25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jakarta yang berlokasi di Jalan Masjid An-Nur Grogol Utara, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Januari sampai November 2016 dari mulai observasi sampai selesai untuk pengumpulan
data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini. Adapun pengumpulan data dilakukan sejak 01 Maret 2016 sampai 06 Oktober
2016.
B. Metode Penelitian
“Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan
perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.”
1
“Sementara itu, definisi lainnya dikemukakan bahwa penelitian kualitatif memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan
memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.”
2
Penelitian deskriptif kualitatif memungkinkan menggunakan populasi yang luas. Karena keluasan populasi maka
penelitian akan menggunakan sampel. Kaitannya dengan penelitian ini, penggunaan metode deskriptif kualititatif dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sikap bahasa siswa MTs. Al- Falah Jakarta terhadap bahasa Indonesia.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualititatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya 2011, h. 6.
2
Ibid., h.5.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Al-Falah Jakarta.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
3
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Al-Falah Jakarta yang berjumlah 392 Siswa.
2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.”
4
“Dalam penelitian bahasa sampel yang besar tidak diperlukan, karena perilaku linguistik cenderung lebih homogen
dibandingkan dengan perilaku-perilaku yang lain.”
5
Terdapat metode sampling yang digunakan dalam sebuah penelitian. Dalam metode ini peneliti menggunakan metode
penarikan random sampling yang berarti pengambilan anggota sampel yang dilakukan secara acak. Sampel yang diambil adalah
siswa kelas 7, 8, dan 9 MTs. Al-Falah Jakarta. Adapun kelas yang dijadikan sampel adalah kelas 7C, 8B, dan 9A.
Arikunto menjelaskan bahwa jika jumlah subjek melebihi jumlah 100, maka dapat diambil antara 10-15 sampel.
6
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengambil jumlah
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 117.
4
Ibid.
5
Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h.234.
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h.134.