22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep dan Fungsi Produksi
Teori produksi merupakan analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha atau produsen, dalam teknologi tertentu memilih dan
mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu dengan seefisien mungkin. Produksi adalah suatu
proses mengubah input menjadi output, sehingga nilai barang tersebut menjadi bertambah. Penentuan kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi sangatlah penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat efisien dan hasil produksi yang didapat menjadi optimal.
Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian adalah dimiliki oleh seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha
dan sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan
keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah
masing-masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu
barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut Sukirno, 2002. Dalam proses produksi, perusahaan mengubah masukan input yang juga
disebut sebagai faktor produksi factors of production termasuk segala sesuatunya yang harus digunakan perusahaan sebagai bagian dari proses produksi
Universitas Sumatera Utara
34 menjadi keluaran output. Pyndick Salvatore, 2006 menjelaskan bahwa
hubungan antara masukan pada proses produksi dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan keluaran Q yang
dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu. Untuk menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f{K, L} 2.1
Persamaan ini menghubungkan jumlah keluaran dari jumlah kedua masukan yakni modal dan tenaga kerja. Cobb-Douglas adalah salah satu fungsi produksi yang
paling sering digunakan dalam penelitian empiris. Fungsi ini juga meletakkan jumlah hasil produksi sebagai fungsi dari modal capital dengan faktor tenaga
kerja labor. Dengan demikian dapat pula dijelaskan bahwa hasil produksi dengan kuantitas atau jumlah tertentu akan menghasilkan taraf pendapatan
tertentu pula. Secara sederhana fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Q =
K AL
2.2 Di mana Q adalah output, L dan K masing-masing adalah tenaga kerja dan
barang modal. A, α alpha dan β beta adalah parameter-parameter positif yang
dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A, barang teknologi semakin maju. Parameter
α mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen L sementara K dipertahankan konstan. Demikian pula
parameter β, mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen
K sementara L dipertahankan konstan. Jadi, α dan β masing-masing merupakan
elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Jika α + β = 1, maka terdapat
tambahan hasil yang konstan atas skala produksi; jika α + β 1 terdapat tambahan
Universitas Sumatera Utara
35 hasil yang meningkat atas skala produksi dan jika
α + β 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi. Pada fungsi produksi Cobb-
Douglas Salvatore, 2006. Berdasarkan penjelasan fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, dapat
dirumuskan bahwa faktor -faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama dalam upaya
mendapatkan cerminan tingkat pendapatan suatu usaha produksi seperti Industri Kecil dan Menengah. Ini berarti bahwa jumlah tenaga kerja serta modal peralatan
yang merupakan input dalam kegiatan produksi Industri Kecil dan Menengah dapat memberikan beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan yang
mungkin diperoleh.
2.2. Produksi dan Penawaran Total