Pengalaman X3 Tanggungan Keluarga X4

74 pengetahuan mereka akan semakin tinggi. Pengetahuan yang tinggi akan mampu membuat kesadaran dan pola pikir petani untuk segera melakukan peremajaan pada kebun karet mereka akan semakin besar. Namun hasil statistik mengenai pendugaan koefisien dan uji signifikasi menunjukkan hasil yang berlawanan. Pendugaan yang berbeda dapat disebabkan ketidakmampuan model dalam menjelaskan dikarena sebaran data yang tidak terlalu beragam. Perbedaan antara hasil statistik dan pendugaan sementara dikarenakan pada petani responden yang meremajakan dan yang tidak meremajakan tingkat pendidikan yang ditempuh hampir sama. Seperti pada Tabel 8, sebaran pendidikan formal pada tiga kelompok petani responden tidak terlalu menunjukkan perbedaan. Kelompok petani responden yang meremajakan ataupun yang tidak dan belum meremajakan secara umum memiliki pendidikan yang hampir sama. Pada karakteristik petani responden, kelompok petani yang tidak meremajakan memiliki sebaran pendidikan formal yang cukup merata. Sebaran pendidikan yang cukup merata, bahkan ada yang sudah mencapai pendidikan di perguruan tinggi tetap tidak mampu mendorong petani untuk meremajakan kebun karet mereka yang sudah melewati umur ekonomis. Hal ini dikarenakan pola pikir dan kesadaran petani pada daerah penelitian untuk meremajakan memang tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pendidikan yang diterima. Berdasarkan hasil ini, dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan petani belum menjadi terlalu penting untuk diperhatikan dalam keputusan petani untuk melakukan peremajaan.

7.3. Pengalaman X3

Variabel pengalaman memiliki pengaruh positif didalam model regresi logistik biner. Variabel penghasilan utama memiliki nilai koefisien sebesar 0,32134 dan nilai odds ratio sebesar 1,38. Variabel pengalaman memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap peremajaan karet pada selang kepercayaan mencapai 80 persen. Hal ini memberikan implikasi bahwa keputusan petani untuk melakukan peremajaan karet tidak dipengaruhi dari pengalaman petani dalam usahatani karet. Hal ini juga menandakan bahwa upaya atau usaha petani untuk melakukan peremajaan bukanlah usaha yang membutuhkan pengalaman petani yang lama di dalam usahatani karet. Petani yang memiliki 75 pengalaman berapa lama pun dalam bertani karet akan mampu melakukan peremajaan. Hal ini dapat menjadi satu hal yang positif bahwa apabila pemerintah ingin mengadakan sosialisasi ataupun penyuluhan terkait dengan peremajaan karet diharapkan petani pada tingkat pengalaman berapa tahun pun juga mampu menyerap dan melakukan dengan baik.

7.4. Tanggungan Keluarga X4

Faktor jumlah tanggungan keluarga memiliki nilai koefisien sebesar 0,40961 dan nilai odds ratio 1,51. Faktor ini juga tidak tidak memiliki pengaruh yang signifikan di dalam model. P-value 0,521 pada variabel tanggungan keluarga lebih besar daripada nilai α sebesar 20 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah keluarga yang ditanggung oleh petani belum mampu memengaruhi peluang untuk melakukan peremajaan. Penambahan ataupun pengurangan jumlah tanggungan anggota keluarga pada petani tidak akan memengaruhi peluang petani untuk melakukan peremajaan pada taraf nyata sebesar nilai α = 20 persen. Pendugaan awal bagi variabel ini yaitu memiliki pengaruh negatif terhadap petani dalam melakukan peremajaan. Hal ini dikarenakan apabila dipikirkan secara logika maka semakin banyak jumlah anggota keluarga yang masih ditanggung oleh petani maka akan semakin banyak biaya hidup yang akan dikeluarkan oleh petani. Biaya hidup yang semakin banyak akan menjadi salah satu hambatan bagi petani untuk melakukan peremajaan pada kebun karet mereka. Petani akan cenderung untuk menghasilkan uang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka dibandingkan untuk meningkatkan produktivitas dari kebun karet mereka. Petani akan terus menyadap karetnya sampai tidak lagi mengeluarkan getah agar petani tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka. . Hasil yang berebeda atau tidak sesuai dengan harapan sebelumnya dikarenakan ketidakmampuan model menjelaskan secara keseluruhan. Diduga apabila variabel tanggungan berpengaruh signifikan maka akan sesuai dengan yang diharapkan yaitu berpengaruh negatif terhadap peremajaan. Ketidakmampuan model menjelaskan dapat disebabkan beberapa hal, salah satunya jumlah keragaman yang ada pada petani reponden tidak terlalu bisa menjelaskan keadaan yang sebenarnya. 76

7.5. Proporsi Penghasilan Lain X5