Penelitian yang Relevan Sikap Bahasa Indonesia Siswa MTs Al-Falah Jakarta

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Al-Falah Jakarta. 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs. Al-Falah Jakarta yang berjumlah 392 Siswa. 2. Sampel “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.” 4 “Dalam penelitian bahasa sampel yang besar tidak diperlukan, karena perilaku linguistik cenderung lebih homogen dibandingkan dengan perilaku-perilaku yang lain.” 5 Terdapat metode sampling yang digunakan dalam sebuah penelitian. Dalam metode ini peneliti menggunakan metode penarikan random sampling yang berarti pengambilan anggota sampel yang dilakukan secara acak. Sampel yang diambil adalah siswa kelas 7, 8, dan 9 MTs. Al-Falah Jakarta. Adapun kelas yang dijadikan sampel adalah kelas 7C, 8B, dan 9A. Arikunto menjelaskan bahwa jika jumlah subjek melebihi jumlah 100, maka dapat diambil antara 10-15 sampel. 6 Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengambil jumlah 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 117. 4 Ibid. 5 Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h.234. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h.134. sampel sebesar 10 dari keseluruhan jumlah populasi yang dibulatkan menjadi 40 sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bermacam-macam jenisnya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengamatan Observasi Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperanserta dan yang tidak berperanserta. Pada pengamatan tanpa peran serta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Pengamatan berperan serta melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. 7 Dalam penelitian ini, penulis menjadi pengamat tanpa peran serta. Penulis hanya melakukan satu fungsi yakni hanya mengamati, tidak menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. 2. Kuesioner Angket “Kuesioner ialah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirim kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung.” 8 Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar pernyataan, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban terhadap pernyataan tersebut. Terdapat lima jawaban yang tersedia untuk masing-masing pernyataan, apakah sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah siswa MTs. Al-Falah Jakarta kelas 7A, 8A, dan 9B semesterganjil pada tahun pelajaran 2016-2017. 7 Moleong, op. cit., h. 176. 8 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011, h. 57. 3. Wawancara “Wawancara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.” 9 Wawancara bisa dilakukan baik dengan cara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan wawancara dengan cara langsung. Peneliti mengambil data wawancara pada siswa dan guru. Untuk siswa tidak semua sampel yang peneliti wawancarai. Peneliti hanya mewawancarai sembilan siswa yang diambil secara random. Kemudian siswa juga diminta untuk memberikan opini mengenai bahasa Indonesia. Sementara itu, guru yang peneliti wawancarai adalah guru bidang studi bahasa Indonesia dan wali kelas dari ketiga kelas yang peneliti jadikan sampel.

E. Instrumen Penelitian

Angka pada instrumen di bawa ini menunjukkan penomoran pada pernyataan yang peneliti buat dalam angket. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket Siswa 9 Ibid.,h. 126. No. Dimensi Instrumen Jumlah 1. Kesetiaan bahasa 4,5,9,12,13,15 6 2. Kebanggaan bahasa 6,7, 8, 10,14,16 6 3. Kesadaran norma bahasa 1, 2, 17, 19, 20 5 4. Sistem internal bahasa 3, 11, 18 3 Jumlah 20

F. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah data angket yang telah penulis berikan kepada responden, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Editing, setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan oleh

peneliti, peneliti segera meneliti kelengkapan data pengisian angket. bila ada jawaban yang tidak dijawab, penulis menghubungi yang bersangkutan untuk disempurnakan jawabannya agar angket tersebut sah. 2. Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macam-macamnya. Dalam penelitian ini ada 5 macam alternatif jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. 3. Skoring, skala yang digunakan dalam variabel sikap bahasa siswa terhadap bahasa Indonesia dengan menggunakan skala Likert. Penskoran atau kuesioner skala yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan pada alternatif jawaban, yakni: a. Sangat setuju : 5 b. Setuju : 4 c. Ragu : 3 d. Tidak setuju : 2 e. Tidak setuju : 1

G. Teknik Analisis Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, penulis mengambil perhitungan statistik dalam bentuk persentase. Setiap data ditabulasikan dalam bentuk frekuensi setelah itu dipersentasekan. Dari persentase masing-masing pernyataan, akan diketahui kecenderungan dari setiap jawaban. Maka penulis melakukan teknik analisis data dengan rumus sebagai berikut: