Uji Kuantitatif Flavonoid Shen et al, 2009 : Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Nikolova dan Dzhurmanski, 2009.
metanol merupakan pelarut yang terbaik dalam mengekstrak senyawa-senyawa yang memberikan aktivitas antioksidan.
Tabel 4 Hasil rerata rendemen dan aktivitas antioksidan berbagai pelarut No
Jenis Ekstrak Rendemen
Aktivitas Antioksidan IC
50
µgml 1
Air 2.4
a
1827.4
a
2 Etanol
4.4
a
223.8
b
3 Metanol
4.2
a
208.8
b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata pada =0.05
Kemampuan senyawa fenol terekstrak dan aktivitas antioksidannya pada ekstrak kasar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain polaritas, pH
pelarut, lama waktu ekstraksi dan suhu eksraksi, sesuai dengan struktur senyawa fenol yang terdapat didalamnya Perez-jimenezsaura-calixto, 2006; Sun Ho,
2005. Variasi pH dan penggunaan jenis asam juga mempengaruhi kemampuan senyawa fenol terekstrak dan aktivitas antioksidannya Kapasadikalidis et al,
2006. Penelitian lanjutan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan
asam lemah asam asetat dan asam kuat HCl terhadap rendemen ekstrak dan aktivitasnya. Hasil rendemen ekstrak tertinggi didapat pada pelarut metanol asam
kuat kemudian pelarut metanol asam asetat dan metanol tanpa penambahan asam. Tingginya rendemen pelarut metanol HCl dimungkinkan karena adanya co-
ekstraksi dari senyawa non fenol seperti gula, asam organik dan protein. Hasil aktivitas antioksidan ini berkorelasi negatif terhadap hasil rendemen ekstrak dan
membuktikan adanya co-ekstraksi dari senyawa lain yang tidak memberikan aktivitas antioksidan Tabel 5.
Tabel 5 Hasil rerata rendemen dan aktivitas antioksidan pelarut metanol dan metanol asam.
No Jenis Ekstrak
Rendemen Aktivias Antioksidan
IC
50
µgml 1 Metanol
3.4
a
185.5
a
2 Metanol asam asetat 3.8
a
277.2
ab
3 Methanol HCl 5.9
b
408.6
b
Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata pada =0.05