menjawab ragu-ragu. Hal tersebut menunjukkan adanya keseimbangan jawaban antara setuju dengan ragu-ragu. Responden yang memberikan jawaban setuju memberikan alasan jika menggunakan bahasa Indonesia di jejaring sosial akan terkesan kaku. Sementara itu, responden yang memilih jawaban ragu-ragu menjelaskan bahwa baik bahasa daerah, bahasa asing, dan bahasa Indonesia mereka gunakan dalam berkomunikasi di jejaring sosial, tergantung apa yang ingin disampaikan. Penggunaan bahasa asing di media sosial diakui responden sebagai media untuk melatih kemampuan berbahasa asing, agar apa yang telah dipelajari tidak mudah lupa. Kemudian responden yang menjawab tidak setuju menyatakan bahwa sebagai bangsa Indonesia harus bangga dan mau menggunakan bahasa Indonesia di media sosial, hal itu akan membuat bahasa Indonesia semakin terkenal di kancah dunia. 2 Wawancara dengan guru bahasa Indonesia MTs. Al-Falah Jakarta, pada tanggal 06 Oktober 2016, di ruang guru lokal 4.