Uji Normaliatas Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit Definisi Operasional

44 Dalam analisis simultan 2SLS, ada dua tahap yang harus dilakukan, tahap pertama dilakukan analisis regresi OLS untuk setiap persamaan, dengan tujuan menghilangkan korelasi antara variabel dependen dengan error term. Pada tahap ini akan dihasilkan nilai predicted masing-masing persamaan. Nilai predicted dalam hal ini berfungsi sebagai variabel instrumental, yaitu suatu variabel yang menjelaskan variabel dependen sedemikian rupa sehingga menyerupai variabel dependen yang asli namun tidak berkorelasi dengan error term Gujarati, 2007. Tahap pertama analisis 2SLS dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Tahap 1 : Untuk menghilangkan korelasi antara variabel dependen dengan error term , dilakukan regresi pada setiap persamaan.. Sehingga didapat nilai predicted setiap variabel dependen. Tahap 2 : Melakukan regresi pada setiap persamaan dengan menggantikan variabel dependen dengan nilai predicted -nya yang didapat dari tahap 1.

3.4. Uji Normaliatas

Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah error term mendekati distribusi normal atau tidak. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka prosedur pengujian menggunakan statistik t menjadi tidak sah. Uji normalitas error term yang dilakukan adalah uji Jarque-Bera JB-Test yang pengujiannya dilakukan berdasarkan error dan penduga least squares. Prosedur pengujiannya adalah H0 : Error term terdistribusi normal, H1 : Error term tidak terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 45 Jika probability ObsR-squared lebih besar dibandingkan dengan taraf nyata maka error term terdistribusi normal.

3.5. Uji Kesesuaian Test Goodness of Fit

Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode yang tersedia pada program statistik Eviews. Koefisien yang dihasilkan dapat dilihat pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan serta dilihat siginifikansi tiap-tiap variabel yang diteliti yaitu: a. R² koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kekuatan variabel independen dalam menjelaskan variable dependennya. b. Uji simultan uji F digunakan untuk melihat secara bersama sama apakah ada pengaruh signifikan variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai F hitung F tabel, maka H ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependennya. c. Uji parsial uji t, dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Jika nilai t hitung t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel independen ke-i yang dihipotesiskan berpengaruh secara individu terhadap variabel dependennya. Universitas Sumatera Utara 46

3.6. Definisi Operasional

Untuk memberikan batasan penelitian yang memudahkan analisis dan pemahaman variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu diberikan definisi operasional dan indikator sebagai berikut: 1. Total Produksi adalah jumlah keseluruhan produksi CPO Sumatera Utara dari hasil panen per satuan hektar diukur dalam satuan ton. 2. Penawaran domestik adalah seluruh hasil produksi CPO Sumatera Utara yang dipasarkan di dalam negeri dalam satuan ton. 3. Penawaran ekspor adalah seluruh hasil produksi CPO Sumatera Utara yang dipasarkan di luar negeri dalam satuan ton. 4. Harga jual domestik adalah harga CPO yang diperoleh dari Dinas Pertanian Sumatera Utara secara bulanan diukur dalam satuan rupiah. 5. Harga jual ekspor adalah harga ekspor CPO yang dinyatakan dalam satuan USD. 6. Kurs adalah satuan nilai mata uang luar negeri dalam hal ini terhadap dollar Amerika Serikat. 7. Tingkat bunga pinjaman adalah tingkat bunga kredit pada sektor pertanian dalam satuan persen. 8. Upah riil adalah jumlah biaya tenaga kerja berupa uang selama sebulan yang didasarkan pada Upah Minimum Propinsi. Universitas Sumatera Utara 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN