Analisis warna, Metode Hunter Hutching, 1999
kadar mineral yang terkandung dalam beras. Mineral-mineral yang terkandung dalam abu terdapat dalam bentuk garam oksida, sulfat, fosfat, nitrat dan klorida
Miller, 1998. Indrasari et al pada tahun 2006 mempublikasikan terdapat enam belas macam mineral yang terkandung dalam beras antara lain besi Fe, mangan
Mn, tembaga Cu, seng Zn, kalsium Ca, Magnesium Mg, Natrium Na, Kalium K, Posfor P, dan Sulfur S.
Nilai kadar mineral beras yang diteliti berkisar antara 1.1 bk hingga 2.2 bk Tabel 3. Kadar mineral tertinggi adalah beras are ndota dan terendah beras
jowo melik. Nilai kadar mineral ini jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai kadar mineral pada beras putih varietas IR 64 sebagai pembanding sebesar
0.4bk, hal ini memperkuat dugaan bahwa beras merah dan hitam mengandung lebih banyak mineral apabila dibandingkan dengan beras putih. Kadar mineral
secara keseluruhan dipengaruhi oleh derajat penyosohan dan kandungan unsur hara dalam tanah. Distribusi kadar mineral dalam beras pecah kulit adalah 51
dalam dedak, 10 dalam lembaga, 11 dalam bekatul dan 28 dalam beras giling Indrasari, 2006. Sehingga proses penyosohan adalah proses yang paling
berpengaruh terhadap rendahnya kandungan mineral pada beras giling. Derajat sosoh yang tinggi menyebabkan kandungan mineral semakin rendah dan juga
kandungan senyawa lain yang bermanfaat untuk tubuh juga hilang. Kadar protein beras berkisar antara 8.4 bk hingga 10,5 bk. Hasil ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lalel et al pada tahun 2009 yang berkisar antara 8.29 bk hingga 9.89 bk. Kadar protein tertinggi adalah beras
raja hitam dan terendah adalah beras are ndota. Kadar protein terendah ini tidak berbeda nyata apabila dibandingkan dengan beras putih IR 64. Hal ini
menunjukkan adanya kemungkinan kesamaan metabolisme protein yang ada pada beras merah dan beras putih terutama varietas are ndota dan IR 64. Salah satu hal
yang berpengaruh terhadap kadar protein adalah kandungan unsur nitrogen tanah, dimana beras yang tumbuh pada tanah yang kaya akan unsur N akan cenderung
memiliki kadar protein yang tinggi Juliano, 1972. Lemak adalah suatu golongan senyawa yang bersifat tidak larut air, namun
larut dalam pelarut organik. Seperti halnya protein, lemak banyak terdapat pada lapisan aleuron yang menempel pada endosperm. Komposisi lemak yang terdapat