sebagai satu-satunya SLB Negeri yang ada di Kota Medan sesuai dengan judul penelitian.
a. Transmisi
Pelaksanaan Pendidikan Khusus dapat terlaksana dengan baik apabila penyampaian infomasi yang baik yang diinformasikan ke Sekolah-sekolah Luar
Biasa Negeri se-Sumatera Utara dari Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
untuk mengawasi jalannya Pendidikan Khusus di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan yang menjadi cakupan penelitian.
Berkenaan dengan dasar pelaksanaan pendidikan khusus, Ibu Drs. Erni Mulatsih, M.Pd selaku Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus
yang membantu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pendidikan Khusus di Sumatera Utara
khususnya Kota Medan, dalam wawancara mengatakan bahwa dasar hukum nya adalah undang no 20 tahun 2003 pasal 31 ayat 1 setiap warga Negara berhak
mendapatkan pendidikan tanpa perkecualian pada ayat 2 setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Kemudian Education For All EFA dikumandangkan di Unesco tahun 2000 penuntasan EFA tecapai tahun 2015 dan Indonesia termasuk di dalamnya.
Sedangkan perda untuk pendidikan khusus itu belum ada.
Pendapat tersebut juga didukung dari wawancara Bapak Drs. Basrin Siregar, M.Pd selaku Kepala Seksi Pendidikan Luar Biasa ketika ditanya mengenai
pelaksanaan pendidikan khusus bahwa dasar dari pelaksana pendidikan khusus tersebut ialah Undang-Undang Nomor 20 tahun 3003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan. Dasar dari pelaksanaan tersebut
kemudian disosialisasikan kepada SLB-SLB yang ada di Sumatera Utara baik negeri maupun swasta.
Selain itu, Kepala Sekolah SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara, Bapak Saroso, S.Pd, mengenai dasar pelaksanaan pendidikan
khusus yang mengatakan bahwa selain dari Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah yang telah disebutkan tadi ada juga buku-buku yang diterbitkan oleh
Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus PK-PLK yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan pendidikan khusus tersebut
Penyampaian informasi mengenai Pendidikan Khusus seperti halnya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dilakukan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dengan cara mengadakan rapat koordinasi dengan kepala-kepala sekolah SLB se-Sumatera Utara. Dan ada pun yang menjadi
dasar pelaksanaan pendidikan khusus yaitu Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Berkenaan dengan sosialisasi, Ibu Drs. Erni Mulatsih, M.Pd selaku Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Khusus, mengatakan bahwa sosialisasi
atau penyampaian informasi sudah dilakukan tidak hanya ke SLB, tetapi juga ke sekolah-sekolah inklusif yang menampung anak-anak berkebutuhan khusus
tersebut dan harus tahu bahwa anak berkebutuhan khusus itu harus ada pendampingnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh pernyataan dari Bapak
Drs. Basrin Siregar, yang menyatakan bahwa setiap tahunnya diadaan rapat koordinasi yang memanggil kepala sekolah SLB se-Sumatera Utara untuk
membahas permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi serta jika ada kebijakan-kebijakan atau peraturan baru maka disampaikan pada saat rapat
tersebut. Selain itu pelaksanaan pendidikan khusus menggunakan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 tersebut juga sudah diinformasikan kepada sekolah-sekolah luar biasa baik itu negeri maupun swasta. Akan tetapi pelaksanaan kurikulum pada
pendidikan khusus masih satu semester dan dilaksanakan secara bertahap dimulai dari kelas satu, kelas empat, kelas tujuh, dan kelas sepuluh.
Berkenaan dengan pelaksanaan kurikulum 2013, Ibu Drs. Erni Mulatsih, M.Pd mengenai pelaksanaan kurikulum 2013 mengatakan bahwa kurikulum 2013
itu memang semuanya baru diikrarkan di tanggal 17 juni 2014 kecuali sekolah- sekolah yang dijadikan proyek sekolah percontohan di tahun 2013, karena
kurikulum itu diuji cobakan dulu di beberapa sekolah seperti sekolah bertaraf
internasional, SD bertaraf inernasional, SMP bertaraf internasional itu diuji coba dulu di sekolah tersebut. Begitu di tahun 2013 itu uji cobanya merasa bagus lebih
efisien efektif maka kemudian menteri pada waktu itu M Nuh ini kemudian menyatakan bahwa di tahun 2014 seluruh sekolah secara berjenjang, kelas-
kelasnya harus melakukan kurikulum 2013 termasuk SLB. Kemudian Bapak Drs. Basrin Siregar, M.Pd, sebagai Kepala Seksi juga
menyatakan bahwa kurikulum yang digunakan ialah kurikulum 2013 yang dilangsungkan secara bertahap dimulai dari kelas1, kelas 4, kelas 7, dan kelas 10,
dan kemudian disosilasikan kepada sekolah-sekolah luar biasa termasuk Sekolah Luar Biasa-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang menjadi
lokasi penelitian dikarenakan merupakan satu-satunya SLB Negeri di Kota Medan Hal tersebut juga dipertegas dengan pernyataan dari Bapak Kepala
Sekolah SLB-E Negeri PTP Sumatera Utara, Bapak Saroso, S.Pd bahwa sekolah tersebut telah melaksanakan kurikulum 2013 dari kelas 1, kelas 4, kelas 7, dan
kelas 10 Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan khusus baik pada satuan
pendidikan khusus seperti Sekolah Luar Biasa dan satuan pendidikan umum seperti Sekolah yang menerapkan inklusi saat ini sudah menjalankan kurikulum
2013.
b. Kejelasan