terhadap objek sikap. Akhirnya keyakinan dan perasaan itu diikuti oleh kehendak untuk bertindak yang merupakan komponen konatif.
38
Dalam kaitannya dengan sikap bahasa yakni komponen kognitif akan menghasilkan keyakinan seseorang terhadap suatu bahasa, apakah
itu baik atau buruk. Setelah itu komponen afektif muncul sebagai respon dari kognitif yang berupa perasaan senang atau tidak senang
terhadap suatu bahasa. Kemudian pada komponen konatif jika seseorang memiliki sikap positif terhadap bahasanya, ia akan cenderung
menunjukkan bahwa ia bisa menggunakan bahasanya dengan baik. Tidak jauh berbeda dari tiga komponen di atas, Sugiyono
memperluas komponen tersebut menjadi empat komponen, yaitu 1 kemampuan berbahasa, berkaitan dengan kemampuan atau kemahiran
berbahasa yang dimiliki atau diakui oleh responden; 2 impresi atau kesan, berkaitan dengan penilaian terhadap bahasa dan fakta
kebahasaan; 3 penggunaan bahasa, berkaitan dengan penggunaan bahasa di ranah-ranah tertentu dengan tujuan dan frekuensi yang
tertentu pula; dan 4 transmisi bahasa, berkaitan dengan keinginan dan tindakan responden untuk menyebarluaskan dan mengajarkan bahasa
kepada orang lain dengan berbagai motif dan tujuan.
39
D. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian terdahulu mengenai sikap bahasa, adalah: Pada tahun 2013, Afrita Sidabariba membuat jurnal yang berjudul “Sikap
Bahasa Siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Terhadap Bahasa Indonesia”. Penelitian tersebut
bertujuan untuk menentukan sikap bahasa siswa di SMP 2 Simanindo Simarmata, kecamatan Simanindo kabupaten Samosir terhadap bahasa
Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa di SMP 2 Simanindo
38
Rokhman, Op. Cit., h. 44-45.
39
Sugiyono, Loc., Cit.
Kabupaten Simarmata Kecamatan Simanindo Samosir, sebanyak 60 siswa. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa sikap bahasa siswa SMP
2 Simanindon adalah positif. Hasil tersebut dijelaskan dari jawaban siswa mengenai angket sebagai teknik pengumpulan data. Angket dibuat
berdasarkan faktor yang mempengaruhi sikap bahasa, yakni: 1 Latar belakang sosial-ekonomi, pendidikan dan pekerjaan, 2 emigrasi, dan 3
identitas etnik. Hasil 92,5 menunjukkan sikap positif dan hanya 3 pertanyaanpernyataan yang menunjukkan sikap negatif 7,5.
40
Pada tahun yang sama yakni 2013, K. Devi Kalvika Anggria Wardani, M. Gosong, dan G. Artawan dari pasca sarjana Universitas
Pendidikan Ganesha membuat jurnal mengenai sikap bahasa dengan judul “Sikap Bahasa Siswa Terhadap Bahasa Indonesia: Studi Kasus Di SMA
Negeri 1 Singaraja”. Penelitian tersebut mendeskripsikan sikap bahasa yang dimiliki siswa terhadap bahasa Indonesia yang dilihat dari tiga aspek,
yakni konatif, afektif, dan kognitif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, samaran terbanding, angket, dan wawancara.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Singaraja dibagi menjadi 3
aspek, konatif: berada pada kategori negatif, afektif: berada pada kategori positif, dan kognitif: berada pada kategori netral. Kemudian terdapat 2
faktor yang menyebabkan kecenderungan sikap bahasa, yakni faktor eksternal dan faktor internal.
41
Tahun 2015 N.W. Wistari, I N Suandi, dan I Wyn. Wendra dari Universitas Pendidikan Ganesha membuat jurnal dengan judul “Sikap
Bahasa Siswa Program Cambridge Dyatmika School Terhadap Bahasa Indonesia”. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
angket, dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik
40
Afrita Sidabariba, Sikap Bahasa Siswa SMPN 2 Simanindo di Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Terhadap Bahasa Indonesia, Portal Garuda, Vol: 3, 2013.
41
K. Devi Kalfika Anggria Wardani dkk, Sikap Bahasa Siswa Terhadap Bahasa Indonesia: Studi Kasus di SMA Negeri 1 Singaraja, e-Journal Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol: 2, 2013.
deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian mendeskripsikan sikap bahasa merujuk pada empat aspek yakni konatif, afektif, kognitif, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi sikap bahasa siswa program Cambridge Dyatmika School. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan negatif pada
aspek konatif, positif pada aspek afektif, positif pada aspek kognitif, dan faktor yang disebabkan negatifnya aspek konatif adalah kurangnya
pemahaman siswa terhadap kosakata, faktor aspek konatif disebabkan oleh emosional siswa untuk mempertahankan bahasa Indonesia, dan faktor
kognitif siswa disebabkan oleh faktor lingkungan dan rasa percaya diri siswa.
42
Berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan pada tiga penelitian di atas, penelitian ini mempunya persamaan yakni mendeskripsikan sikap
bahasa siswa. Metode yang digunakan sama dengan penelitian pertama dan kedua, yakni deskriptif kualitatif. Pada jurnal yang pertama hanya
dilakukan teknik pengumpulan data berupa angket. Jurnal yang kedua menggunakan teknik observasi, samaran terbanding, angket, dan
wawancara. Kemudian pada jurnal yang ketiga menggunakan teknik observasi, angket, dan wawancara. Berbeda dengan jurnal pertama dan
kedua, penelitian ini menggunakan teknik observasi, angket, dan wawancara untuk mengumpulkan data terkait dengan sikap bahasa.
Perbedaan selanjutnya adalah terdapat pada teori yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Garvin dan Mathiot yang
menjelaskan terdapat tiga ciri sikap bahasa, yaitu 1 kesetiaan bahasa 2 kebanggaan bahasa 3 kesadaran akan adanya norma bahasa.
42
Wistari, N. W. Dkk., Sikap Bahasa Siswa Program Cambridge Dyatmika School Terhadap Bahasa Indonesia, e-Journal JJPBS Universitas Pendidikan Ganesha, Vol: 3, 2015.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Falah Jakarta yang berlokasi di Jalan Masjid An-Nur Grogol Utara, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Januari sampai November 2016 dari mulai observasi sampai selesai untuk pengumpulan
data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini. Adapun pengumpulan data dilakukan sejak 01 Maret 2016 sampai 06 Oktober
2016.
B. Metode Penelitian
“Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan
perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.”
1
“Sementara itu, definisi lainnya dikemukakan bahwa penelitian kualitatif memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan
memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.”
2
Penelitian deskriptif kualitatif memungkinkan menggunakan populasi yang luas. Karena keluasan populasi maka
penelitian akan menggunakan sampel. Kaitannya dengan penelitian ini, penggunaan metode deskriptif kualititatif dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sikap bahasa siswa MTs. Al- Falah Jakarta terhadap bahasa Indonesia.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualititatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya 2011, h. 6.
2
Ibid., h.5.