45 disesuaikan dengan perkiraan inflasi mempengaruhi kemudahan masyarakat
kepada institusi-institusi keuangan penyedia jasa keuangan dan selanjutnya membawa pengaruh signifikan pada tingkat deposito. Oleh sebab itu, tingkat suku
bunga yang semakin tinggi akan meningkatkan mobilisasi dana dalam masyarakat Fry, 1988; Kidwell et al, 1997 dan Mishkin, 2004.
2.7.2. Teori Suku Bunga
Menrurut pandangan Keynesian, salah satu kunci terpenting yang menentukan efektifitas kebijaksanaan moneter adalah tingkat bunga. Kebijakan
moneter tidak berjalan apabila kenaikan likuiditas yang diakibatkan oleh ekspansi money supply
tidak menurunkan tingkat bunga atau penurunan likuiditas tidak menaikkan tingkat bunga. Wealth effect dari kebijakan moneter yang
dikemukakan oleh Keynesian Modern juga bekerja melalui tingkat bunga secara tidak langsung dimana semakin tinggi tingkat bunga maka semakin rendah harga-
harga surat berharga dan sebaliknya. Perubahan-perubahan kesejahteraan atau wealth
sendiri belum tentu mempunyai pengaruh berarti terhadap pengeluaran. Tetapi jika suatu ekspansi kebijakan moneter peningkatan jumlah uang beredar
disertai oleh wealth effect maka tingkat bunga dipastikan turun. Tetapi kaum Monetaris tidak memandang bahwa tingkat suku bunga surat-
surat berharga ini sebagai jalur utama proses transmisi antara perubahan money supply
dan spending. Kaum monetaris mengatakan jika tingkat bunga tidak mengalami perubahan sama sekali, dan menujukkan suatu kebijiakan moneter
yang sangat kuat sebab dianggap seluruh perubahan likuiditas itu dibelanjakan secara langsung kepada barang-barang dan jasa.
Universitas Sumatera Utara
46 Sementara itu Milton Friedman berpendapat bahwa suatu kebijakan
moneter yang ekspansif menaikkan jumlah uang beredar akan menaikkan tingkat bunga, dan sebaliknya kebijakan moneter yang kontraktif mengurangi jumlah
uang beredar akan menurunkan tingkat bunga. Dalam hal ini Friedman menjelaskan bahwa apabila terjadi peningkatan money suply maka pertama-tama
akan menurunkan tingkat bunga, jika kenaikan likuiditas itu dibelanjakan untuk assets keuanganl. Tetapi penurunan tingkat suku bunga itu hanya pada awalnya
saja dan selanjutnya apabila GNP merespon money supply yang seharusnya terjadi menurut kaum monetaris, maka permintaan akan uang money demand
untuk keperluan transaksi juga akan meningkat dan kemudian akan menaikkan tingkat bunga Iswara dan Nopirin, 1986
Namun demikian sebagian kaum monetaris dan keynesian sepakat bahwa, kebijakan moneter yang ekspansif menambah jumlah uang beredar akan
menurunkan tingkat bunga. Masalahnya adalah berapa lama jangka waktu awal tersebut. Tingkat bunga akan naik melampui tingkat ekuilibriumnya
keseimbangan semula, apabila real spending itu sangat sensitive terhadap penurunan tingkat bunga dan inlationary expectation itu sangat luas berdasarkan
atas kenaikan money sipply. Dengan demikian, tingkat bunga itu bisa naik atau bisa juga turun pada beberapa waktu setelah adanya suatu kebijakn moneter yang
ekspansif. Sementara dalam teori kuantitas uang, kaum klasik berpendapat bahwa
tingkat bunga merupakan hasil interaksi antar tabungan S dan Investasi I. Namuin menurut pandangan Keynes bahwa tingkat bunga merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
47 fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh penawaran dan
permintaan akan uang ditentukan dalam pasar uang.
2.8. Peneliti Terdahulu