Guru dan Tenaga Kependidikan

Dalam proses wawancara yang dilakukan oleh penulis, pertanyaan ditujukan kepada guru bidang studi bahasa Indonesia dan wali kelas. Guru bidang studi bahasa Indonesia adalah orang yang paling mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Wali kelas adalah guru yang paling dekat dengan siswa dan mengetahui keadaannya. Wawancara tersebut dapat mendukung data yang diperoleh dari angket mengenai sikap bahasa siswa MTs. Al-Falah. Kemudian, wawancara siswa juga dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui angket. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil jawaban responden mengenai sikap bahasa sebagai berikut: Tabel 4.4 Jika berbicara dengan orang yang lebih tua, Anda menggunakana bahasa Indonesia yang baik No. Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 6 17 16 1 - 15 42.5 40 2.5 - Jumlah 40 100 Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa responden menggunakan bahasa Indonesia yang benar ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Hasil angket responden menunjukkan jawaban setuju sebanyak 42.5 dan sangat setuju sebanyak 15. Sementara itu, responden yang memilih jawaban ragu-ragu sebanyak 40 dan tidak setuju hanya 2.5 atau satu responden. Responden yang menjawab ragu-ragu mengakui bahwa dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia tetapi juga bahasa daerah yaitu Betawi. Kemudian responden yang menjawab tidak setuju merasa bahwa bahasa Indonesia sulit dan terkesan kaku dibandingkan dengan bahasa daerah. Bersumber pada persentase jawaban yang dipilih responden, maka data tersebut menunjukkan jawaban positif yakni banyak responden yang menggunakan bahasa Indonesia yang benar ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Tabel 4.5 Jika berbicara dengan guru di sekolah, anda menggunakan bahasa Indonesia No. Jawaban Frekuensi Persentase 2 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 17 20 2 1 - 42.5 50 5 2.5 - Jumlah 40 100 Berlandaskan data di atas dapat diketahui bahwa pada saat berkomunikasi dengan guru di sekolah, responden menggunakan bahasa Indonesia. Sebanyak 92.5 responden menyatakan persetujuannya dengan pernyataan di atas. Namun begitu masih ada responden yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan guru. Sebanyak 5 menyatakan ragu-ragu yang berarti responden kadang menggunakan bahasa Indonesia dan juga menggunakan bahasa lain seperti bahasa daerah yaitu Betawi. Sementara itu, sebanyak 2.5 menjawab tidak setuju yang berarti responden memang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan guru di sekolah. Hasil pernyataan ke-2 di atas memperoleh jawaban positif. Tabel 4.6 Anda memperhatikan pola kalimat ketika menulis No. Jawaban Frekuensi Persentase 3 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 6 16 17 1 - 15 40 42.5 2.5 - Jumlah 40 100 Sebanyak 55 dari jumlah 40 responden menyatakan jawaban setuju atas pernyataan bahwa responden memperhatikan pola kalimat dalam menulis. Jumlah persentase tersebut merupakan jumlah dari pilihan jawaban sangat setuju 15 dan setuju 40. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden merasa bahwa memperhatikan pola kalimat dalam menulis adalah salah satu terciptanya tulisan yang baik. Sementara itu jawaban ragu-ragu diperoleh sebesar 42.5. Responden yang memilih jawaban ragu-ragu merasa dalam menulis terkadang memperhatikan pola kalimat namun terkadang tidak. Kemudian 2.5 responden memilih tidak setuju. Responden merasa bahwa tidak menguasai cara-cara penulisan bahasa Indonesia yang baik. Hasil pernyataan ke-3 menunjukkan sikap positif. Tabel 4.7 Anda menggunakan bahasa Indonesia dalam proses belajar di kelas No. Jawaban Frekuensi Persentase 4 Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju 10 16 13 1 25 40 32.5 2.5