Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Model dan Prosedur Estimasi

55

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini di Propinsi Sumatera Utara dengan fokus pada pengaruh globalisasi dan produksi CPO di Sumatera Utara. Pemilihan lokasi penelitian di Sumatera Utara karena propinsi ini merupakan salah satu potensi terbesar perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan CPO di Indonesia.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dimulai tahun 1985 sampai tahun 2010 sampel data 26 tahun, melalui pengambilan data ke Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara, Dinas Perkebunan Sumatera Utara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, dan instansi lain yang diperlukan serta terbitan atau publikasi lainnya, yaitu jurnal-jurnal dan hasil penelitian.

3.3. Model dan Prosedur Estimasi

Teknik analisis yang digunakan dalam melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan two stage least square 2SLS. Analisis ini digunakan untuk menguji silmutanitas antara penawaran domestik, penawaran ekspor, serta harga jual pasar domestik sebagai variabel dependen dengan tujuan untuk mengetahui hubungan ketiga variabel tersebut beserta faktor-faktor upah riil, tingkat bunga pinjaman, harga jual ekspor, kurs Universitas Sumatera Utara 41 dan total produksi sebagai variabel independen yang mempengaruhi penawaran domestik, penawaran ekspor, serta harga jual pasar domestik. Secara sistematis persamaan penawaran domestik, penawaran ekspor, serta harga jual pasar domestik dirumuskan sebagai berikut : LOG QD = C1 + C2LOGPD + C3LOGWR + C4LOGR + e 1 3.1 LOG QE = C5 + C6LOGPEK + C7LOGPD + e 2 3.2 LOG PD = C8 + C9 LOGPE + C10 LOGQT + C11 LOGK + e 3 3.3 Dimana QT = QD + QE Keterangan : QD = penawaran domestik ton QE = penawaran ekspor ton QT = total produksi ton PD = harga jual domestik Rp PE = harga jual ekspor US WR = upah riil Rp R = tingkat bunga pinjaman K = nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika RpUS. Universitas Sumatera Utara 42 e1, e2, e3 = error term Berdasarkan ketiga persamaan diatas, dapat dilihat bahwa variabel penawaran domestik QD dan penawaran ekspor QE selain menjadi variabel dependen juga menjadi variabel independen yang diwakili oleh total produksi QT pada persamaan harga jual domestik persamaan 3.3, demikian halnya dengan harga jual domestik selain menjadi variabek dependen juga menjadi variabel independen pada persamaan peawaran domestik persamaan 3.1 dan persamaan penawaran ekspor persamaan 3.2. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa antara penawaran domestik, penawaran ekspor, serta harga jual pasar domestik saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan. Gujarati 2007 mejelaskan bahwa dalam persamaan simultan sangat besar kemungkinan variabel dependen berkorelasi dengan error term, dalam hal ini variabel penawaran domestik dan penawaran ekspor berkorelasi dengan e3 serta variabel harga jual domestik berkorelasi dengan e1 dan e2. Dengan kondisi tersebut makan analisis dengan menggunakan regresi biasa OLS sangat potensial untuk menghasilkan taksiran yang bias dan tidak konsisten. Selanjutnya dikatakan bahwa metode 2SLS lebih tepat digunakan untuk analisis simultan, mengingat dalam analisis ini semua variabel diperhitungkan sebagai suatu sistem secara menyeluruh. Sebelum memasuki tahap analisis 2SLS, setiap persamaan harus memenuhi persyaratan identifikasi. Suatu persamaan dikatakan identified hanya jika persamaan tersebut dinyatakan dalam bentuk statistik unik, dan menghasilkan taksiran parameter yang unik. Menurut Gujarati 2007, untuk memenuhi syarat tersebut maka suatu variabel pada persamaan satu harus tidak konsisten dengan Universitas Sumatera Utara 43 persamaan lain. Dalam ha ini identifikasi persamaan dapat dilakukan dengan memasukkan atau menambah, atau mengeluarkan beberapa variabel independen atau dependen ke dalam persamaan. Kondisi identified dibagi menjadi dua yaitu : exactly identified dan over identified. Penentuan kondisi exactly identified maupun over identified dilakukan dengan rumus sebagai berikut : K-k m-1 : disebut under identification K-k = m-1 : disebut exact identification K-k m-1 : disebut over identification Dimana : K = jumlah variabel independen predetermined dalam model k = jumlah variabel independen predetermined dalam persamaan m = jumlah variabel dependen dalam persamaan. Berdasarkan kriteria di atas maka identifikasi persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Identifikasi Persamaan Model Simultan Persamaan K k m Identifikasi Penawaran domestik 4 2 2 over identified Penawaran ekspor 4 2 2 over identified Harga jual domestik 4 2 2 over identified Hasil identifikasi persamaan penawaran domestik, penawaran ekspor, dan harga jual domestik menunjukkan bahwa masing-masing persamaan over identified . Kondisi ini memenuhi persyaratan identifikasi persamaan simultan 2SLS. Universitas Sumatera Utara 44 Dalam analisis simultan 2SLS, ada dua tahap yang harus dilakukan, tahap pertama dilakukan analisis regresi OLS untuk setiap persamaan, dengan tujuan menghilangkan korelasi antara variabel dependen dengan error term. Pada tahap ini akan dihasilkan nilai predicted masing-masing persamaan. Nilai predicted dalam hal ini berfungsi sebagai variabel instrumental, yaitu suatu variabel yang menjelaskan variabel dependen sedemikian rupa sehingga menyerupai variabel dependen yang asli namun tidak berkorelasi dengan error term Gujarati, 2007. Tahap pertama analisis 2SLS dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Tahap 1 : Untuk menghilangkan korelasi antara variabel dependen dengan error term , dilakukan regresi pada setiap persamaan.. Sehingga didapat nilai predicted setiap variabel dependen. Tahap 2 : Melakukan regresi pada setiap persamaan dengan menggantikan variabel dependen dengan nilai predicted -nya yang didapat dari tahap 1.

3.4. Uji Normaliatas