Proporsi Penghasilan Lain X5

76

7.5. Proporsi Penghasilan Lain X5

Variabel proporsi penghasilan lain yang dimiliki oleh petani karet memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,05400 dan nilai odds ratio 1,06. Pengaruh variabel penghasilan lain terhadap peremajaan di dalam model yaitu berpengaruh signifikan bahkan sampai α = 5 persen. Hal ini secara statistik dikarenakan P- value 0,048 lebih kecil di bandingkan dengan taraf nyata α = 5 persen. Nilai odds ratio memiliki makna bahwa apabila proporsi penghasilan lain meningkat satu persen dibandingkan sebelumnya maka peluang petani untuk melakukan peremajaan meningkat 1,06 dari semula. Faktor proporsi penghasilan lain yang dimiliki oleh petani memiliki pengaruh yang signifikan salah satunya dikarenakan petani dapat menjadikan penghasilan lain sebagai penghasilan mereka pada saat tanaman karet diremajakan. Apabila proporsi penghasilan lain di luar karet semakin meningkat maka petani akan memiliki kesempatan yang lebih untuk menggunakan penghasilan tersebut untuk melakukan peremajaan. Jika dipikirkan secara logika semakin meningkat penghasilan lain petani maka petani akan semakin mengandalkan penghasilan lain di luar karet tersebut sebagai penghasilan utama mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan Tabel 25, dapat dilihat bahwa persentase petani yang memiliki penghasilan lain lain selain dari hasil kebun karet, baik dari yang meremajakan atau yang tidak meremajakan memiliki jumlah yang hampir sama. Persentase petani responden yang meremajakan yang memiliki penghasilan lain yaitu sebesar 75 persen dari seluruh responden petani yang meremajakan. Petani responden yang tidak meremajakan yang memiliki penghasilan lain memiliki persentase sebesar 53 persen. Hal ini menandakan bahwa petani yang meremajakan, lebih dari setengah jumlah respondennya memiliki penghasilan lain di luar karet. Secara umum dapat ditarik kesimpulan, bahwa petani responden yang meremajakan dan yang tidak meremajakan lebih dari setengahnya memiliki penghasilan lain di luar kebun karet mereka. Hal ini dapat juga menandakan bahwa petani memiliki alternatif ioncome selain dari penghasilan karet. 77 Tabel 25. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Kepemilikan Penghasilan lain Penghasilan lain Meremajakan Tidak Meremajakan n n Memiliki 12 75 9 53 Tidak memiliki 4 25 8 47 Total 16 100 17 100 Dari hasil ini dapat juga disimpulkan bahwa adanya penghasilan lain atau alternatif income pada petani menjadi sangat penting untuk menentukan keputusan petani dalam melakukan peremajaan. Petani yang memiliki alternatif income maka akan lebih mudah untuk melakukan peremajaan karena kekhawatiran mereka terkait dengan hilangnya pendapatan dari karet apabila karet diremajakan dapat diatasi dengan adanya penghasilan lain tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi proporsi atau bagian dari penghasilan lain dibandingkan dengan proporsi atau bagian dari penghasilan karet petani maka petani akan semakin mudah memutuskan melakukan peremajaan. Berdasarkan hasil sebelumnya terkait dengan umur optimum peremajaan, dapat diketahui bahwa petani tidak melakukan peremajaan pada kebun karet mereka hanya berdasarkan dari umur tanaman karet dan produktivitas karet. Adanya penghasilan lain yang dimiliki petani menjadi salah satu faktor penting untuk menentukan keputusan petani melakukan peremajaan karet. Hal ini dapat menandakan bahwa pendapatan petani diluar karet sangat penting dalam terlaksananya peremajaan karet pada petani rakyat.

7.6. Luas Lahan X6