47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Sumatera Utara
Propinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, yang pada tahun 2010 memiliki 25 kabupaten dan 8 kota, dan terdiri
dari 417 kecamatan, secara keseluruhan Propinsi Sumatera Utara mempunyai 5.744 desakelurahan. Luas daratan Propinsi Sumatera Utara 71.680,68 km²,
Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian propinsi. Perkebunan tersebut dikelola
oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau.
Pesisir Timur merupakan wilayah di dalam propinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap
daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir Timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Di daerah
tengah propinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan
. Di pegunungan ini ada beberapa dataran tinggi yang merupakan kantong-kantong konsentrasi penduduk.
Daerah di sekitar Danau Toba
dan Pulau Samosir juga menjadi tempat tinggal penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Di pesisir barat
relatif tertinggal dan merupakan titik berat pembangunan sejak pemerintahan Gubernur
Raja Inal Siregar dengan program pembangunannya yang terkenal,
Marsipature Hutana Be disingkat Martabe atau MHB. Pesisir Barat ini biasa
dikenal sebagai daerah Tapanuli
.
Universitas Sumatera Utara
77 Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perkebunan di Indonesia.
Perkebunan di Sumatera Utara telah dibuka sejak penjajahan Belanda. Komoditi hasil perkebunan yang paling penting dari Sumatera Utara saat ini antara lain
kelapa sawit, karet, kopi, coklat dan tembakau. Bahkan di Kota Bremen Jerman Tembakau Deli sangat terkenal.
Luas tanaman karet rakyat di Sumatera Utara selama periode 2007-2010 mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 2,07 persen per tahun. Pada tahun 2009
luas tanaman karet rakyat adalah sebesar 388.017,39 Ha, menjadi 385.879,31 Ha pada tahun 2010. Kabupaten Mandailing Natal, Langkat dan Padang Lawas Utara
merupakan pusat perkebunan karet rakyat di Sumatera Utara. Di ketiga daerah tersebut terbentang seluas 154.917,18 Ha kebun karet, atau sama dengan 40,15
persen dari total luas kebun karet rakyat Sumatera Utara. Sedangkan luas tanam kebun kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara pada
tahun 2010 sebesar 394.656,96 Ha dengan produksi 5.084.166,80 ton Tandan Buah Segar TBS kelapa sawit. Kabupaten Labuhan Batu Utara merupakan
pusat perkebunan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara. Di daerah ini terdapat sebesar 64.144 Ha kebun sawit rakyat atau 16,25 persen dari seluruh perkebunan
kelapa sawit rakyat Sumatera Utara. Produksi kopi Sumatera Utara tahun 2010 adalah sebesar 55.600,05 ton dengan luas lahan 78.709,56 Ha. Kabupaten Dairi
dan Tapanuli Utara merupakan penghasil kopi dari Sumatera Utara. Bahkan kopi Sidikalang sudah dikenal di Pulau Jawa dan Eropa. Di Sumatera Utara terdapat 3
perkebunan besar BUMN dan ratusan perkebunan besar swasta. Sama seperti pada perkebunan rakyat, jenis tanaman perkebunan besar yang ada di Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
78 diantaranya kelapa sawit, karet, coklat, teh, tembakau, dan tebu Sumut Dalam
Angka, 2011.
Tabel 4.1. Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten Tahun 2007-2010
No. Luas Tanaman Ha
Produksi TBS Ton
Kabupaten TBM
TM TTM
JLH
1 Nias
- -
- -
- 2
Mandailing Natal 4.958,67
10.100,50 3,62
15.062,79 170.474,64
3 Tapanuli Selatan
2.091,25 2.889,50
29,50 5.010,25
46.517,88 4
Tapanuli Tengah 1.348,00
1.554,00 13,00
2.915,00 26.980,00
5 Tapanuli Utara
19,50 5,50
14,25 39,25
25,32 6
Toba Samosir 116,50
677,00 10,00
803,60 12.413,00
7 Labuhan Batu
2.287,00 31.190,00
- 33.477,00
428.698,00 8
Asahan 10.925,89
58.904,10 625,48
70.455,47 939.305,91
9 Simalungun
2.402,85 24.944,86
3,10 27.350,81
507.949,41 10
Dairi 59,00
104,00 -
163,00 893,50
11 Karo
240,00 972,00
- 1.212,00
16.120,00 12
Deli Serdang 3.204,70
10.327,15 217,00
13.748,85 158.289,68
13 Langkat
3.625,00 37.621,00
346,00 41.592,00
570.775,60 14
Nias Selatan -
- -
- -
15 Humbang Hasundutan
180,00 182,50
25,00 387,50
352,50 16
Pakpak Barat 534,00
731,60 153,00
1.418,60 1.840,95
17 Samosir
- -
- -
- 18
Serdang Bedagai 2.514,76
9.456,48 -
11.971,24 150.269,71
19 Batubara
1.883,50 8.445,00
419,00 10.747,50
70.876,36 20
Padang Lawas Utara 8.228,00
16.610,00 94,00
24.932,00 261.372,26
21 Padang Lawas
6.554,30 24.802,80
85,00 31.442,10
389.719,60 22
Labuhan Batu Selatan 1.719,00
36.065,00 612,00
37.784,00 507.213,00
23 Labuhan Batu Utara
3.974,00 59.558,00
- 64.1444,00 824.079,50
24 Nias Utara
- -
- -
- 24
Nias Barat -
- -
- -
Total 2010 56.866,02 335.140,99 2.649,95 394.656,96
5.084.166,83 2009
54.430,05 335.117,13 3.174,27 392.721,45 5.088.578,85
2008 58.860,55 318.301,62 2.690,85 379.853,02
5.070.760,73 2007
54.163,00 309.508,50 4.069,63 367.741,13 4.647.609,24
Sumber: Sumatera Utara Dalam Angka, 2011.
Universitas Sumatera Utara
79
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1. Perkembangan Produksi CPO