Identifikasi Masalah Sikap Bahasa Indonesia Siswa MTs Al-Falah Jakarta

merupakan tingkah laku. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap individu. Lange yang dikutip oleh Azwar mengungkapkan istilah “sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata melainkan mencakup pula aspek respons fisik”. 5 Kemudian sejalan dengan pendapat di atas, Umar siregar dkk. menerangkan bahwa “sikap seseorang terhadap suatu obejek atau suatu tindakan dapat diperhitungkan dari sekumpulan kepercayaan yang bersifat evaluatif yang dapat dilihat terhadap objek atau tindakan tersebut”. 6 Pendapat tersebut menguatkan definisi sikap sebelumnya, bahwa terdapat adanya aspek respons fisik berupa tindakan atau tingkah laku pada diri individu. Dalam pandangan tersebut sikap tidak hanya mengandung aspek mental saja. Terdapat dua aspek yang sama-sama saling melengkapi. Adanya aspek behavioral atau tingkah laku merupakan wujud dari aspek mental yang sebelumnya ada dalam diri individu. “Sikap diperlukan untuk memperoleh pengetahuan tentang apa yang ada di sekeliling kita, untuk memakainya sebagai alat yang mendatangkan manfaat bagi kita, dan sekaligus untuk mempertahankan diri kita dari hal-hal yang tidak diinginkan”. 7 Seseorang yang mempunyai sikap cenderung memiliki pengetahuan tentang suatu objek. Pengetahuan tersebut menjadi alat yang mendatangkan manfaat, maksudnya adalah ia tahu bagaimana harus bertindak untuk menghindari hal-hal negatif yang mungkin akan terjadi. Dari beberapa pengertian di atas mengenai sikap, dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan keadaan mental yang disertai keyakinan dan perasaan mengenai objek tertentu secara terus menerus sehingga menimbulkan tingkah laku atau perbuatan terhadap objek. 5 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015, h. 4. 6 Bahren Umar Siregar, dkk, Pemertahanan Bahasa dan Sikap Bahasa, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998, h. 87. 7 Basuki Suhardi, Sikap Bahasa, Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1996, h. 33. Terkait dengan adanya aspek tindakan atau perilaku, Azwar memberikan penjelasan bahwa terdapat tiga postulat yang menyangkut konsistensi antara sikap dengan perilaku. Postulat yang pertama mengasumsikan adanya hubungan langsung antara sikap dan perilaku. Hal tersebut dapat dilihat pada pola perilaku individu yang memiliki sikap ekstrim. Postulat kedua mengasumsikan bahwa sikap dan perilaku tidak mempunya hubungan yang konsisten. Sementara itu, postulat yang ketiga mengasumsikan bahwa hubungan antara sikap dan perilaku sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional tertentu. Di antara faktor-faktor situasional adalah norma-peranan, kelompok, dan kebudayaan. 8

B. Bahasa

Harimurti dalam Hidayat memberikan penjelasan bahwa “bahasa sebagai sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri”. 9 Arbitrer artinya mana suka. Bahasa mempunyai sifat manasuka. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian bahasa ke dalam tiga batasan, yaitu yang pertama sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat arbitrer dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Kedua, bahasa adalah perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa. Ketiga, bahasa adalah sebagai percakapan yang baik: sopan santun, tingkah laku yang benar. 10 Bahasa dipahami sebagai alat komunikasi antar makhluk sosial. Sistem lambang bunyi dalam bahasa mengarah pada lisan dan tulisan. Jadi, bahasa bukan hanya terkait bahasa lisan, namun juga bahasa tulisan. Sistem dalam bahasa dipengaruhi oleh pengulangan peristiwa yang sama. Sifatnya yang arbitrer membuat bahasa suatu bangsa berbeda dengan bangsa yang lainnya. Bahasa juga berada dalam sebuah kesepakatan para pemakainya. Adanya kesepakatan dalam bahasa 8 Ibid., h. 16-17. 9 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h. 22. 10 Ibid.