35 hasil yang meningkat atas skala produksi dan jika
α + β 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi. Pada fungsi produksi Cobb-
Douglas Salvatore, 2006. Berdasarkan penjelasan fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, dapat
dirumuskan bahwa faktor -faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama dalam upaya
mendapatkan cerminan tingkat pendapatan suatu usaha produksi seperti Industri Kecil dan Menengah. Ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja serta modal peralatan
yang merupakan input dalam kegiatan produksi Industri Kecil dan Menengah dapat memberikan beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan yang
mungkin diperoleh.
2.2. Produksi dan Penawaran Total
Penawaran CPO di Sumatera Utara berasal dari produksi hasil perkebunan rakyat yang ada di wilayah Sumatera Utara dan hasil produksi perkebunan kelapa
sawit negara. Dalam rangka penyederhanaan maka penawaran CPO Sumatera Utara digabungkan. Jadi fungsi produksi dapat diformulasikan ke dalam rumus:
Q
S
= f K,L 2.3
dimana: Q
S
= Penawaran produksi CPO K = Kapital
L = Labor
Universitas Sumatera Utara
36 Persamaan tersebut berasal dari turunan dari fungsi keuntungan profit
function berikut:
WL RK
L K
Pf
,
2.4.A
.
R
fk P
K
2.4.B
.
W
fl P
L
2.4.C Oleh sebab itu permintaan K dan L pada laba maksimum masing-masing adalah:
K = K P,W, R 2.5.A
L = L P,W, R 2.5.B
Fungsi produksi di atas dapat berubah sesuai dengan fungsi permintaan input K dan L, sehingga fungsi produksi dirumuskan sebagai berikut:
Q = Q P, W, R 2.6
Total produksi didistribusikan untuk permintaan domestik dan permintaan ekspor, sehingga total produksi Q
T
sama dengan penawaran domestik Q
D
ditambah dengan penawaran ekspor Q
E
, sehingga: Q
T
= Q
D +
Q
E
2.7 Menurut hukum penawaran, peningkatan harga jual [P] akan
meningkatkan produksi [Q], sebaliknya peningkatan tingkat bunga [R] dan biaya tenaga kerja [W] akan menurunkan penawaran produksi [Q], oleh sebab itu fungsi
penawaran domestik dan penawaran ekspor masing-masing adalah: Q
D
= Q
D
P, W, R 2.7.A
Q
E
= Q
E
P, W, R 2.7.B
Universitas Sumatera Utara
37
2.3. Ekspor
Ditinjau dari sudut pengeluaran, ekspor merupakan salah satu faktor terpenting dari Gross Nasional Product GNP, sehingga dengan berubahnya nilai
ekspor maka pendapatan masyarakat secara langsung juga akan mengalami perubahan. Di lain pihak, tingginya ekspor suatu negara akan menyebabkan
perekonomian tersebut akan sangat sensitif terhadap keguncangan-keguncangan atau fluktuasi yang terjadi di pasaran internasional maupun di perekonomian
dunia. Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan
barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara
ke negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu. Fungsi penting komponen ekspor dari perdagangan luar
negeri adalah negara memperoleh keuntungan dan pendapatan nasional naik, yang pada gilirannya menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi. Dengan
tingkat output yang lebih tinggi, lingkaran setan kemiskinan dapat dipatahkan dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan Jhingan, 2006.
Ekspor maupun impor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor impor akan memperbesar kapasitas
konsumsi suatu negara meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial
untuk berbagai produk ekspor. Tanpa produk-produk tersebut, maka negara- negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan
perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam
Universitas Sumatera Utara
38 menjalankan usaha-usaha pembangunan mereka melalui promosi serta penguatan
sektor-sektor ekonomi yang mengandung keunggulan komparatif, baik itu berupa ketersediaan faktor-faktor produksi tertentu dalam jumlah yang melimpah, atau
keunggulan efisiensi alias produktivitas tenaga kerja. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam menganbil keuntungan dari skala ekonomi yang
mereka miliki Todaro dan Smith, 2004. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan pada
umumnya, setiap negara perlu merumuskan dan menerapkan kebijakan-kebijakan internasional yang berorientasi ke luar. Dalam semua kasus, kemandirian yang
didasarkan pada isolasi, baik yang penuh maupun yang hanya sebagian, tetap saja secara ekonomi akan lebih rendah nilainya daripada partisipasi kedalam
perdagangan dunia yang benar-benar bebas tanpa batasan atau hambatan apapun Todaro Smith, 2004.
Dari definisi di atas dapat dilihat peranan ekspor, yaitu: 1. Pasar di seberang lautan memperluas pasar bagi barang-barang tertentu
sebagaimana ditekankan oleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri dapat tumbuh dengan cepat jika industri itu dapat menjual hasilnya di seberang
lautan daripada hanya di pasar dalam negeri yang lebih sempit. 2. Ekspor menciptakan permintaan efektif yang baru, akibatnya permintaan akan
barang-barang di pasar dalam negeri meningkat. Terjadinya persaingan mendorong industri-industri dalam negeri mencari inovasi yang ditujukan
untuk menaikkan produktivitas. 3. Perluasan kegiatan ekspor mempermudah pembangunan, karena industri
tertentu tumbuh tanpa membutuhkan investasi dalam kapital sosial sebanyak
Universitas Sumatera Utara
39 yang dibutuhkannya seandainya barang-barang itu akan dijual di dalam negeri
misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri akibat tingkat pendapatan riil yang rendah atau hubungan transportasi yang belum memadai.
Selain menambah peningkatan produksi barang untuk dikirim ke luar negeri, ekspor juga menambah permintaan dalam negeri, sehingga secara
langsung ekspor memperbesar output industri-industri itu sendiri, dan secara tidak langsung permintaan luar negeri mempengaruhi industri untuk mempergunakan
faktor produksinya, misalnya modal, dan juga menggunakan metode-metode produksi yang lebih murah dan efisien sehingga harga dan mutu dapat bersaing di
pasar perdagangan internasional.
2.4. Karakteristik Ekspor